Analisis Regresi Panel Model Dampak Pengeluaran Pemerintah terhadap Pendapatan Perkapita Analisis Regresi Panel Model Dampak DAU terhadap Ketimpangan

LnINF : Rasio Pengeluaran Infrastruktur terhadap APBD KabKota ke i tahun ke t LnKES : Rasio Pengeluaran Kesehatan terhadap APBD KabKota ke i tahun ke t LnPDD : Rasio Pengeluaran Pendidikan terhadap APBD KabKota ke i tahun ke t D : Dummy Pantai Barat = 0 dan Pantai Timur = 1 DLnPDD : Interaksi antara Dummy dengan Rasio Pendidikan

3.3.3 Analisis Regresi Panel Model Dampak DAU terhadap Ketimpangan

Pendapatan Analisis mengenai pengaruh dana alokasi umum dan pendapatan perkapita terhadap ketimpangan pendapatan dalam penelitian ini menggunakan analisis ekonometrik panel data dinamik dengan menerapkan metode generalized method of moment GMM. Persamaan dalam penelitian ini mengacu pada model yang dibuat oleh Akai et al 2005 setelah dilakukan modifikasi untuk daerah Pantai Barat dan Pantai Timur : t i t i t i t i LnPDRBP LnDAU LnGini LnGini , , , , 2 1 1 t i t i LnDAU D LnPOP , , 4 3 ……………….. 3.11 Keterangan : LnGini : Nilai Gini Rasio KabKota ke i tahun ke t LnGiniL1 : Lag Gini t-1 LnDAU : Rasio DAU terhadap APBD KabKota ke i tahun ke t LnPDRBP : PDRB Perkapita KabKota ke i tahun ke t LnPOP : Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun KabKota ke i tahun ke t Jiwa D : Dummy Daerah ke : 1 untuk Pantai Timur 0 untuk Pantai Barat D LnDAU : Interaksi antara DAU dengan Pantai Barat dan Pantai Timur

BAB IV. KONDISI PEREKONOMIAN EKONOMI ACEH

4.1. Gambaran Perekonomian Aceh

Provinsi Aceh terletak di ujung barat laut Pulau Sumatera dengan posisi 2 – 6 Lintang Utara dan 95 – 98 Bujur Timur dengan ibukota Banda Aceh dan memiliki luas 57,956.00 km 2 . Provinsi Aceh memiliki 119 pulau, 35 gunung, 73 sungai besar, 2 buah danau dan kawasan hutan lindung dengan luas 24,440.81 km 2 dan hutan budidaya 30,924.76 km 2 BPS Aceh, 2009. Sumber : BPS diolah Gambar 7 Peta Provinsi Aceh menurut kabupatenkota tahun 2010. Provinsi Aceh pada saat ini memiliki status otonomi khusus bersama dengan Provinsi Papua dan Papua Barat. Sesuai dengan perkembangan, maka Provinsi Aceh dengan ibukota Banda Aceh terus mengalami perkembangan dari segi pemerintahan, dari 10 kabupatenkota tahun 2000 terus berkembang menjadi 20 kabupatenkota pada tahun 2003 dan pada tahun 2007 bertambah kembali menjadi 23 kabupatenkota. Adapun batas-batas Provinsi Aceh adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Selat Malaka Sebelah Selatan : Provinsi Sumatera Utara Sebelah Timur : Selat Malaka Sebelah Barat : Samudra Hindia Provinsi Aceh saat ini terdiri dari 18 kabupaten dan 5 kota, luas wilayah masing-masing kabupatenkota terlihat pada Tabel 9. Kabupaten Simelue dan Kota Sabang adalah daerah yang terletak di pulau tersendiri masing-masing di Samudra Hindia dan Selat Malaka. Pada tahun 2010 terdapat empat wilayah kota yang memiliki persentase wilayah dibawah 1 persen yaitu Kota Banda Aceh dengan luas 61.36 km 2 sekitar 0.11 persen, Kota Sabang memiliki luas wilayah 153.00 km 2 0.26 persen dari luas total, Kota Langsa dengan ibukota Langsa hanya memiliki luas 262.42 km 2 sekitar 0.45 persen dan Kota Lhoksumawe dengan luas 181.06 km 2 0.31 persen. Sementara itu Kota Subulussalam yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2007 memiliki wilayah sangat luas untuk katagori perkotaan yang mencapai 1,391.00 km 2 sekitar 2.40 persen. Pada tahun 2010 wilayah yang memiliki luas terbesar adalah Kabupaten Aceh Timur yang terletak di bagian Selat Malaka dengan luas mencapai 6,286.01 km 2 sekitar 10.85 persen kemudian diikuti oleh Kabupaten Gayo Lues yang berada di dataran tinggi Gayo 5,719.58 km 2 9.87 persen. Kabupaten di Provinsi Aceh yang memiliki luas terkecil adalah Kabupaten Pidie Jaya yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Pidie pada tahun 2007 dengan luas wilayah hanya 1,073.60 km 2 sekitar 1.85 persen dari total luas wilayah Aceh. Kabupaten Bener Meriah yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2003 memiliki luas kabupaten terkecil kedua yaitu hanya mencapai 1,454.09 km 2 sekitar 2.51 persen. Pada Tabel 9 dijelaskan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Analisis Dampak Program Alokasi Dana Kampung Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kampung di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh

7 61 130

Analisis dampak dana alokasi umum terhadap ketimpangan pendapatan di provinsi Aceh tahun 2004 2009

0 17 149

Desentralisasi fiskal dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di propinsi Yogyakarta

1 12 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Pegawai (Studi Emipis Terhadap Kabupaten/Kota Di Provinsi J

0 2 18

ANALISIS HUBUNGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL TAHUN Analisis Hubungan Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal Tahun Anggaran 2011-2014(Studi E

0 3 15

PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI.

1 4 12

DANA ALOKASI UMUM, DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI BALI.

0 0 17

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH

0 0 7