7.23 3.92 KONDISI PEREKONOMIAN EKONOMI ACEH

Perbedaan yang mencolok antara pertumbuhan ekonomi dengan memasukkan unsur migas terjadi pada daerah penghasil migas, seperti: Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang yang mengalami pertumbuhan negatif. Hal ini disebabkan produksi migas yang semakin berkurang sedangkan kontribusi dalam pembentukan nilai tambah pada daerah tersebut sangat besar. Tabel 19 Kontribusi dan pertumbuhan dengan migas beberapa kabupatenkota tahun 2006– 2009 Persentase Kabupatenkota 2006 2007 2008 2009 1. Aceh Utara Kontribusi Migas 68.05 55.88 49.75 35.86 Pertumbuhan Migas -7.30 -38.40 -19.13 -41.27 Pertumbuhan Total -4.24 -24.99 -9.16 -18.53 2. Aceh Timur Kontribusi Migas 66.18 39.45 35.55 32.55 Pertumbuhan Migas 3.52 -65.36 -13.01 -8.18 Pertumbuhan Total 3.43 -41.88 -2.92 -0.29 3. Aceh Tamiang Kontribusi Migas 13.29 10.86 10.45 8.20 Pertumbuhan Migas -11.76 -18.61 -2.93 -21.50 Pertumbuhan Total 5.14 -0.41 0.92 1.06 Provinsi Aceh Kontribusi Migas 24.15 19.15 14.39 7.11 Pertumbuhan Migas -4.27 -22.56 -28.85 -53.35 Pertumbuhan Total 1.56 -2.36 -5.27 -5.58 Sumber : BPS Provinsi Aceh data diolah

4.4 Ketimpangan Pendapatan

Data Indeks Gini tahun 2005–2009 terlihat bahwa secara umum di Provinsi Aceh mengalami penurunan dari 0.32 menjadi 0.31. Namun jika dilihat dari tahun ke tahun menunjukkan perubahan, dimana dari tahun 2005–2007 mengalami penurunan ketimpangan pendapatan. Pada tahun 2008–2009 Indeks Gini mengalami peningkatan dari 0.30 pada tahun 2008 menjadi 0.31 untuk tahun 2009. Pada tahun 2005 Indeks Gini tertinggi terdapat di Kota Lhoksumawe dengan nilai 0.38 sedangkan ketimpangan pendapatan terendah di Kabupaten Bener Meriah dengan nilai Indeks Gini 0.22. Ketimpangan tertinggi pada tahun 2009 terjadi di Kabupaten Simelue yang mencapai 0.30 sedangkan ketimpangan terendah terdapat di Kabupaten Bener Meriah dengan Indeks Gini 0.20. Sumber : BPS diolah Gambar 9 Indeks Gini kabupatenkota Provinsi Aceh tahun 2005. Perubahan indeks gini yang terjadi hampir di semua kabupatenkota Provinsi Aceh menunjukkan bahwa adanya pergeseran distribusi pendapatan antar penduduk. Apabila nilai Indeks Gini semakin tinggi akan menyebabkan masalah sosial dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Analisis Dampak Program Alokasi Dana Kampung Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kampung di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh

7 61 130

Analisis dampak dana alokasi umum terhadap ketimpangan pendapatan di provinsi Aceh tahun 2004 2009

0 17 149

Desentralisasi fiskal dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di propinsi Yogyakarta

1 12 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Pegawai (Studi Emipis Terhadap Kabupaten/Kota Di Provinsi J

0 2 18

ANALISIS HUBUNGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL TAHUN Analisis Hubungan Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal Tahun Anggaran 2011-2014(Studi E

0 3 15

PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI.

1 4 12

DANA ALOKASI UMUM, DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI BALI.

0 0 17

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH

0 0 7