SARAN Aplikasi minyak atsiri pada produk gel pengharum ruangan anti serangga

42 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Hasil dari penentuan konsentrasi bahan fiksatif pada tahap pertama penelitian yaitu, minyak nilam dengan konsentrasi 1 memiliki kemampuan daya fiksatif yang lebih baik daripada minyak nilam dengan konsentrasi 0, 0.5, 1.5, dan 2. Kemudian, pada tahap kedua penelitian, didapatkan 3 macam komposisi gel pengharum ruangan yang efektif menolak nyamuk Culex quinquefasciatus dengan wangi yang berbeda. Komposisi pertama, terdiri atas minyak lemon 2 sebagai bahan pewangi, minyak sereh wangi dengan konsentrasi 2 dan minyak lavender dengan konsentrasi 2 sebagai bahan aktif penolak serangga. Komposisi kedua, terdiri atas minyak jeruk purut 2 sebagai bahan pewangi dan minyak sereh wangi 3 sebagai bahan aktif penolak serangga. Komposisi ketiga, terdiri atas minyak kenanga 2 sebagai bahan pewangi, minyak sereh wangi dengan konsentrasi 2 dan minyak lavender dengan konsentrasi 2 sebagai bahan aktif penolak serangga. Hasil uji kesukaan wangi dari ketiga komposisi gel pengharum ruangan yang efektif menolak serangga diketahui bahwa komposisi yang mengandung minyak lemon paling banyak disukai oleh panelis. Hal ini ditunjukkan dengan angka persentase kesukaan sebesar 52.94. Berdasarkan hasil uji ketahanan wangi dengan menggunakan panelis dapat diperkirakan bahwa ketahanan wangi yang masih dapat diterima yaitu dalam rentang kurang wangi sampai sama wangi adalah 8 hari penyimpanan. Berdasarkan hasil dari pendekatan persamaan garis linear diketahui bahwa prediksi rata-rata berat minyak atsiri yang hilang pada sampel produk setelah 14 hari penggunaan adalah sebesar 0.988 gram 54.89 dari berat awal komponen minyak atsiri sebesar 1.8 gram.

5.2 SARAN

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan penggunaan serangga jenis lain seperti lalat, semut, dan lain-lain sebagai bahan uji efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga. Selain itu, penggunaan minyak atsiri yang berasal dari tanaman yang memiliki kemampuan untuk menolak serangga seperti geranium, zodia, selasih, dan lain-lain sebagai bahan aktif penolak serangga dan dilakukan pengujian efektifitas bahan aktif tersebut terhadap serangga. 43 DAFTAR PUSTAKA Aidsinfo. 2003. Carragenan. www.aidsinfo.nih.gov. [20 Februari 2011]. Anonim. 2004. An introduction to carragenan. www.home.howstuffworks.com. [2 Februari 2011]. Anonim. 2008. Minyak atsiri jeruk: peluang meningkatkan nilai ekonomi kulit jeruk. http:pustaka.litbang.deptan.go.idpublikasiwr306084.pdf. [1 Juli 2011]. Anonim. 2007. http:repository.usu.ac.idbitstream123456789178184Chapter20II.pdf. [6 Maret 2011]. Anonim. 2009. Tips aromaterapi dan relaksasi. http:belanjaspa.comaticleid=55:tips-aromaterapi-a- relaksasicatid=36:artikelItemid=78. [1 Juli 2011]. Anonim. 2010. Komponen kimia minyak lavender. http:wikipedia.com. [2 Februari 2011]. Ansel. 1989. Pengantar Bentuk Sedian Farmasi. Universitas Indonesia. Jakarta. Barnard DR. 2000. Repellents and Toxicants for Personal Protection [paper]. Florida: Global Collaboration for Development of Pesticides for Public Health GCDPP WHO. Chutia M, Bhuyan DP, Pathak MG, Sarma TC, Boruah P. 2009. Antifungal activity and chemical composition of citrus reticulata blanco essential oil against phytopathogens from north east india. Food Science and Technology, 42, 777-780. Daniel. 2008. Ketika larva dan nyamuk dewasa sudah kebal terhadap insektisida. Majalah Farmacia vol 7 no 7. http:www.majalah-farmacia.com. [6 Maret 2011]. DepKes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke-3, Jakarta. Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Cet 1. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Dummond HM. 1960. Patchouly oil. Patchouly oil journal of perfumery and essential oil record. El-Kamali HH, Hamza MA, El-Amir MY. 2005. Antibacterial activity of the essential oil from Cymbopogon nervatus inflorescence . Fitoterapia. Faisal. 2010. Efek kesehatan benzoat. http:yissaprayogo.wordpress.com20101013review-benzoat- efek-kesehatannya-dan-analisa-kuantitatifnya. [2 Februari 2011]. Fardiaz D. 1989. Hidrokoloid. Bogor: Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W. 2000. Parasitologi Kedokteran. Edisi 3. Cet 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Guenther E. 1949. The Essential Oil Vol. 4. Terjemahan dari: The Essential Oil. Jakarta: UI Press. 44 Guenther E. 1972. The Essential Oil. New York: Robert E. Kringer Publishing Co., Inc. Hunnington. Guenther E. 1990. Minyak atsiri. Diterjemahkan oleh R.S. Ketaren dan R. Mulyono. Jilid IIIA. Jakarta: UI Press. Gunawan Wien. 2009. Kualitas Dan Nilai Minyak Atsiri, Implikasi Pada Pengembangan Turunannya, Seminar Nasional dengan tema: Kimia Bervisi SETS Science, Environment, Technology, Society Kontribusi Bagi Kemajuan Pendidikan dan Industri, 21 Maret 2009, Semarang. Grainge M, Ahmed S. 1987. Hand Book of Plants with Pest Control Properties. Singapura: John Willey and Sons. Ny. Chichester. 470 p. Hargreaves T. 2003. Chemical Formulation: An Overview of Surfactant-Based Preparations Used In Everyday Life. Royal Society of Chemistry Press. Harris R. 1994. Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya. Ichad. 2011. Minyak essensial seimbangkan pikiran. http:ichadchemical.wordpress.comminyak- essensial-seimbangkan-pikiran. [6 Februari 2011]. Istiyanto Hari. 2011. Tipe data integer pascal. https:istiyanto.comwpcontent201008TIPE-DATA- INTEGER.ppt. [8 Juli 2011]. Juwita. 2007. Tentang karagenan. http:www.jasuda.netindex_ mbr. php?page= litbang_ID=162. [20 Februari 2011]. Kardinan Agus. 2009. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. Jakarta : Agromedia. Kardinan Agus. 2007. Zodia tanaman pengusir nyamuk. http:www.plantamor.com. [31 Agustus 2011]. Ketaren S. 1975. Minyak Atsiri. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Pertanian, FATEMATA, IPB. Ketaren S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka. Ketaren S. 1986. Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: UI Press. Ketaren S, Panji C, Jonathan S. 1986. Pengaruh Suhu dan Konsentrasi NaHSO3 Pada Pemisahan Sitronellal dari Minyak Sereh Wangi Andropogon nardus var Hack. Bogor: Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Ketaren S dan Rina. 2000. Mempelajari cara pemucatan dan pengaruh bahan pemucat terhadap warna serta sifat fisiko kimia minyak kenanga. J. Teknologi Ind. Pertanian. Vol. 43, 59-68. Kim, Kyu J, Kang CS, Lee JK, Kim YR, Han HY, Yun HK. 2005. Evaluation of repellency effect of two natural aroma mosquito repellent compounds, citronella and citronellal. J Entomol. 35 2: 117-120. Kiswanti ED. 2009. Pemanfaatan Karagenan yang ditambahkan Minyak Sereh Wangi pada Formula Gel Penolak Nyamuk Culex [skripsi]. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 45 Lawless J. 2002. Encyclopedia of Essential Oils. London: Thorson. Lutony TL, Rahmayati Y. 1999. Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya. Ma’mun, Suhirman S. β009. Karakteristik Minyak Atsiri Potensial. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Mattjik AA, Sumertajaya M. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab jilid 1. Edisi 2. Bogor: IPB Press. Nurdjannah N. 2004. Diversifikasi cengkeh. Buletin Perspektif, Vol. 3 No.2. McHugh. 2003. A Guide to Seaweed Industry. Fisheries and Aquacultures Department. FAO. Nugraheni VA. 2009. Uji Efektifitas Gel Minyak Atsiri Bunga Kenanga sebagai Repelan terhadap Nyamuk Anopheles Betina [skripsi]. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oktovina, Dian Malini. 2006. 20 Ramuan Esensial Nusantara untuk Cantik dan Bugar. Jakarta: Erlangga. Resurreccion AV. 1998. Consumer Sensory Testing for Product Development. An Aspen Publishers, Inc., Gaithersburg- Maryland. Rowe, Raymond C, Paul J S , Paul JW. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients. London: Pharmaceutical Press. Rusli S. 1991. Pemurnian atau peningkatan mutu minyak nilam dan daun cengkeh. Prosiding Pengembangan Tanaman Atsiri di Sumatera, Bukit Tinggi, 4-8-1991. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 89 - 96. Sabini D. 2006. Aplikasi minyak atsiri pada produk home care dan personal care. Prosiding Pengembangan Produk Baru danTurunannya. Solo: Konverensi Nasional Minyak Atisiri, 83- 85. Santoso HB. 1990. Bertanam Nilam Bahan Industri Wewangian. Yogyakarta: Kanisius. Sastrohamidjojo H. 2002. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: FMIPA, UGM. Skensved L. 2005. GENU carrageenan: molecular structure. http:cpcelco.com. [20 Februari 2011]. Sigit HS, Koesharto FX, Hadi UK, Gunandi DJ, Soviana S, Wirawan IA, Chalindaputra M, Rivai M, Priyambodo S, Yusuf S, Utomo S. 2006. Hama Permukiman Indonesia: Pengenalan, Biologi, dan Pengendalian. Bogor: Unit Kajian Pengendalian Hama Permukiman. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Sudarmo S. 1991. Pestisida. Yogyakarta: Kanisius. Sudaryani T, Sugiharti E. 2001. Budidaya dan Penyulingan Nilam. Jakarta: Penehar Swadaya. 46 Sukmawaty. 2002. Isolasi Minyak Lemon dari Kulit Jeruk Lemon dengan Cara Destilasi [tesis]. Bogor: Program Studi Ilmu Keteknikan Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Sulaeman S. 2006. Pengembangan agribisnis komoditi rumput laut melalui model klaster bisnis. www.smecda.comdeputi7file_InfokopEDISI2026komoditi_rumput_laut.pdf. [7 Maret 2011]. Supartha I Wayan. 2008.Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Makalah pada Pertemuan Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis Universitas Udayana, Denpasar. Trubus Info kit. 2009. Minyak Asiri. Jakarta: PT. Niaga Swadaya. Trifilieff E. 1980. Isolation of the postulated precursor of nor-patchoulenol in patchouli leaves. J. Phytochemistry, 19, 331 – 332. Utari Dias Kusuma. 2007. Identifikasi Fraksi Daun Zodia Evodia Suaveolens yang Aktif sebagai Insektisida Botani terhadap Larva Aedes Aegypti [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Utomo, Hadi Prasetyo dan Widiatmoko Nur. 2008. Isolasi Rhodinol dalam Ekstraksi Minyak Sereh Jawa . Semarang: Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Van de Velde F, De Ruiter GA. 2005. Carrageenan. Steinbüchel A dan Rhee SK, editor. Didalam Polysaccharides and Polyamides in the Food Industry . Vol 1. Weinheim: Wiley-VCH Verlag GmbH and Co. KGaA. Wahyuningtyas E. 2004. Studi Daya Proteksi Serai Wangi Cymbogopogon nardus L. Rendle sebagai Repelen terhadap Nyamuk Aedes aegypti Linnaeus [skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Walker GT. 1968. The structure and synthesis of patchouli alcohol. Manufacturing Chemist and Aerosol News. p. 27-28. Yanyan dkk. 2004. Peningkatan Kadar Patchouli Alkohol dalam Minyak Nilam dan Usaha Derivatisasi Komponen Minornya . Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran. Yusron M dan Wiratno. 2001. Nilam. Bogor: Circuler Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 47 LAMPIRAN 48 Lampiran 1. Diagram alir penelitian tahap pertama Lampiran 2. Diagram alir pembuatan gel pengharum ruangan \ Karagenan, aquades, sodium benzoat Pencampuran dan pengadukan ± 5 menit Homogenisasi ± 30 menit, 75ºC Penurunan suhu, 65ºC Pencampuran Penuangan ke botol jar gelap Pendinginan pada suhu kamar Gel pengharum ruangan Bahan pewangi, bahan fiksatif, propilen glikol Pencampuran Pembuatan sampel produk gel pengharum ruangan Penyimpanan sampel produk selama 3-6 hari Pengujian sensori I saat H+3 penyimpanan Pengujian sensori II saat H+6 penyimpanan Analisis hasil uji sensori I dan II 49 Lampiran 3. Diagram alir pembuatan gel pengharum ruangan anti serangga Karagenan, aquades, sodium benzoat Pencampuran dan pengadukan ± 5 menit Homogenisasi ±30 menit, 75ºC Penurunan suhu, 65ºC Pencampuran Penuangan ke botol jar gelap Pendinginan pada suhu kamar Gel pengharum ruangan anti serangga Bahan pewangi, bahan fiksatif, bahan aktif penolak serangga, propilen glikol Pencampuran 50 Lampiran 4. Form uji sensori minyak nilam Nama : Sampel : Gel pengharum ruangan anti serangga NRP : Telp : Instruksi: Di hadapan anda tersedia 5 sampel gel pengharum ruangan anti serangga dengan formula yang berbeda. Lakukan uji sensori aroma terhadap 5 sampel tersebut, kemudian nyatakan penilaian anda dengan memberi tanda silang pada diagram garis scoring yang sesuai dengan penilaian anda. Masing-masing sampel terdiri atas 2 sampel kontrol kontrol yang intensitas skala wanginya 0 dan 100. Langkah pertama: 1. Cium terlebih dahulu sampel kontrol yang skala kekuatan wanginya 0 dan 100 2. Lalu, cium sampel uji dan lakukan penilaian terhadap kekuatan wangi pada sampel tersebut. 3. Ulangi langkah 1 dan 2 pada sampel berikutnya. Di bawah ini adalah contoh pemberian nilai pada garis scoring: Kode sampel : 603 Penilaian: Kode sampel : 518 Penilaian: Kode sampel : 428 Penilaian: Kode sampel : 548 Penilaian: Kode sampel : 621 Penilaian: 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 51 Lampiran 5. Form uji hedonik gel pengharum ruangan anti serangga \ Lampiran 6. Form uji sensori ketahanan wangi gel pengharum ruangan anti serangga UJI HEDONIK Nama : Sampel : Gel pengharum ruangan anti serangga NRP : Telp : Di hadapan anda tersedia 3 sampel gel pengharum ruangan anti serangga dengan formula yang berbeda. Tugas anda adalah menilai wangi dari masing-masing sampel dan mengisikan kesan yang diperoleh pada lembar isian kuisioner seperti di bawah ini. Berikan penilaian kesukaan terhadap wangi pada sampel-sampel dihadapan anda. Gunakan skala yang tersedia untuk menunjukkan penilaian anda terhadap wangi masing-masing sampel dengan memberikan tanda V. Kode Kode Kode 512 856 734 Amat sangat suka …. …. .... Sangat suka …. …. …. Suka …. …. …. Agak suka …. …. …. Netral …. …. …. Tidak suka …. …. …. UJI SENSORI Nama : Sampel : Gel pengharum ruangan anti serangga NRP : Telp : Di hadapan anda tersedia 4 sampel gel pengharum ruangan anti serangga. Salah satu sampel tersebut merupakan kontrol yang menjadi pembanding untuk masing-masing sampel. Tugas anda adalah menilai wangi dari masing- masing sampel dan mengisikan kesan yang diperoleh pada lembar isian kuisioner. Berikan penilaian kekuatan wangi dari sampel-sampel dihadapan anda. Gunakan skala yang tersedia untuk menunjukkan penilaian anda terhadap kekuatan wangi masing-masing sampel dengan memberikan tanda . Bandingkan sampel kontrol dengan 3 sampel berkode 975, 521, dan 217 Kode Kode Kode 975 521 217 Sangat kurang wangi …. …. .... Kurang wangi …. …. …. Sama wangi …. …. …. Lebih wangi …. …. …. Sangat lebih wangi …. …. …. 52 Lampiran 7. Tabel hasil penilaian sensori minyak nilam pada gel pengharum ruangan anti serangga setelah 3 hari penyimpanan Panelis Minyak Nilam 1 603 Minyak Nilam 0 518 Minyak Nilam 2 428 Minyak Nilam 0.5 548 Minyak Nilam 1.5 621 1 12.2807 50.0000 65.7895 57.0175 50.0000 2 85.9649 35.5263 54.3860 14.9123 57.8947 3 25.0000 50.0000 25.0000 11.8421 6.5789 4 42.5439 29.3860 68.4211 39.0351 31.5789 5 43.4211 23.6842 28.5088 41.2281 12.2807 6 56.5789 20.1754 63.1579 47.8070 50.0000 7 35.9649 50.0000 34.2105 25.0000 14.0351 8 34.6491 50.0000 84.6491 39.0351 75.0000 9 60.5263 29.3860 19.2982 53.0702 80.2632 10 63.1579 17.5439 17.1053 19.7368 12.2807 11 38.1579 5.2632 69.7368 46.9298 65.3509 12 36.8421 37.2807 25.0000 50.0000 13.1579 13 25.0000 50.0000 13.1579 37.2807 50.0000 14 39.0351 43.4211 25.0000 40.3509 31.1404 15 81.5789 25.0000 50.0000 41.6667 37.2807 16 25.0000 50.8772 63.1579 50.0000 39.9123 17 50.0000 51.3158 51.7544 25.0000 25.0000 18 43.4211 46.0526 36.8421 36.4035 13.1579 19 30.7018 19.7368 29.3860 44.2982 37.2807 20 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 21 26.3158 14.9123 25.0000 25.0000 63.1579 22 46.0526 30.2632 46.9298 14.9123 15.3509 23 42.1053 28.0702 44.2982 34.6491 39.0351 24 13.1579 21.9298 64.0351 28.0702 35.5263 25 75.0000 25.0000 25.0000 94.2982 50.0000 26 13.1579 28.0702 50.0000 37.2807 46.9298 27 79.3860 70.6140 32.0175 38.1579 44.2982 28 32.0175 41.2281 57.0175 31.1404 19.7368 29 40.3509 39.0351 70.1754 43.4211 63.1579 30 66.2281 15.3509 14.4737 16.6667 83.7719 Rata-rata 42.1199 33.3041 41.7836 36.1404 38.7719 Lampiran 8. Hasil uji statistik dengan analisis ragam dari penilaian sensori terhadap gel pengharum ruangan anti serangga setelah 3 hari penyimpanan Sumber db JK KT Fhit Ftab

0.05 Ftab

0.01 Sample 4 1694.8856 423.7214 1.2580 2.4500 3.1800 Panelis 29 18803.8999 648.4103 1.9251 Eror 116 39071.8118 336.8260 Total 149 59570.5974 Karena nilai Fhit Ftab maka tidak dapat uji statistik ini tidak dapat dilanjutkan. 53 Lampiran 9. Tabel hasil penilaian sensori minyak nilam pada gel pengharum ruangan anti serangga setelah 6 hari penyimpanan Panelis Minyak Nilam 1 603 Minyak Nilam 0 518 Minyak Nilam 2 428 Minyak Nilam 0.5 548 Minyak Nilam 1.5 621 1 30.2632 9.6491 50.0000 15.3509 50.0000 2 24.1228 49.5614 34.6491 14.9123 50.0000 3 36.8421 25.0000 50.0000 25.0000 12.2807 4 46.4912 43.4211 30.7018 26.7544 21.0526 5 39.0351 18.4211 40.3509 41.6667 48.2456 6 25.0000 27.1930 35.5263 25.0000 62.7193 7 18.8596 18.4211 33.7719 25.0000 35.0877 8 41.2281 25.0000 11.8421 25.0000 50.0000 9 2.6316 1.7544 1.3158 2.1930 2.1930 10 77.6316 21.9298 23.6842 25.0000 28.9474 11 16.2281 16.6667 68.4211 18.4211 9.2105 12 50.0000 35.5263 37.2807 36.4035 39.0351 13 41.2281 14.4737 19.7368 14.0351 50.0000 14 48.6842 45.1754 45.6140 41.2281 40.3509 15 25.0000 50.0000 64.0351 14.4737 6.5789 16 25.0000 21.4912 45.1754 15.7895 10.9649 17 25.8772 26.3158 14.4737 15.3509 13.1579 18 34.6491 25.0000 25.0000 46.4912 36.8421 19 5.2632 37.2807 20.6140 38.5965 39.0351 20 38.1579 25.0000 37.7193 25.0000 50.0000 21 64.4737 55.2632 40.7895 32.8947 38.1579 22 75.0000 98.2456 92.5439 98.6842 62.2807 23 20.1754 10.0877 18.8596 10.5263 22.8070 24 16.2281 5.7018 25.0000 41.6667 44.2982 25 75.0000 11.4035 50.0000 0.0000 6.5789 26 57.4561 33.7719 50.0000 8.7719 63.1579 27 28.5088 3.9474 19.7368 34.6491 10.5263 28 43.5088 32.4561 57.0175 25.0000 57.4561 29 13.5965 21.4912 12.2807 45.6140 56.5789 30 30.7018 14.0351 14.4737 15.7895 14.9123 Rata-rata 35.8947 27.4561 35.6871 26.8421 34.4152 Lampiran 10. Hasil uji statistik dengan analisis ragam dari penilaian sensori terhadap gel pengharum ruangan anti serangga setelah 6 hari penyimpanan Sumber db JK KT Fhit Ftab

0.05 Ftab

0.01 Sample 4 2454.9074 1.0000 0.0043 2.4500 3.1800 Panelis 29 27278.9981 940.6551 4.0407 Error 116 27004.1477 232.7944 Total 149 56738.0532 Karena nilai Fhit Ftab maka tidak dapat uji statistik ini tidak dapat dilanjutkan. 54 Lampiran 11. Tabel hasil uji efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel kontrol Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 2 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 6 1 1 2 1 8 1 1 1 1 10 1 1 1 12 1 1 1 14 1 1 1 16 1 1 1 18 1 1 1 20 1 1 1 Modus 1 1 1 Modus 10 10 10 Waktu menit A B C Sereh wangi Lavender A, B, C = sampel kontrol perlakuan Sereh wangi = sampel kontrol produk komersial Lavender = sampel kontrol produk komersial Lampiran 12. Tabel hasil uji efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi lemon Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 2 1 4 1 1 1 3 4 1 4 1 1 4 6 1 4 2 4 8 1 1 1 1 1 3 4 10 1 1 1 5 3 2 4 12 1 1 6 3 2 4 14 1 1 6 3 2 4 16 1 1 1 6 3 4 4 18 1 1 2 5 3 4 5 20 1 1 2 5 1 4 4 Modus 1 1 1 5 3 3 4 Modus 10 10 10 50 30 30 40 Waktu menit A1 A2 A3 A4 A5 A1 = Produk dengan penambahan bahan aktif sereh wangi dan lavender 1 dengan wangi lemon A2 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi dan lavender 1.5 dengan wangi lemon A3 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi dan lavender 2 dengan wangi lemon A4 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi 3 dengan wangi lemon A5 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga lavender 3 dengan wangi lemon 55 Lampiran 13. Hasil uji statistik dengan analisis ragam gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi lemon 1 2 3 A1 10 10 20 A2 10 10 A3 50 30 80 A4 30 30 A5 40 40 Total kelompok 90 70 160 Kudrat total kelompok 8100 4900 13000 Perlakuan Kelompok Total perlakuan Sumber db JK KT Fhit Ftab 0.05 Kelompok 2 893.33 446.67 1.70 4.46 Perlakuan 4 1293.33 323.33 1.23 3.84 Galat 8 2106.67 263.33 Total 14 4293.33 306.67 Karena nilai Fhit Ftab maka tidak dapat uji statistik ini tidak dapat dilanjutkan. Lampiran 14. Tabel persentase efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi lemon Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 A1 10 10 20 6.67 A2 10 10 3.33 A3 50 30 80 26.67 A4 30 30 10.00 A5 40 40 13.33 Perlakuan Total persentase Rata-rata persentase Persentase efektifas produk 56 Lampiran 15. Tabel hasil uji efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi jeruk purut Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 2 2 2 1 1 1 3 1 4 3 1 4 2 3 2 1 1 2 3 5 3 1 2 6 2 3 1 1 1 2 2 6 3 2 8 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 10 2 1 1 2 2 1 3 4 6 2 1 2 12 2 1 2 2 2 1 3 2 6 2 2 14 2 1 2 2 2 1 1 3 2 6 4 2 16 2 1 3 2 3 3 3 3 2 6 4 1 4 18 2 3 2 3 3 5 3 2 6 4 1 4 20 2 3 2 2 3 7 3 2 6 4 1 7 Modus 2 1 2 2 2 1 3 2 6 4 1 2 Modus 20 10 20 20 20 10 30 20 60 40 5 20 Waktu menit B1 B2 B3 B4 B5 B1 = Produk dengan penambahan bahan aktif sereh wangi dan lavender 1 dengan wangi jeruk purut B2 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi dan lavender 1.5 dengan wangi jeruk purut B3 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi dan lavender 2 dengan wangi jeruk purut B4 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi 3 dengan wangi jeruk purut B5 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga lavender 3 dengan wangi jeruk purut Lampiran 16. Hasil uji statistik dengan analisis ragam gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi jeruk purut 1 2 3 B1 20 10 20 50 B2 20 20 10 50 B3 30 30 B4 20 60 40 120 B5 5 20 25 Total kelompok 65 120 90 275 Kudrat total kelompok 4225 14400 8100 26725 Perlakuan Kelompok Total perlakuan Sumber db JK KT Fhit Ftab 0.05 Kelompok 2 303.33 151.67 0.84 4.46 Perlakuan 4 1933.33 483.33 2.67 3.84 Galat 8 1446.67 180.83 Total 14 3683.33 263.10 Karena nilai Fhit Ftab maka tidak dapat uji statistik ini tidak dapat dilanjutkan. 57 Lampiran 17. Tabel persentase efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi jeruk purut Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 B1 20 10 20 50 16.67 B2 20 20 10 50 16.67 B3 30 30 10.00 B4 20 60 40 120 40.00 B5 5 20 25 8.33 Perlakuan Persentase efektifas produk Total persentase Rata-rata persentase Lampiran 18. Tabel hasil uji efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi kenanga Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 2 4 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 4 4 2 1 3 2 1 1 2 1 3 1 6 4 2 1 1 3 2 1 1 2 1 3 8 4 2 1 2 3 2 1 1 2 2 10 4 2 1 3 3 1 1 1 2 2 12 4 3 1 3 2 2 1 1 2 3 14 4 2 1 1 3 2 2 1 1 2 2 16 4 3 1 1 1 2 4 2 1 1 2 2 18 5 3 1 1 1 3 4 2 1 1 2 2 20 5 3 1 1 1 3 3 2 1 1 2 3 Modus 4 2 1 1 3 2 2 1 1 2 2 Modus 40 20 10 10 30 20 20 10 10 20 20 Waktu menit C1 C2 C3 C4 C5 C1 = Produk dengan penambahan bahan aktif sereh wangi dan lavender 1 dengan wangi kenanga C2 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi dan lavender 1.5 dengan wangi kenanga C3 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi dan lavender 2 dengan wangi kenanga C4 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga sereh wangi 3 dengan wangi kenanga C5 = Produk dengan penambahan bahan aktif serangga lavender 3 dengan wangi kenanga 58 Lampiran 19. Hasil uji statistik dengan analisis ragam gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi kenanga 1 2 3 C1 40 20 60 C2 10 10 20 C3 30 20 20 70 C4 10 10 20 40 C5 20 20 Total kelompok 80 80 50 210 Kudrat total kelompok 6400 6400 2500 15300 Perlakuan Kelompok Total perlakuan Sumber db JK KT Fhit Ftab 0.05 Kelompok 2.00 120.00 60.00 0.42 4.46 Perlakuan 4.00 693.33 173.33 1.21 3.84 Galat 8.00 1146.67 143.33 Total 14.00 1960.00 140.00 Karena nilai Fhit Ftab maka tidak dapat uji statistik ini tidak dapat dilanjutkan. Lampiran 20. Tabel persentase efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga terhadap sampel uji dengan wangi kenanga Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 C1 40 20 60 20.00 C2 10 10 20 6.67 C3 30 20 20 70 23.33 C4 10 10 20 40 13.33 C5 20 20 6.67 Perlakuan Persentase efektifas produk Total persentase Rata-rata persentase 59 Lampiran 21. Hasil pengujian hedonik gel pengharum ruangan anti serangga a. Tabel hasil pengujian hedonik gel pengharum ruangan anti serangga Panelis Jeruk Purut 2, Sereh Wangi 3 512 Kenanga 2, Sereh Wangi 2, Lavender 2 856 Lemon 2, Sereh Wangi 2, Lavender 2 734 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 5 2 4 6 2 4 3 7 1 2 3 8 4 3 2 9 2 4 3 10 1 2 3 11 2 2 12 2 3 13 2 3 14 2 3 15 1 3 16 1 3 17 4 2 18 2 3 19 2 3 4 20 1 4 21 1 3 2 22 2 2 23 1 2 2 24 2 1 3 25 2 4 26 2 4 27 2 4 28 5 4 4 29 1 3 30 2 4 31 2 3 32 2 1 3 33 2 3 34 1 2 3

b. Tabel persentase penilaian panelis terhadap masing-masing sampel