WAKTU DAN TEMPAT ALAT DAN BAHAN RANCANGAN PERCOBAAN

17 3 METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 – Mei 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Departement of Industrial Technology LDIT dan Laboratorium Teknologi Kimia, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Entomologi Loka Penelitian Pengembangan Litbang Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang P2B2 Ciamis.

3.2 ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain gelas piala, gelas ukur, spatula kaca, sudip, timbangan digital, inkubator, penangas air, termometer, botol-botol jar gelap, gelas arloji, wadah pengujian nyamuk, aspirator, dan kain kasa. Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi bahan pewangi, bahan aktif penolak serangga, bahan fiksatif, bahan pembentuk gel, dan bahan pengujian. Bahan pewangi merupakan minyak atsiri antara lain minyak lemon, minyak jeruk purut, dan minyak kenanga yang didapatkan dari Kreasi Aroma Dewan Atsiri Indonesia. Bahan aktif penolak serangga yaitu, minyak sereh wangi yang didapatkan dari Kreasi Aroma Dewan Atsiri Indonesia dan minyak lavender yang didapatkan dari CV. Nusa Aroma. Bahan fiksatif yang digunakan adalah minyak nilam yang didapatkan dari Kreasi Aroma Dewan Atsiri Indonesia. Bahan pembentuk gel terdiri atas karagenan, air aquades, propilen glikol, dan sodium benzoat. Bahan uji yang digunakan adalah nyamuk Culex quinquefasciatus yang didapatkan dari Loka Litbang P2B2 Ciamis.

3.3 METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu, tahap pertama merupakan penentuan konsentrasi bahan fiksatif dan tahap kedua merupakan penentuan komposisi dan ketahanan wangi produk gel pengharum ruangan anti serangga. Tahap pertama bertujuan untuk mengetahui konsentrasi minyak nilam terbaik dalam hal mengikat wangi. Tahap kedua bertujuan untuk mengetahui komposisi bahan pewangi dan bahan aktif penolak serangga yang paling efektif menolak serangga, dan yang secara hedonik disukai oleh manusia, serta mengetahui ketahanan wangi dan kehilangan berat produk dari komposisi terbaik gel pengharum ruangan anti serangga setelah 14 hari penyimpanan. Diagram alir penelitian ditunjukkan pada Gambar 2. 18 Gambar 2. Diagram alir penelitian Penentuan konsentrasi minyak nilam terbaik untuk mengikat wangi Minyak nilam X Penentuan komposisi bahan aktif penolak serangga yang paling efektif menolak serangga 1. Produk wangi lemon dengan komposisi bahan aktif penolak serangga X 2. Produk wangi jeruk purut dengan komposisi bahan aktif penolak serangga Y 3. Produk wangi kenanga dengan komposisi bahan aktif penolak serangga Z Uji sensori Uji efektifitas Penentuan gel pengharum ruangan anti serangga yang paling disukai wanginya Produk wangi lemon jeruk purut kenanga dengan komposisi bahan aktif penolak serangga X Y Z Penentuan ketahanan wangi dan kehilangan berat produk selama 14 hari penggunaan Uji hedonik Daya tahan wangi produk dan prediksi bahan pewangi yang hilang pada produk selama 14 hari penggunaan Uji sensori dan penimbangan berat 19

3.3.1 Penentuan Konsentrasi Bahan Fiksatif

Tahap awal dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi bahan fiksatif yang paling baik untuk mengikat wangi. Selanjutnya, konsentrasi yang paling baik digunakan pada tahap kedua penelitian. Diagram alir dari penentuan konsentrasi bahan fiksatif dapat dilihat pada Lampiran 1. Penentuan konsentrasi bahan fiksatif diawali dengan pembuatan sampel produk gel pengharum ruangan. Proses pembuatan sampel produk gel pengharum ruangan dimulai dengan penimbangan bahan-bahan yang diperlukan. Kemudian, bahan pembentuk gel karagenan sebanyak 2.5 dan sodium benzoat 0.1 sedikit demi sedikit sambil diaduk dimasukkan ke dalam aquades. Setelah semua bahan menyatu, kemudian dipanaskan sambil diaduk di atas penangas air sampai suhu mencapai 75ºC. Setelah mencapai 75ºC, suhu diturunkan hingga 65ºC untuk ditambahkan bahan fiksatif, bahan pewangi dan pelarut propilen glikol. Bahan fisksatif yang digunakan adalah minyak nilam dengan konsentrasi 0.5, 1, 1.5, dan 2. Bahan pewangi yang digunakan adalah minyak lemon dengan konsentrasi 1. Selanjutnya, produk gel dituangkan ke dalam botol jar. Diagram alir pembuatan gel pengharum ruangan dapat dilihat pada Lampiran 2 Modifikasi dari Hargreavas 2003. Sampel produk gel dibuat 2 macam yaitu, sampel kontrol dan sampel uji. Sampel kontrol terdiri atas 2 jenis fomula yaitu dengan pencampuran bahan pewangi lemon dan tanpa pencampuran bahan pewangi lemon. Sampel kontrol digunakan untuk menunjukkan skala kekuatan wangi 100 dengan penambahan bahan pewangi dan 0 tanpa penambahan bahan pewangi pada pengujian skoring. Wangi yang tercium pada sampel kontrol tanpa pencampuran bahan pewangi adalah hanya wangi nilam saja sedangkan wangi yang tercium pada sampel kontrol dengan pencampuran bahan pewangi adalah wangi lemon. Sampel kontrol dibuat 2 macam agar panelis dapat membedakan wangi nilam dengan wangi lemon. Sehingga, akan membantu panelis saat mengevaluasi sensori sampel uji pada hari ke-3 dan hari ke-6 penyimpanan. Sampel kontrol dan sampel uji diberikan perlakuan yang berbeda yaitu, sampel kontrol disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 14ºC dengan kondisi botol jar tertutup sedangkan sampel uji disimpan di dalam inkubator pada suhu 30ºC dengan kondisi botol jar terbuka. Perbedaan perlakuan antara sampel kontrol dengan sampel uji dimaksudkan agar sampel kontrol dapat dijadikan sebagai pembanding sampel uji dari faktor kekuatan wangi. Tujuan dari sampel kontrol disimpan pada suhu 14ºC dengan kondisi botol jar tertutup adalah agar kondisi sampel produk saat pengujian sensori hari ke-3 dan hari ke-6 penyimpanan masih dalam keadaan wangi yang masih fresh. Rincian komposisi dari sampel kontrol dan sampel uji dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Komposisi sampel kontrol dan sampel uji untuk pengujian sensori minyak nilam Sampel Konsentrasi bahan 1 2 3 4 5 Sampel kontrol + pewangi Bahan fiksatif minyak nilam 0.5 1 1.5 2 Bahan pewangi minyak lemon 1 1 1 1 1 Sampel kontrol Bahan fiksatif minyak nilam 0.5 1 1.5 2 Bahan pewangi minyak lemon 20 Sampel Konsentrasi bahan 1 2 3 4 5 Sampel uji Bahan fiksatif minyak nilam 0.5 1 1.5 2 Bahan pewangi minyak lemon 1 1 1 1 1

3.3.2 Penentuan Komposisi dan Ketahanan Wangi Produk Gel Pengharum

Ruangan Anti Serangga Penentuan komposisi dan ketahanan wangi produk gel pengharum ruangan anti seranga bertujuan untuk mencari komposisi bahan pewangi dan bahan aktif penolak seranga pada gel pengharum ruangan yang paling efektif menolak serangga dan yang secara hedonik disukai wanginya oleh manusia, serta mengetahui ketahanan wangi dan kehilangan berat produk dari formula terbaik gel pengharum ruangan anti serangga setelah 14 hari penyimpanan. Tahap ini dimulai dengan membuat sampel produk gel pengharum ruangan anti serangga. Bahan pewangi yang digunakan antara lain, minyak lemon dengan konsentrasi 2, minyak jeruk purut dengan konsentrasi 2 dan minyak kenanga dengan konsentrasi 2. Bahan fiksatif yang digunakan adalah minyak nilam dengan konsentrasi 1. Minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan aktif penolak serangga adalah minyak sereh wangi dan minyak lavender. Bahan aktif penolak serangga yang digunakan terdiri atas 2 macam kombinasi, yaitu kombinasi pertama, dengan penggabungan kedua bahan aktif penolak serangga dan kombinasi kedua, tanpa penggabungan bahan aktif penolak serangga hanya salah satu bahan aktif penolak serangga saja. Pada kombinasi pertama digunakan minyak sereh wangi dan lavender dengan konsentrasi masing-masing 1, 1.5 dan 2. Kemudian pada kombinasi kedua digunakan minyak sereh wangi saja dengan konsentrasi 3 dan minyak lavender saja dengan konsentrasi 3. Diagram alir pembuatan gel pengharum ruangan anti serangga dapat dilihat pada Lampiran 3 Modifikasi dari Hargreavas 2003. Sampel produk dibuat 2 macam yaitu, sampel uji dan sampel kontrol. Komposisi minyak atsiri pada gel pengharum ruangan anti serangga tercantum pada Tabel 7. Tabel 7. Komposisi minyak atsiri pada gel pengharum ruangan anti serangga untuk sampel uji Minyak atsiri Komposisi berat A B C A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5 C1 C2 C3 C4 C5 Nilam 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Sereh wangi 1 1.5 2 3 1 1.5 2 3 1 1.5 2 3 Lavender 0 1 1.5 2 3 1 1.5 2 3 1 1.5 2 3 Lemon 2 2 2 2 2 2 Jeruk purut 2 2 2 2 2 2 Kenanga 2 2 2 2 2 2 21 Keterangan: A : Bahan pewangi lemon B : Bahan pewangi jeruk purut C : Bahan pewangi kenanga A1, B1, C1 : Bahan aktif penolak nyamuk yang terdiri atas minyak sereh wangi 1 dan lavender 1 A2, B2, C2 : Bahan aktif penolak nyamuk yang terdiri atas minyak sereh wangi 1.5 dan lavender 1.5 A3, B3, C3 : Bahan aktif penolak nyamuk yang terdiri atas minyak sereh wangi 2 dan lavender 2 A4, B4, C4 : Bahan aktif penolak nyamuk yang hanya terdiri atas minyak sereh wangi 3 A5, B5, C5 : Bahan aktif penolak nyamuk yang hanya terdiri atas minyak lavender 3

3.4 RANCANGAN PERCOBAAN

Rancangan percobaan yang digunakan untuk pembuatan gel pengharum ruangan ini pada penentuan komposisi dan ketahanan wangi produk gel pengharum ruangan anti serangga adalah rancangan acak kelompok satu faktor dengan ulangan 3 kali. Faktor yang dijadikan perlakuan adalah komposisi bahan aktif penolak serangga dengan 5 taraf yaitu, A 1 = minyak sereh wangi : minyak lavender = 1 : 1 A 2 = minyak sereh wangi : minyak lavender = 1.5 : 1.5 A 3 = minyak sereh wangi : minyak lavender = 2 : 2 A 4 = minyak sereh wangi : minyak lavender = 3 : 0 A 5 = minyak sereh wangi : minyak lavender = 0 : 3. Model rancangan acak kelompok sebagai berikut: Y ij = µ +  i + β j + ε ij dengan : i = 1, 2, ..., t j = 1, 2, ..., r i t = jumlah perlakuan dan r i = banyaknya ulangan dari perlakuan ke-i, Y ij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = mean populasi  i = pengaruh aditif dari perlakuan ke – i j = pengaruh aditif dari kelompok ke – j  ij = pengaruh acak dari perlakuan ke-i dan kelompok ke- j galat Hipotesis H0 :  1 =  2 = ... =  t = 0 atau tidak ada pengaruh perlakuan terhadap respons yang diamati. H1 : minimal ada satu  i ≠ 0, untuk i = 1, β, ..., t atau paling sedikit ada sepasang  i yang tidak sama. 22

3.5 PROSEDUR PENGUJIAN