Minyak Jeruk Purut Minyak Kenanga

8

2.1.4 Minyak Lemon

Minyak lemon diambil dari bagian kulit buahnya dengan cara pengepresan dingin maupun penyulingan uap. Tetapi jika digunakan penyulingan uap akan menghasilkan minyak dengan kualitas rendah. Rendemen minyak berkisar antara 0.35 - 0.65 berdasarkan berat buah lemon. Minyak lemon termasuk ke dalam genus Citrus. Komposisi senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit buah tanaman genus Citrus berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di antaranya adalah limonen, sitronelal, geraniol, linalol , α-pinen, mirsen, -pinen, sabinen, geranil asetat, nonanal, geranial, -kariofilen, dan α-terpineol Chutia dkk. 2009. Komponen penyusun minyak lemon berdasarkan hasil GCMS adalah limonene dengan jumlah 76.28, mirsen 1.33, osimen 1.37, linaloo l 0.56, nonanal 0.54, geraniol 0.98, α-sitral 5.58, dan z-sitral 7.70 Sukmawaty 2002. Menurut Oktovina 2006, minyak jeruk lemon Citrus limon dihasilkan dengan teknik ekstraksi dari bagian kulit buah. Komponen kimia bahan aktifnya meliputi senyawa limonene, sitral, dan sitronellal. Warna cairannya hijau kekuningan hingga kecoklatan. Wewangiannya beraroma jeruk asam yang segar dan khas. Minyak atsiri lemon dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan. Minyak atsiri jeruk lemon juga bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk aromaterapi. Aroma jeruk lemon dapat menstabilkan sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit. Manfaat bagi kesehatan tersebut karena minyak atsiri jeruk lemon mengandung senyawa limonen. Minyak atsiri jeruk lemon juga mengandung linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang sedatif, serta sitronela sebagai penenang dan pengusir nyamuk Anonim 2008.

2.1.5 Minyak Jeruk Purut

Minyak atsiri ini dihasilkan dari penyulingan daun jeruk lime Citrus hystrix dan dalam perdagangan disebut kaffir lime oil. Daun jeruk purut sehari-hari diperdagangkan dan digunakan sebagai bumbu atau penyedap dalam berbagai masakan. Bila dilihat dari aspek kimia, komponen utama dari minyak ini adalah senyawa sitral, menyerupai minyak sereh dapur atau lemon grass oil. Flavor minyak daun jeruk purut agak berbeda dari flavor minyak sereh dapur, minyak daun jeruk purut lebih segar dan lebih lembut, sehingga banyak digunakan dalam pengolahan makanan, sementara minyak sereh dapur banyak digunakan dalam formula parfum. Manfaat minyak jeruk purut adalah sebagai sedatif, pengusir nyamuk, pereda flu, dan tonik Ma’mun 2009. Penyulingan minyak daun jeruk purut belum banyak dilakukan, namun dengan berkembang- nya industri makanan, minuman dan flavor, minyak daun jeruk purut merupakan salah satu alternatif yang potensial. Hasil penyulingan yang dilakukan di Balittro, rendemen minyak daun jeruk purut berkisar antara 1.0-1.5 Ma’mun 2009. Minyak daun jeruk purut mengandung senyawa-senyawa sitral, mirsen, limonene, simen, 2,6- dimetilheptenal, sitronellal, linalool, betakaryofilen, geranil asetat, sikloheksana, karyofillen oksida, dan lain-lain Lawless 2002. Hasil GCMS diketahui bahwa minyak jeruk purut mengandung senyawa-senyawa antara lain, sitronellal sebesar 70.3, linallol 4.6, sabinene 2.7, sitronellol 6.3, sitronellyl acetate 1.9, dan karyopyllene 1.9 PT. Indesso Indonesia 2011. 9

2.1.6 Minyak Kenanga

Minyak kenanga adalah minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan bunga tanaman Cananga odorata Ketaren 1985. Minyak kenanga diperoleh dengan penyulingan sederhana yaitu, penyulingan dengan uap dan air water and steam destilation. Kandungan kimia minyak atsiri bunga kenanga ini adalah golongan aldehid, keton aseton, furfural, benzaldehid, komponen bersifat basa metilantranilat, golongan terpen d-terpen, golongan fenol dan fenol eter fenol, eugenol, isoeugenol, metil salisilat, benzilsalisilat, alkohol dan ester metilbenzoat, l-linalool, terpineol, benzil alkohol, feni-etil alkohol, geraniol, fernesol, dan sesquisterpen d-caryophyllen, sesquisterpen- alifatis, l sesquisterpen, dsesquisterpen Guenther 1972. Komposisi kimia fraksi ekstra minyak kenanga dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Komposisi kimia fraksi ekstra minyak kenanga No. Komponen Jumlah 1. Golongan aldehid dan keton aseton, furfural, benzaldehid 0.1 - 0.2 2. Komponen bersifat basa Metilantranilat 0.1 3. Golongan terpen d-pinene 0.3 - 0.6 4. Golongan fenol dan fenol eter - Cresol, p-Cresol - metil - eter, A, fenol, eugenol, isoeugenol, metil-salisilat, benzilsalisilat, dan fenol tingkat tinggi 3 5. Alkohol dan ester Metil - benzoate, l-linalool, terpineol, benzil alkohol, fenil-etil alkohol, geraniol, nerol, fersenol, nerolidol, l-cadinol, sesquiterpen alkohol 52 - 64 6. Sesquiterpen d-Caryophyllen, sesquiterpen-alifatis, l-sesquiterpen, d- sesquiterpen, ld-sesquiterpen bisiklis 33 - 38 Sumber: Guenther, 1972. Komponen utama minyak kenanga berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Balitro adalah  -kariofilen 36, α-terpineol 10, benzil asetat 9, dan benzil alkohol 2 Ketaren dkk. 2000. Kandungan terbesar minyak atsiri bunga kenanga terdiri atas linalool, geraniol, dan eugenol, dengan aroma yang khas menyengat yang tidak disukai serangga Ketaren 1985. Di bawah ini adalah penjelasan masing-masing senyawa kandungan dari minyak kenanga yang memiliki kemampuan untuk menolak serangga. a. Linalool Linalool adalah racun kontak yang meningkatkan aktivitas saraf sensorik pada serangga, lebih- besar menyebabkan stimulasi saraf motor yang menyebabkan kejang dan kelumpuhan beberapa serangga, seperti kutu dewasa. Zat ini dapat ditemukan juga di minyak cengkeh dan minyak jeruk Nurdjannah 2004. 10 b. Eugenol Eugenol merupakan cairan tak berwarna atau kuning pucat, bila kena cahaya matahari berubah menjadi coklat kehitaman, dan berbau spesifik. Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik Nurdjannah 2004. Komponen eugenol dalam jumlah besar 70-80 yang mempunyai sifat sebagai stimulan, anestetik lokal, karminatif, antiemetik, antiseptik, dan antispasmodik. Selain rasanya hangat, juga bersifat antiseptik dan yang paling penting dapat terhindar dari gangguan nyamuk, meskipun mekanisme yang pasti dari proses ini belum diketahui Kardinan 2009. c. Geraniol Geraniol berupa cairan berwarna kuning pucat, terdapat di minyak mawar, minyak palmarosa, minyak serai. Kandungan minyak tanaman sereh wangi meliputi geraniol dalam minyak sebesar 44.01-51 dan sitronella sebesar 0.5-1.3. Bahan-bahan ini kemungkinan merupakan sisa metabolisme tumbuh-tumbuhan dan digunakan untuk menjalankan peran ganda, seperti menarik serangga atau mengusir serangga. Senyawa-senyawa tersebut diduga mempunyai daya tarik terhadap lalat buah tetapi aplikasi cairan ini ternyata tidak mematikan lalat buah sehingga dalam perangkap masih perlu ditambahkan larutan deterjen Sudarmo 1991. Geraniol dapat mengakibatkan kematian 65 pada larva ulat kubis diduga geraniol bersifat racun lambung, karena pada hari pertama terjadi kontak belum memperlihatkan gejala keracunan, tetapi setelah larva-larva tersebut makan sehingga mengakibatkan gejala keracunan bagi larva tersebut Anonim 2007.

2.2 GEL PENGHARUM RUANGAN