LATAR BELAKANG Aplikasi minyak atsiri pada produk gel pengharum ruangan anti serangga

1 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara agraris memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan tersebar di seluruh wilayah tanah air. Ada berbagai macam flora yang tumbuh di Indonesia, di antaranya adalah tanaman penghasil minyak atsiri. Menurut Sudaryani dan Sugiharti 2001, minyak atsiri dapat bersumber dari setiap bagian tumbuhan yaitu, daun, bunga, buah, biji, kulit batang, dan akar. Minyak atsiri adalah minyak eteris atau minyak terbang yang memiliki sifat mudah menguap, berbau khas sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, getir, memabukkan, larut dalam larutan organik namun tidak larut dalam air. Minyak atsiri merupakan bahan baku untuk produk farmasi dan kosmetik alamiah di samping digunakan sebagai kandungan dalam perisa maupun pewangi flavor and fragrance . Indonesia sejak tahun 1960-an dikenal sebagai salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia terutama untuk komoditi nilam. Berdasarkan laporan Marlet Study Essential Oils and Oleoresin ITC 2009, produksi nilam dunia mencapai 1200-1400 ton per tahun. Produksi Indonesia sekitar 1080-1260 ton per tahun. Statistik perdagangan minyak atsiri Indonesia menunjukkan nilai ekspor minyak atsiri tahun 2009 mencapai sekitar USD 125 juta dengan 20 jenis minyak atsiri. Dari berbagai jenis minyak atsiri yang ada di Indonesia, minyak nilamlah yang menjadi primadona, setiap tahunnya lebih dari 45 devisa negara yang dihasilkan dari minyak atsiri berasal dari minyak nilam dan sekitar 90 kebutuhan minyak nilam dunia berasal dari Indonesia Santoso 1990. Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor agroindustri potensial yang dapat menjadi andalan bagi Indonesia untuk mendapatkan devisa. Menurut Dewan Atsiri Indonesia 2009, data statistik ekspor-impor dunia menunjukkan bahwa konsumsi minyak atisiri dan turunannya naik sekitar 10 dari tahun ke tahun. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh perkembangan kebutuhan untuk industri food flavouring, industri komestik dan wewangian. Statistik perdagangan minyak atsiri Indonesia menunjukan nilai ekspor minyak atsiri tahun 2007 mencapai US 101,14 juta dengan 20 jenis minyak atsiri. Pada tahun yang sama, Indonesia mengimpor minyak atsiri, turunan, produk parfum dan flavour senilai 381,9 juta US Ditjen IKM dalam Gunawan 2009. Berdasarkan hal tersebut, perlu dikembangkan dan ditingkatkan minyak atsiri, isolat, turunan dan pengembangan produk berbahan baku minyak atsiri sehingga Indonesia tidak hanyak mengekspor bahan baku berupa minyak atsiri dan dapat meningkatkan nilai jual serta nilai tambah minyak atsiri. Salah satu produk yang prospektif dikembangkan adalah gel pengharum ruangan. Gel pengharum ruangan merupakan produk wewangian berbentuk gel yang menggunakan karagenan sebagai komponen pembentuk gel. Karagenan yang dijadikan bahan pembuat gel pengharum ruangan berfungsi melepaskan minyak aroma secara perlahan slow release Hargreaves 2003. Selain karagenan, diperlukan minyak nilam sebagai bahan fiksatif agar wangi yang terdapat pada gel pengharum ruangan dapat bertahan lama. Mengingat Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya akan nyamuk, maka dibuat gel pengharum ruangan yang dapat berfungsi sekaligus sebagai penolak serangga. Oleh karena itu, pengembangan produk berbahan baku minyak atsiri yang memiliki kemampuan untuk menolak serangga dilakukan pada penelitian ini dengan mengaplikasikan minyak atsiri pada produk gel pengharum ruangan anti serangga. 2

1.2 TUJUAN