Uji Kesukaan Wangi terhadap Gel Pengharum Ruangan Anti Serangga
35
Kedua, sampel uji B4 dengan komposisi bahan aktif penolak serangga berupa minyak sereh wangi sebesar 3 dan bahan pewangi berupa minyak jeruk purut dengan konsentrasi 2. Terakhir, sampel
uji C3 dengan komposisi bahan aktif penolak serangga yang terdiri atas minyak sereh wangi dengan konsentrasi 2 dan minyak lavender dengan konsentrasi 2 serta bahan pewangi berupa minyak
kenanga dengan konsentrasi 2. Sampel uji A3 dengan wangi lemon dan sampel uji C3 dengan wangi kenanga mempunyai
komposisi bahan aktif penolak serangga yang sama yaitu, minyak sereh wangi dengan konsentrasi 2 dan minyak lavender dengan konsentrasi 2. Hal ini berarti bahan pewangi berupa minyak lemon dan
minyak kenanga memiliki pengaruh yang sama saat pengujian efektifitas gel pengharum ruangan terhadap nyamuk.
Minyak atsiri, yang dikenal dengan nama minyak kenanga, yang mempunyai khasiat dan bau yang khas dan ekstrak bunga kenanga memiliki kemampuan menolak nyamuk karena adanya
kandungan linalool, geraniol, dan eugenol Anonim 2008. Kandungan terbesar minyak atsiri bunga kenanga terdiri atas linalool, geraniol dan eugenol, dengan aroma yang khas menyengat yang tidak
disukai serangga Ketaren 1985. Komponen penyusun minyak lemon berdasarkan hasil GCMS adalah limonene dengan jumlah 76.28, mirsen 1.33, osimen 1.37, linalool 0.56, nonanal
0.54, geraniol 0.98, α-sitral 5.58, dan z-sitral 7.70 Sukmawaty 2002. Berdasarkan literatur di
atas diketahui bahwa minyak lemon dan minyak kenanga disusun oleh beberapa senyawa yang sama antara lain, linalool dan geraniol. Oleh karena itu, kecocokan dari komposisi bahan aktif penolak
serangga minyak sereh wangi 2 dan minyak lavender 2 pada sampel uji dengan wangi lemon dan wangi kenanga diduga oleh adanya kesamaan pada komponen penyusun minyak lemon dan
minyak kenanga. Komponen utama minyak lavender adalah linalool 51 dan asetat linayl 35 Anonim 2010. Komponen utama minyak sereh wangi adalah sitronellal 32-45, geraniol 12-
18, dan sitronellol 12-15 Utomo et al. 2008. Komposisi bahan aktif penolak serangga pada sampel uji B4 dengan wangi jeruk purut berbeda
dari sampel uji A3 dan sampel uji C3 yaitu, komposisi bahan aktif penolak serangganya hanya terdiri atas minyak sereh wangi dengan konsentrasi 3. Hasil GCMS diketahui bahwa minyak jeruk purut
mengandung senyawa-senyawa antara lain, sitronellal sebesar 70.3, linallol 4.6, sabinene 2.7, sitronellol 6.3, sitronellyl acetate 1.9, dan karyopyllene 1.9 PT. Indesso Indonesia 2011.
Komponen utama minyak sereh wangi adalah sitronellal dengan kadar sebesar 32-45 Utomo et al. 2008.
Berdasarkan literatur di atas dapat dilihat bahwa minyak sereh wangi dan minyak jeruk purut memiliki komponen utama yang sama yaitu, sitronellal. Menurut El-kamali dkk 2005, sitronellal
mempunyai sifat racun desiscant, menurut cara kerjanya racun ini seperti racun kontak yang membuat nyamuk kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk kekurangan cairan.
Oleh karena itu, sampel uji B4 dengan bahan aktif penolak serangga yang hanya terdiri atas minyak sereh wangi dengan konsentrasi 3 dapat menolak serangga dengan efektif.