PENELITIAN TERDAHULU Aplikasi minyak atsiri pada produk gel pengharum ruangan anti serangga

15 Nyamuk Culex ini diketahui berperan sebagai vektor filariasis limfatik Wuchereria bancrofti, Brugia malayi , dan Brugia timori atau penular penyakit kaki gajah Gandahusada et al. 2000. Spesies nyamuk Cx. quinquefasciatus adalah spesies nyamuk yang paling cepat resisten terhadap insektisida daripada spesies nyamuk lain. Hal ini disebabkan oleh keberadaan nyamuk jenis ini yang paling sering ada di sekitar pemukiman sehingga seringkali terpapar dengan insektisida pemukiman yang telah banyak digunakan untuk mengurangi gangguan nyamuk Bulletin WHO 1967 dalam Daniel 2008.

2.4 PENELITIAN TERDAHULU

Berdasarkan hasil penelitian Mardiningsih dkk 1994, diketahui bahwa minyak nilam bersifat menolak beberapa jenis serangga seperti ngegat kain, kumbang jagung, dan kumbang buah kering. Hasil penelitian Dummond 1960, menunjukkan bahwa minyak nilam dapat digunakan sebagai pengendali populasi serangga karena sifatnya sebagai bahan penolak dan penghambat pertumbuhan serangga. Hal ini dikarenakan minyak nilam mengandung komponen zat yang tidak disukai oleh serangga, seperti α-pinen dan -pinen. Minyak sereh juga sering digunakan sebagai penolak serangga alami. Kemampuan menolak nyamuk telah dibuktikan melalui penelitian terhadap nyamuk Aedes aegypti maupun Culex quinquefasciatus dengan cara mengoleskan formula penolak nyamuk yang mengandung minyak sereh di kulit selama 60 menit uji. Hasil pengujian mengindikasikan bahwa minyak sereh efektif digunakan sebagai penolak nyamuk Kim et al. 2005. Konsentrasi minyak sereh yang umum digunakan dalam produk penolak serangga berkisar antara 0,05 hingga 15 baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan minyak lavender, cengkeh, bawang putih, ataupun minyak cedar Barnard 2000. Kandungan minyak atsiri bunga kenanga yang komponen terbesarnya terdiri atas linalool, geraniol dan eugenol yang menyebabkan bunga kenanga mempunyai aroma yang khas menyengat yang tidak disukai serangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri bunga kenanga mempunyai kemampuan untuk menolak nyamuk Aedes aegypti ketika diujikan pada tangan manusia. Hal ini dapat dilihat dari adanya penurunan rata-rata jumlah nyamuk yang hinggap pada tangan manusia seiring dengan naiknya konsentrasi minyak atsiri yang digunakan Nugraheni 2009. Minyak atsiri, yang dikenal dengan nama minyak kenanga, yang mempunyai khasiat dan bau yang khas. Hasil penelitian mereka menunjukkan, ekstrak bunga kenanga memiliki kemampuan menolak nyamuk karena adanya kandungan linalool, geraniol, dan eugenol Anonim 2008. Berdasarkan hasil penelitian Kiswanti 2009, produk gel pengharum ruangan tanpa minyak sereh tidak memiliki kemampuan menolak ataupun membunuh nyamuk. Produk dengan konsentrasi minyak sereh 10 mampu menjatuhkan dan membunuh nyamuk sebesar 26,67 dan 53,33. Produk dengan konsentrasi minyak sereh 15 mampu menjatuhkan dan membunuh nyamuk sebesar 52 dan 69,33. Produk dengan konsentrasi minyak sereh 20 mampu menjatuhkan dan membunuh nyamuk sebesar 60 dan 85,33. Kardinan 2007 mencoba ekstrak beberapa jenis tanaman selasih sebagai pengusir nyamuk. Peneliti tersebut berupaya memilih selasih yang mengandung bahan aktif eugenol, tymol, cyneol, atau estragole sebagai bahan-bahan aktif pengusir serangga. Daya proteksinya yang tertinggi adalah sebesar 79,7 yang dicapai selama satu jam Supartha 2008. 16 Zodia Evodia suaveolens yang termasuk ke dalam keluarga Rutaceae, dikatakan mengandung evodiamine dan rutaecarpine. Menurut hasil analisa yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Balittro dengan gas kromatografi, minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool 46 dan a-pinene 13,26 di mana linalool sudah sangat dikenal sebagai pengusir repellent nyamuk. Dari pengujian yang dilakukan terhadap nyamuk demam berdarah Aedes aegypti yang sering membuat heboh masyarakat, yaitu dengan cara menggosokkan daun zodia ke lengan, lalu lengannya dimasukkan ke kotak yang berisi nyamuk demam berdarah dan dibandingkan dengan lengan yang tanpa digosok dengan daun zodia, menunjukkan bahwa daun zodia mampu menghalau nyamuk selama enam jam dengan daya halau daya proteksi sebesar lebih dari 70 Kardinan 2007. Selain dapat digunakan sebagai pengusir serangga, ekstrak tanaman anti nyamuk juga dapat dimanfaatkan sebagai pembunuh larva larvasida Aedes aegypti. Penelitian yang dilakukan oleh Dias Kusuma Utari dari IPB pada tahun 2007 membuktikan bahwa pemberian ekstrak zodia pada larva Aedes aegypti menyebabkan kematian pada larva tersebut Utari 2007. 17 3 METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT