Tablet ISDN sublingual dengan kekuatan dosis 5 mg setiap tablet jadi dosis setiap hari maksimal adalah 15 mg. Dosis penggunaan ISDN untuk pemeliharaan pada penderita
angina dan CAD adalah 5 – 40 mg Depkes RI, 2007. Dosis pemberian ISDN 15 mghari sudah tepat.
Tablet aspilet dengan kandungan asetosal 80 mg tiap tablet. Dosis penggunaan dalam terapi untuk terapi pemeliharaan CAD dan angina adalah 75 – 325 mg setiap hari
Depkes RI, 2007. Dosis pemberian aspilet 80 mghari sudah tepat. Normal Human Serum Albumin adalah preparat protein plasma yang mengandung
sekurang-kurangnya 96 albumin yang diperoleh dari pemisahan plasma darah. kebutuhan albumin setiap individu berbeda tergantung dari kondisi pasien. Dosis
pemberian albumin yang diberikan pada pasien adalah 40 gram dengan kekuatan 20 . Laxadine sirup dengan kekuatan dosis 55 mg5 ml dengan dosis perhari maksimal
300 mg. dosis penggunaan laxadine sebagai laxatif adalah 50 -300 mghari Depkes RI, 2007. Jadi dosis pemberian 220 mg hari sudah tepat.
4.2.5 Pengkajian Waspada Efek Samping
Pengkajian waspada efek samping obat yang digunakan pada tanggal 5 Mei – 10 Mei 2012 yaitu furosemid, ambroksol, novoravid dan captopril dapat dilihat pada
pengkajian tepat obat pada tanggal 30 April – 4 Mei 2012 pada halaman 34 namun, selain obat yang telah disebutkan di atas, pasien juga menggunakan obat-obatan lain yaitu
ISDN, laxadine dan aspilet. Efek samping dan interaksi obat dari obat yang digunakan dalam terapi dapat dilihat pada Tabel 4.10
Albumin 20
Anonim, 2003 Individual
dosis Anonim,
2003 Injeksi
Anonim, 2003
- -
2 flask24 jam
Anonim, 2003
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.10
Efek samping dan interaksi obat tanggal 5 Mei – 10 Mei 2012
Jenis Obat Efek Samping
Interaksi obat
ISDN
Hipotensi, takikardia, sakit kepala, mual,
muntah, diare, lemah, pandangan kabur Depkes
RI, 2007
Aspilet
Iritasi lambung karena asam, pusing, gangguan
pernafasan, gangguan ginjal Depkes RI, 2007
Laxadine
Reaksi alergi kulit rash dan pruritus gatal-gatal,
Perasaan terbakar, Kolik, Kehilangan cairan
elektrolit, Diare, Mual dan muntah.
Depkes RI, 2007
Albumin
Depresi miokardial, hipotensi
4.2.6 Rekomendasi untuk Dokter
Rekomendasi untuk dokter mengenai terapi pasien yang dipantau pada tanggal 5 Mei – 10 Mei 2012 sama dengan rekomendasi untuk dokter pada tanggal 30 April – 4
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Mei 2012 dapat dilihat pada halaman 35. Infus albumin 20 dan 25 membawa masuk cairan dari interstial ke intravascular, eksvansi cairan vascular dapat menyebabkan
circulatory overload dan payah jantung. Albumin 20 100 ml mengandung 5 kali kadar dalam plasma itu artinya setelah bercampur dengan plasma akan berkembang menjadi
lebih kurang 500 ml. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan lebih teliti dari fungsi jantung seperti tekanan darah dan fungsi vital lain harus dicatat sebelum dan sesudah
pemberian albumin Anonim, 2003
4.2.7 Rekomendasi untuk Perawat
Rekomendasi untuk perawat oleh apoteker dimaksudkan untuk memberikan obat dengan tepat, baik jenis obat maupun waktu pemberiannya kepada pasien, kemudian
menjaga kestabilan obat-obat yang digunakan dalam terapi, dan menjaga kebersihan lingkungan ruangan pasien dari wadahsisa obat-obatan.
Rekomendasi untuk perawat mengenai terapi pasien yang dipantau pada tanggal 5 Mei – 10 Mei 2012 sama dengan rekomendasi untuk dokter pada tanggal 30 April – 4
Mei 2012 dapat dilihat pada halaman 36. Kusus untuk sedian albumin, disimpan 3 tahun dalam suhu hingga 37
C, dan 5 tahun dalam refigator, bila telah terbuka harus dipakai
sebelum 4 jam, bila tersisa harus dibuang. 4.2.8 Pelayanan Konseling, Informasi, dan Edukasi Pasien
Pemahaman dan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat menjadi hal yang penting dalam mengoptimalkan terapi pasien. Seorang apoteker secara sistematik
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat melalui konseling, informasi obat dan edukasi kepada pasien. Pelayanan konseling,
informasi dan edukasi pasien tanggal 5 Mei – 10 Mei 2012 mengenai obat furosemid, spironolakton, ambroksol, novoravid dan captopril dapat dilihat pada pelayanan KIE pada
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
tanggal 30 April – 4 Mei 2012. Namun, pasien juga menggunakan obat ISDN, aspilet dan Laxadine, pelayanan KIE untuk obat tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.11
Tabel 4.11 Konseling, Informasi dan Edukasi Pasien pada tanggal 5 Mei – 10 Mei 2012
No Nama Obat
NasehatPemberitahuan
1. ISDN
Minum obat sesuai petunjuk dan jangan minum obat lain tanpa sepengetahuan dokter. Jangan menghentikan obat
dengan tiba-tiba dan simpan obat dalam wadah aslinya. Jangan minum alkohol berlebihan karena dapat
menyebabkan hipotensi yang berlebihan. Dapat
menyebabkan hipotensi postural minum obat sambil duduk dan hati-hati sewaktu bangkit dari posisi duduk atau
berbaring; sakit kepala, pusing, lemah, atau pandangan kabur hati-hati mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin, mual atau muntah makan porsi sedikit namun lebih sering. Bila nyeri dada, segera minum obat,
laporkan bila mengalami sakit kepala akut, jantung berdebar-debar, pusing dan tidak bisa tidur, lemah otot
Depkes RI, 2007.
2. Aspilet
Minum setelah makan dengan satu gelas airsusu. Beritahu pasien agar segera melaporkan apabila mengalami
degungan di telinga, pendarahan dan gangguan lambung Tatro, 2003.
3. Laxadine
Minum pada malam hari saat mau tidur. Hentikan penggunaan Laxadine jika terjadi gangguan saluran
pencernaan seperti mual dan muntah.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4.3 Pembahasan Tanggal 11 Mei - 15 Mei 2012