glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.
6. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat 7. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat diabetes oral Depkes RI, 2005.
2.2.6 Terapi dengan Obat-Obat Hipoglikemik Oral
Obat-obat ini berguna dalam pengobatan pasien diabetes tidak tergantung insulin NIDDM yang tidak dapat diperbaiki hanya dengan diet. Pasien yang
sudah lama menderita diabetes mungkin memerlukan suatu kombinasi obat hipoglikemik dan insulin untuk mengontrol hipoglikemiknya.
2.2.6.1 Golongan Sulfonilurea
Mekanisme kerja sulfonilurea termasuk: a merangsang pelepasan insulin dari sel-
β pankreas, b mengurangi kadar glukagon dalam serum, dan c meningkatkan peningkatan insulin pada jaringan target dan reseptor. Obat-obat ini
terikat pada protein serum, dimetabolisme oleh hati dan di ekskresikan oleh hati atau ginjal. Kontra indikasi pemakain obat-obat ini adalah pada pasien insufiensi
hati atau ginjal karena ekskresi obat tersebut terlambat, mengakibatkan akumulasi dan dapat menimbulkan hipoglikemia Mycek, 2001.
Obat-obat utama yang sering digunakan adalah: a.
Tolbutamid Diserap secara cepat dalam saluran cerna , kadar obat dalam darah
minimum dicapai setelah 5-8 jam pemberian oral masa kerja relative pendek.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
b. Klorpropamid
Diserap secara cepat dalam saluran cerna, kadar maksimum obat di dalam darah dicapai dalam 2-4 jam setelah pemberian oral dan efeknya hilang
setelah 24 jam. Aktivitasnya 6 kali lebih besar dari tolbutamid. c.
Gliklazid Diserap secara cepat dalam saluran cerna , kadar maksimum obat dalam
darah dicapai dalam 2-4 jam setelah pemberian oral. d.
Glibenklamid Khasiat hipoglikemiknya kira-kira 100 kali lebih kuat daripada
tolbutamida. Kerjanya dapat bertahan sampai 24 jam. Pengobatan jangka pendek meningkatkan sekresi insulin dari sel-
β pankreas. Pengobatan jangka panjang meningkatkan efek insulin terhadap jaringan perifer dan
penurunan glukosa darah dari hati. e.
Glipizid Merupakan turunan dari sulfonylurea dengan efek antidiabetes yang kuat.
Mempunyai waktu paruh yang lebih pendek sehingga kurang menyebabkan hipoglikemia yang serius dibandingkan glibenklamid
Katzung, 2001.
2.2.6.2 Biguanida
Biguanida berbeda dari sulfonylurea karena tidak merangsang sekresi insulin. Resiko hipoglikemia lebih kecil daripada obat-obat sulfonilurea. Contoh
golongan ini adalah metformin. Obat ini bekerja terutama dengan dengan jalan mengurangi pengeluaran glukosa hati, sebagian besar dengan menghambat
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
glukoneogenesis. Penggunaan jangka panjang dapat mempengaruhi absorbsi vitamin B12. Kontra indikasi obat ini adalah pada penderita insufisiensi ginjal
dan hati Mycek, 2001.
2.2.6.3 Golongan Penghambat α-glukosidase
Contoh dari golongan obat ini adalah askarbose telah disetujui penggunaanya per-oral sebagai obat aktif pada pengobatan penderita NIDDM dan
sebagai tambahan memungkinkan dengan insulin pada IDDM. Akarbose menghambat α glukosidase pada vili-vili usus sehingga menurunkan absorbsi
starch dan disakarida. tidak seperti obat oral hipoglikemik lainya, akarbose tidak merangsang pelepasan insulin dari pankreas Mycek, 2001.
2.3 Efusi Pleura 2.3.1 Definisi