c. Pemeriksaan Elektrokardiogram
a.
Sinus takikardia, terjadi aksis Jantung kekanan.
b.
Old miokard infark anterioseptal V1, V2, V4.
c.
Right ventrikel hypertropy. d.
Pemeriksaan Radiologi USG abdomen
a. Asites +
b. Efusi Pleura bilateral +
c. Suspek congestive Liver
e. Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Hasil pemeriksaan Laboratorium mikrobiologi klinik ditunjukkan dalam Tabel 3.6
Tabel 3.6 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Spesimen : Cairan pleura Tidak ada pertumbuhan kuman Antimikroba
Hasil pemeriksaan Angka kuman Amikacin
3 2
1
Ampicilin 3
2 1
Cefotaxime 3
2 1
Kloramfenikol 0 3
2 1
Gentamicin 3
2 1
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Kesimpulan: Tidak ada pertumbuhan dengan angka kuman = 0, Dari 3 kali dilakukan tes BTA ketiganya memberikan hasil yang negatif.
f. Pemeriksaan Patologi Anatomi
Pemeriksaan patologi anatomi dilakukan pada tanggal 6 Mei 2012 dan hasil pemeriksaan pasien ditunjukkan pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi
Makroskopik Diterima cairan 2 cc, warna kuning keruh
Mikroskopik Sediaan hapusan cairan pleura terdiri dari sebaran sel-sel
mesothel derngan latar belakang, hapusa terdiri dari sel-sel randang limfosit dan makrofag.
Kesimpulan Suatu inflamentori smear.
3.4 Terapi
Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima obat- obatan sesuai dengan daftar obat yang tercantum dalam pedoman pelaksanaan
Manlak yang dikeluarkan oleh Menkes RI. Obat-obat yang digunakan pasien selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Daftar Obat-obat yang digunakan pasien
Tanggal Jenis Obat
Sediaan Dosis
Rute Bentuk
Kekuatan
30 April 2012
sd O2
Furosemid Ambroksol
Captopril Gas
Injeksi Sirup
Tablet 2 – 4 lm
20 mg2 ml 15 mg5 ml
12,5 mg -
20 mg8 jam 45 mg8 jam
6,25 mg12 jam inhalasi
iv oral
oral
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4 Mei 2012 Spironolakton
Novoravid Tablet
Injeksi 25 mg
100 IU ml 25 mg24 jam
6 IU8 jam oral
sk
5 Mei 2012 sd
10 Mei 2012 O2
albumin Furosemid
Ambroksol Captopril
ISDN Aspilet
Spironolakton Novoravid
Laxadine Gas
injeksi Injeksi
Sirup Tablet
Tablet Tablet
Tablet Injeksi
Sirup 2 – 4 lm
20 20 mg2 ml
15 mg5 ml 12,5 mg
5 mg 80 mg
25 mg 100 IU ml
55 mg 5 ml -
40 gr 20 mg8 jam
45 mg8 jam 6,25 mg12 jam
5 mg 8 jam 80 mg24 jam
25 mg24 jam 6 IU8 jam
200 mg24 jam Inhalasi
iv Iv
oral oral
oral oral
oral sk
oral
11 Mei 2012 sd
15 Mei 2012 Novoravid
Ambroksol Captopril
ISDN Aspilet
Spironolakton Alprazolam
Furosemid Injeksi
Sirup Tablet
Tablet Tablet
Tablet Tablet
Tablet 100 IU ml
15 mg5 ml 12,5 mg
5 mg 80 mg
25 mg 0,5 mg
40 mg 8 IU8 jam
45 mg8 jam 6,25 mg12 jam
5 mg 8 jam 80 mg24 jam
25 mg24 jam 0,5 mg24 jam
40 mg12 jam Sk
oral oral
oral oral
oral oral
oral
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB IV PEMBAHASAN
Pasien masuk ke RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan atas rujukan dari puskesmas medan area dengan diagonostik hepatitis. Pasien masuk melalui instalasi gawat darurat
IGD, pada tanggal 30 April 2012 dengan keluhan Utama sesak nafas. Hal ini
dialami pasien sejak dua bulan ini dan memberat dalam satu minngu terakhir dan sesak nafas semakin memberat dan disertai dengan bunyi, sesak nafas yang dialami pasien tidak
berhubungan dengan aktivitas dan cuaca. Pasien juga mengalami batuk sejak satu minggu terakhir sebelum masuk rumah sakit yang disertai dengan dahak berwarna hijau. Pasien
mengalami penurunan berat badan dan kemudian tampak gejala kaki bengkak pada pasien. Selain keluhan di atas pasien juga memiliki riwayat tidur dengan dua bantal dan
lebih nyaman berbaring kearah kanan, selain itu pasien juga memiliki riwayat penyakit diabetes dengan kadar gula darah tertinggi 300 mgdl. Pasien ini juga memiliki riwayat
merokok. Pasien masuk melalui instalasi gawat darurat, kemudian diperiksa oleh dokter,
diagnosa awal pasien CHF fc IIIII ec CAD, HHD + efusi pleura + TB Paru + DM Tipe 2 + hipoalbuminemia. Lalu keluarga pasien mengisi biodata di bagian informasi dan
melengkapi berkas administrasi, dan untuk pemeriksaan selanjutnya pasien menjalani rawat inap di ruang Asoka penyakit dalam pria.
Penulis melakukan pemantauan terapi obat dan konseling pasien untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat. Penulis juga melakukan
komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk kualitas pengobatan yang terbaik mulai dari tanggal 30 April 2012 sampai tanggal 15 Mei 2012. Pemantauan terapi obat
dilakukan untuk melihat apakah penggunaan obat untuk terapi pasien diberikan secara rasional. Rasionalitas penggunaan obat meliputi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat,
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
tepat dosis dan waspada efek samping. Pemantauan terapi obat dilakukan setiap hari sesuai dengan obat yang diberikan. Penyampaian informasi penting tentang obat
disampaikan secara langsung kepada pasien atau keluarganya untuk meningkatkan pemahaman pasien mengenai obat dan kepada tenaga kesehatan lainnya dokter dan
perawat terkait dengan penggunaan obat yang rasional.
4.1 Pembahasan 30 April 2012 - 4 Mei 2012