radiologis dan oprasi. Dalam analisa kimia, fenolftalein digunakan sebagai indikator pada titrasi asm basa Tjay, 2003. Pemberian laxadine sudah tepat indikasi.
Albumin dipakai sebagai terapi suplemen pada kejadian hipoalbuminemia, yang disebabkan oleh penurunan produksi maupun oleh peningkatan destruksi, yang dapat
membahayakan jiwa penderita akibat terjadinya gangguan keseimbangan tekanan osmotik Anonim, 2012. Jadi pemberian albumin sudah tepat indikasi.
4.2.3 Pengkajian Tepat Obat
Pengkajian tepat obat yang digunakan pada tanggal 5 Mei – 10 Mei 2012 yaitu furosemid, spironolakton, ambroksol, novoravid dan captopril dapat dilihat pada
pengkajian tepat obat pada tanggal 30 April – 4 Mei 2012 pada halaman 31 Namun, selain obat yang telah disebutkan di atas, pasien juga menggunakan obat-obatan lain yaitu
ISDN, laxadine dan aspilet. Penggunaan nitrat organik untuk gagal jantung biasanya dalam bentuk
kombinasi. Kombinasi dilaporkan untuk memperbaiki suvival pasien gagal jantung. Penggunaan nitrat organik sebagai obat tunggal untuk gagal jantung mungkin bermanfaat
memperbaiki gejala dan tanda gagal jantung, terutama apabila pasien tersebut juga menderita penyakit jantung iskemik Gunawan, 2007. Penggunaan vasodilator langsung
dapat merileksasi sel otot pembuluh darah perifer yang menyebabkan pembuluh darah mengalami dilatasi. Meningkatnya diameter pembuluh darah dapat menurunkan TPR
sehingga menurunkan tekanan darah dan mempengaruhi preload dan afterload. Penggunaan isosorbid dinitrat pada penanganan gagal jantung sudah tepat obat.
Pada infark miokard akut nampaknya aspirin bermanfaat untuk mencegah kambuhnya miokard infark yang fatal. Pada pasien Transient Ischemic Attack
penggunaan aspirin jangka panjang juga bermanfaat untuk mengurangi kekambuhan, stroke karena penyumbatan dan kematian akibat gangguan pembuluh darah Gunawan,
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2007. Pada pencegahan efek yang fatal pada gangguan jantung dan pembuluh darah, pemberian aspilet sudah tepat obat. Sedangkan untuk gangguan BAB digunakan laxadine,
selain memperlunak feses, laxadin juga mampu mengeluarkan zat atau cairan yang tidak digunakan didalam tubuh yang bermanfaat untuk tindakan radiologi dan operasi. Jadi
pemberian laxadine sudah tepat obat.
4.2.4 Pengkajian Tepat Dosis
Pengkajian tepat dosis yang digunakan pada tanggal 5 Mei – 10 Mei 2012 yaitu furosemid, spironolakton, ambroksol, novoravid dan captopril dapat dilihat pada
pengkajian tepat dosis pada tanggal 30 April – 4 Mei 2012 pada halaman 32 Namun, selain obat yang telah disebutkan di atas, pasien juga menggunakan obat-obatan lain yaitu
ISDN, laxadine, albumin dan aspilet.
Tabel 4.9 Pengkajian Tepat Dosis Tangal 5 Mei – 10 Mei 2012
Jenis Obat Bentuk
Sediaan Kekuatan
Sediaan Regimen
Dosis Route
Pemberian Lama Pemberian
Saat Pemberian
Interval Pemberian
ISDN tablet 5 mgtablet
Tatro, 2003 5 – 40
mghari Depkes RI,
2007 Oral
Depkes RI, 2007
8 – 12 hari Depkes RI, 2007
Diletakkan di bawah lidah
Tatro, 2003 Setiap 8 jam
atau 12 jam Depkes RI,
2007
Aspilet tablet 80 mgtablet
Depkes RI, 2007
75 – 325 mghari
Depkes RI, 2007
Oral Depkes RI,
2007 30 hari paling
sedikit setelah diagnosa Depkes
RI, 2007 Bersama
makanan atau setelah makan
Tatro, 2003 Setiap 24
jam Depkes RI, 2007
Laxadine sirup 55 mg 5 ml
Depkes RI, 2007
50 – 300 mg mghari
Depkes RI, 2007
Oral Depkes RI,
2007 -
Pada malam hari
Sebelum tidur Depkes RI,
2007 Setiap 24
jam Depkes RI,
2007
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tablet ISDN sublingual dengan kekuatan dosis 5 mg setiap tablet jadi dosis setiap hari maksimal adalah 15 mg. Dosis penggunaan ISDN untuk pemeliharaan pada penderita
angina dan CAD adalah 5 – 40 mg Depkes RI, 2007. Dosis pemberian ISDN 15 mghari sudah tepat.
Tablet aspilet dengan kandungan asetosal 80 mg tiap tablet. Dosis penggunaan dalam terapi untuk terapi pemeliharaan CAD dan angina adalah 75 – 325 mg setiap hari
Depkes RI, 2007. Dosis pemberian aspilet 80 mghari sudah tepat. Normal Human Serum Albumin adalah preparat protein plasma yang mengandung
sekurang-kurangnya 96 albumin yang diperoleh dari pemisahan plasma darah. kebutuhan albumin setiap individu berbeda tergantung dari kondisi pasien. Dosis
pemberian albumin yang diberikan pada pasien adalah 40 gram dengan kekuatan 20 . Laxadine sirup dengan kekuatan dosis 55 mg5 ml dengan dosis perhari maksimal
300 mg. dosis penggunaan laxadine sebagai laxatif adalah 50 -300 mghari Depkes RI, 2007. Jadi dosis pemberian 220 mg hari sudah tepat.
4.2.5 Pengkajian Waspada Efek Samping