Pemasukan dan pengeluaran barang dicatat dalam buku pemasukan dan pengeluaran, lalu dimasukkan ke kartu stok dan di cross check dengan sub instalasi administrasi setiap
bulan. Setiap akhir bulan petugas apotek melakukan stock opname.
3.3.3.6 Distribusi Ruangan
Distribusi ruangan melayani permintaan dari poliklinik rawat jalan dan ruang perawatan rawat inap. Perbekalan farmasi yang didistribusikan ke poliklinik dan ruang
perawatan adalah perbekalan farmasi yang termasuk ke dalam unit cost. Obat dan alat kesehatan yang didistribusikan dari distribusi ruangan ke poliklinik dan ruangan perawatan
merupakan kebutuhan rutin seperti kapas, alkohol, plester, dan sebagainya. Perbekalan farmasi yang didistribusikan ke poliklinik dan ruang perawatan adalah
berdasarkan permintaan pemakaian dengan menggunakan Formulir B2 Daftar Permintaan dan Penggunaan Farmasi. Permintaan ini dilakukan seminggu sekali yaitu pada hari senin.
Pengadaan barang berasal dari gudang instalasi farmasi yang biasanya diamprah pada hari Selasa dan Jumat dengan menggunakan Formulir B2 Daftar Permintaan dan
Pengeluaran Farmasi. Pemasukan barang dari gudang dan pengeluaran ke ruangan didokumentasikan dalam buku pemasukan dan pengeluaran, kemudian dipindahkan ke kartu
apotek dengan sistem alfabet untuk tiap jenis barang.
3.3.4 Sub Instalasi Farmasi Klinis
Instalasi farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan memiliki sub instalasi farmasi klinis yang dipimpin oleh seorang apoteker, yang merupakan koordinator farmasi klinik yang
membawahi beberapa bidang, diantaranya Pelayanan Informasi Obat PIO, pendidikan dan pengembangan serta konsultasi obat. Adapun bagian dari farmasi klinis yang telah berjalan
adalah:
3.3.4.1 Pelayanan Informasi Obat PIO
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Pemberian informasi obat dilakukan terhadap pasien yang mengambil obatnya di unit pelayanan farmasi rawat jalan. Dengan adanya informasi, diharapkan pasien mengerti tentang
cara penggunaan obat, mewaspadai efek samping obat yang mungkin timbul selama penggunaan obat, mengetahui manfaat pengobatan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan
pasien dan tujuan pengobatan yang optimal dapat tercapai. Pelayanan informasi obat dilakukan di ruang konseling farmasi rawat jalan
JamkesmasMedan Sehat. Adapun PIO yang diberikan meliputi: a.
Pola hidup yang seharusnya dilaksanakan oleh pasien untuk menunjang pengobatan yang sedang dijalaninya.
b. Memberikan informasi akan pentingnya kepatuhan dalam mengkonsumsi obat.
c. Memberikan informasi tentang cara penggunaan obat.
3.3.4.2 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit PKMRS
Instalasi farmasi rumah sakit juga melakukan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit yang pelaksanaanya dilakukan oleh apoteker. Penyuluhan diberikan kepada
pasien yang menderita penyakit kronis seperti tuberkulosis, hipertensi, dan diabetes melitus di ruang tunggu pelayanan farmasi rawat jalan JamkesmasMedan Sehat. Adapun penyuluhan
yang diberikan meliputi:
a. Penyakit Asma dan penggunaan obat Asma dengan benar.
b. Penyakit Diabetes dan penggunaan obat Diabetes dengan benar.
3.3.4.3 Pencampuran Obat Sitostatika
Selain kegiatan PIO yang dilakukan pada pelayanan farmasi klinis, dilakukan juga pelayanan pencampuran obat sitostatika. Pelayanan farmasi di ruang sitostatika dipimpin oleh
apoteker sebagai penanggung jawab. Sebelumnya pencampuran obat sitostatika dilaksanakan oleh perawat di ruang perawat yang non aseptis, sehingga tidak terjamin sterilitas dari produk
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
akhir. Terjadinya perubahan pelayanan dari perawat ke apoteker pada pencampuran obat sitostatika di ruang aseptis memberikan hasil akhir yang terjamin sterilitasnya.
Prosedur kerja di ruang pencampuran sitostatika yaitu: a.
Sebelum memasuki ruang steril, matikan lampu UV, nyalakan exhaust system, AC dan lampu penerang ruangan.
b. Lepaskan perhiasan, jam tangan serta barang lain yang melekat pada tangan, kemudian
cuci tangan dengan sabun antiseptik sampai bersih. c.
Petugas pencampuran obat kanker masuk ke dalam ruang steril dengan memakai alat pelindung khusus yaitu: baju pelindung, topi, masker, sarung tangan, masker, sarung
tangan, sepatu khusus. d.
Gunakan desinfektan untuk kotak aseptis dengan menyemprotkan alkohol 70 ke seluruh permukaan dalam kotak aseptis tersebut, kemudian nyalakan Laminair Air Flow
LAF sesuai dengan protap yang telah ditentukan. e.
Pasang alas kemoterapi pada meja tempat mencampur obat kanker, pencampuran obat kanker dilakukan secara aseptis, setelah selesai mencampur, matikan Laminair Air Flow
LAF, kotak tersebut dibersihkan, lalu alas kemoterapi bekas dibersihkan dengan menyemprot alkohol 70.
f. Tuliskan jam selesainya obat tersebut dicampur pada etiket.
g. Lepaskan alat pelindung diri, sampah-sampah dimasukkan dalam tong sampah yang
dibagi dalam dua tempat, tong sampah khusus untuk tempat pembuangan sampah bekas obat sitotoksik, tong sampah biasa untuk tempat pembuangan sampah yang tidak
berbahaya. h.
Matikan exhaust system, AC dan lampu penerang kemudian hidupkan lampu UV. i.
Tutup pintu antar obat yang telah dicampur keruangan pasien dan antar sampah yang berbahaya dalam bag ke IPAL untuk dibagi dalam incenerator.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien sitostatika berlaku bagi pasien umum, Askes dan Jamkesmas. Prosedur pelayanannya adalah sebagai berikut:
a. Dokter menulis perbekalan farmasi yang diperlukan oleh pasien di kertas resep. Bagi
pasien Askes pemilihan jenis obat berdasarkan standar DPHO, sedangkan pasien Jamkesmas pemilihan jenis obat berdasarkan formularium Jamkesmas.
b. Perawat ruangan membawa status ke lantai tiga untuk diperiksa oleh apoteker,
kemudian apoteker menghitung dosis pemakaian obat kanker. c.
Apoteker menuliskan kembali di lembar form nama obat-obat sitotoksik, kemudian asisten apoteker menyiapkan obat dan mencampur obat sitotoksik di lantai enam
dengan diawasi oleh apoteker. d.
Setelah selesai apoteker menyerahkan obat sitotoksik ke perawat ruangan untuk diberikan pada pasien.
e. Perawat ruangan menyerahkan kwitansi asli kepada keluarga pasien dan dilakukan
penagihan biaya obat langsung bagi pasien umum. Sedangkan pasien Askes dan Jamkesmas tidak dipungut biaya.
3.4 Instalasi Central Steril Supply Department CSSD