Laba Per Saham Earnings Per Share
PT Tifa Finance Tbk Catatan atas Laporan Keuangan
31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT Tifa Finance Tbk Notes to Financial Statements
December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
- 44 - Tidak terdapat perubahan dalam estimasi
masa manfaat aset tetap dan aset untuk disewakan selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment and asset
for lease during the year.
Nilai tercatat aset-aset tersebut sebagai berikut:
The carrying value of these assets are as follows:
2011 2010
Rp 000 Rp 000
Aset tetap Catatan 10 764.661
996.330 Property and Equipment Note 10
Aset untuk disewakan Catatan 11 2.875.632
3.875.472 Assets for Lease Note 11
Jumlah 3.640.293
4.871.802 Total
c. Imbalan Pasti Pasca-Kerja c. Post-employment Benefits
Penentuan cadangan dan manfaat pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi
tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas dan imbalan
tersebut. Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 26 dan
mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh
karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat
pada periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa aumsi-asumsi yang
digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian perbedaan siginifikan pada hasil
aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak
signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja. Pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010, cadangan imbalan pasti pasca-kerja masing-masing adalah sebesar
Rp 4.220.880 ribu dan Rp 3.566.637 ribu. The determination of the obligation and
post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used
by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note
26 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results
that differ from the Company’s assumptions are accumulated and amortized over future
periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded
obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions
are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or
significant changes in assumptions may materially affect the amount of Company’s
defined benefit post-employment reserve. As of December 31, 2011 and 2010,
defined-benefit post-employment reserve amounted to Rp 4,220,880 thousand and
Rp 3,566,637 thousand, respectively.
d. Aset Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset
dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar
kemungkinan bahwa jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan
temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang siginifikan diperlukan untuk menentukan
jumlah aset pajak tangguhan yang diakui, berdasarkan kemungkinan waktu realisasinya
dan jumlah laba kena pajak di masa mendatang serta strategi perencanaan pajak
masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset pajak tangguhan kotor
masing-masing adalah sebesar Rp 1.055.220 ribu dan 891.659 ribu.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial
statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax
bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which
the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are
required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized,
based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax
planning strategies. As of December 31, 2011 and 2010, gross deferred tax assets
amounted to Rp 1,055,220 thousand and Rp 891,659 thousand, repectively.