UMUM a. Pendirian Perusahaan

PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 9

1. UMUM lanjutan d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi lanjutan

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci termasuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: 2012 2011 Imbalan kerja jangka pendek Dewan Komisaris 1.330.000.000 1.179.000.000 Direksi dan manajemen kunci lainnya 12.188.507.719 13.468.655.229 Imbalan kerja jangka panjang Direksi dan manajemen kunci lainnya 3.476.720.385 2.359.606.971 Imbalan kerja jangka panjang lainnya Manajemen kunci lainnya 17.511.825.000 - Jumlah kompensasi bruto yang dibayar kepada manajemen kunci 34.507.053.104 17.007.262.200 Jumlah karyawan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebanyak 1.879 dan 1.848 karyawan.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi utama yang telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian

Pernyataan kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia “SAK”, yang mencakup Pernyataan dan Interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan di kebijakan akuntansi dari masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah mata uang Rupiah. PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan b. Prinsip-prinsip konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas-entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan secara langsung atau tidak langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi telah dieliminasi. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali “KNP” bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan Entitas Anak: i menghentikan pengakuan aset termasuk goodwill dan liabilitas entitas anak; ii menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; iii menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; iv mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; v mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; vi mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan vii mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Efektif pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10 Revisi 2010, “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Kurs mata uang asing yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp9.670 untuk AS1 dan Rp9.068 untuk AS1 pada tanggal 31 Desember 2011.