KOMITE AUDIT Tigaraksa Satria | Investor Info of PT Tigaraksa Satria Tbk.
81
Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Tigaraksa Satria Tbk
Thomas H Secokusumo
Anggota Member 48 tahun 48 years
Thomas H Secokusumo berlatar belakang Akuntansi, Administrasi Bisnis, Keuangan dan Marketing. Dia adalah seorang akademisi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun mengajar di
beberapa perguruan tinggi negeri terkemuka. Menamatkan pendidikan Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1987. Thomas memperdalam Ilmu Administrasi Bisnis dibidang
Keuangan dan Marketing di Universitas Wisconsin, Madison – USA dan meraih 2 gelar sekaligus yakni Master of Business Administration di bidang Finance dan Master of Science di bidang
Marketing pada tahun 1990. Selain mengajar, ia juga aktif menjadi pembicara dan trainer di beberapa perusahaan maupun lembaga pelatihan.
Mr. Thomas H Secokusumos has background in Accounting, Business Administration, Finance and Marketing. He is an academician with more than 20 years of lecturing experiences in several
prominent state universities. He completed his Bachelor degree in Accounting from University of Indonesia in 1987. Thomas studied Business Administration majoring in Finance and Marketing
in University of Wisconsin, Madison – USA, and graduated in 1990 with double degrees, Master of Business Administration in Finance and Master of Science in Marketing. Aside from lecturing, he
is also actively engaged as presenter and trainer in several companies and training institutions.
Prawira Atmadja
Anggota Member 47 tahun 47 years
Prawira Atmadja pada saat ini menjabat sebagai Director – Finance Corporate Functions di PT. BASF Indonesia sejak tahun 2001. Sebelumnya dia mempunyai pengalaman bekerja di bidang
Finance Accounting pada beberapa perusahaan terkemuka, antara lain: Tigaraksa, Nestle dan ABB. Prawira menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansinya di Universitas Katholik
Parahyangan Bandung pada tahun 1989, kemudian mendapatkan gelar Master of Business Administration di bidang Finance dari University of Texas, Arlington USA pada tahun 1993, dan
gelar Master of Science di bidang Accounting dari University of Texas, Dallas USA pada tahun 1994. Selain itu juga pernah menjadi kandidat CPA dari American Institute of Public Accountants AICPA
USA. Mr. Prawira Atmadja currently holds a position as Director – Finance Corporate Functions in PT.
BASF Indonesia since 2001. He had working experiences in Finance Accounting in several prominent companies, i.e.: Tigaraksa, Nestle and ABB. He obtained his Bachelor degree in
Accounting from Parahyangan Catholic University – Bandung in 1989, and later obtained his Master of Business Administration degree in Finance from University of Texas, Arlington USA in
1993, and a Master of Science degree in Accounting from University of Texas, Dallas USA in 1994. He happened to be a CPA candidate from The American Institute of Certified Public
Accountant AICPA USA.
Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Tigaraksa Satria Tbk
82
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit dibentuk untuk membantu Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan
pemenuhan tanggung jawab Perseroan kepada pihak lain dalam kaitannya dengan Laporan Keuangan Perseroan, proses
pembuatan Laporan Keuangan, struktur pengawasan internal, sistem manajemen risiko keuangan dan non-keuangan dan
proses audit eksternal. Komite Audit bertindak mandiri sesuai dengan Piagam Komite Audit.
Seluruh anggota Komite memiliki pengalaman yang relevan dan pemahaman yang memadai tentang akuntansi dan
masalah keuangan untuk memungkinkan mereka melakukan pengawasan atas pelaksanaan prosedur audit secara efektif.
Komite mengadakan pertemuan apabila dianggap penting dan paling sedikit 3 tiga kali dalam setahun. Selengkapnya
mengenai kehadiran anggota pada rapat Komite Audit dapat dilihat pada daftar hadir dibawah ini :
Laporan Komite Audit
Selama tahun 2012 Komite Audit Perseroan telah melakukan kegiatan-kegiatan sbb:
1. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Pasar Modal dan peraturan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan usaha Perseroan. 2. Melakukan pengawasan secara umum atas pelaksanaan
kebijakan Pengelolaan Risiko Perusahaan yang telah ditetapkan oleh Perseroan.
3. Memonitor pelaksanaan tugas-tugas audit internal yang dijalankan oleh
Departemen Internal Audit IA. 4. Mendorong lebih diaktifkan dan diperbanyaknya frekuensi
dan cakupan pelaksanaan tugas audit dibidang operasional sebagai langkah preventif dan guna
meningkatkan kinerja operasionil; 5. Melakukan review atas kecukupan sistem internal control
berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, khususnya karena peningkatan faktor risiko perusahaan karena perluasan
cakupan metode penjualan direct cover yang telah berjalan sejak tahun 2007.
6. Memberikan rekomendasi perbaikan kepada Manajemen berdasarkan hasil-hasil pelaksanaan audit internal;
Role and Responsibility of Audit Committeet
The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners in overseeing the implementation of Corporate
Governance and The Company s compliance on responsibilities to other parties, in relation with The Company
s Financial Reports and financial reporting process, internal control structure, risk management systems financial and
non-financial and the external audit process. All members of the Committee have the relevant experience
and adequate knowledge of accounting and financial issues to enable them to effectively oversee audit procedures.
Committee members meet whenever deemed necessary, and at least 3 times a year. Details of member attendance at the
Committee meetings are as follows:
Audit Committee Report
During 2012 The Company s Audit Committee has performed the following activities:
1. Examining The Companys level of compliance towards Capital Market and all other regulations in relation with
The Companys business activities. 2. General supervision on the implementation of Enterprise
Risk Management policy previously set by The Company. 3. Monitoring the performance of internal audit tasks carried
out by Internal Audit Department; 4. Promote increasing of frequency and scope of operational
audit for preventive measure as well as for improving performance of operational teams.
5. Reviewing adequacy of internal control system in relation with daily activities of CP – SD business units, in
particular the increasing risks exposure due to the continuous expansion of Direct Cover sales method which
has been deployed since 2007. 6. Giving recommendations for improvements to the
management of The Company based on internal audit results.
MEETING ATTENDANCE LIST OF AUDIT COMMITTEE IN 2012 AUDIT COMMITTEE MEETING
13 Maret 2012 23 Juli 2012
12 November 2012
Fauzy Ruskam
Thomas H. Secokusumo Prawira Atmadja
83
Laporan Tahunan Annual Report 2012 PT Tigaraksa Satria Tbk
7. Menelaah Laporan Keuangan Triwulanan dan informasi keuangan lainnya yang dibuat, dilaporkan dan
dipublikasikan oleh Perseroan sepanjang tahun 2012. 8. Mengadakan pertemuan dengan Akuntan Publik guna
mendiskusikan temuan-temuan audit dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012, termasuk
temuan-temuan berdasarkan Sistem Pelaporan Dini dalam pelaksanaan audit interim sebelum berakhirnya tahun
buku. 9. Melakukan penilaian atas independensi dan objektifitas
Akuntan Publik yang ditugaskan melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan.
10.Mengadakan pertemuan-pertemuan koordinasi dengan team internal audit guna membahas dan mendiskusikan
rencana dan hasil pelaksanaan audit internal sepanjang tahun 2012.
Berdasarkan kegiatan dan hasil kajian yang telah dilakukan diatas, Komite Audit tidak menemukan indikasi yang sifatnya
material tentang risiko-risiko yang dihadapi Perseroan dalam menjalankan usahanya, dan dengan ini juga menyatakan
bahwa Laporan Keuangan Perseroan tahun 2012 sudah memenuhi ketentuan standar penyajian dan pengungkapan
informasi yang disyaratkan oleh aturan otoritas Pasar Modal maupun pihak berwenang lainnya.
Keberadaan Corporate Secretary di Indonesia diatur dalam Keputusan Ketua BAPEPAM No.63 tahun 1996. Dalam
keputusan itu disebutkan bahwa perusahaan publik diwajibkan membentuk Corporate Secretary dalam rangka meningkatkan
pelayanan terhadap investor. Menurut BAPEPAM ada empat peranan dan fungsi pokok
Corporate Secretary, yaitu: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di Pasar Modal, 2. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat yang
berkaitan dengan kondisi emiten atau perusahaan publik, 3. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka
m e m a t u h i ke t e n t u a n U U P M d a n p e r a t u r a n pelaksanaannya,
4. Menjadi penghubung antara perusahaan dengan BAPEPAM dan perusahaan dengan masyarakat.
Keputusan Ketua BAPEPAM tersebut ditindaklanjuti oleh keputusan Direksi BEJ No. 339 tahun 2001. Disamping
mengukuhkan, BEJ juga memperluas fungsi Corporate Secretary, sehingga termasuk didalamnya:
1. Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris, dan keluarganya dalam perusahaan tersebut
yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lainnya yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan, 2. Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan
5 saham atau lebih,