PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
28
9. PAJAK DIBAYAR DI MUKA lanjutan
b Tagihan dan banding atas hasil pemeriksaan pajak lanjutan Pada tahun 2010, sebagai hasil pemeriksaan pajak, Direktorat Jenderal Pajak juga menerbitkan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB PPh Pasal 23 sebesar Rp7.483.657.408. Dari jumlah tersebut Perusahaan menyetujui koreksi dari Direktorat Jenderal Pajak sebesar
Rp193.521.501 yang langsung dicatat sebagai beban denda pajak, sedangkan atas sisanya yang juga sudah dibayar sebesar Rp7.290.135.907 Perusahaan mengajukan keberatan kepada
Direktorat Jenderal Pajak. Pada tanggal 28 November 2011, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan keputusan yang menolak sebagian besar keberatan yang diajukan Perusahaan dan
hanya mengurangi jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp5.663.641. Perusahaan mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Pengadilan Pajak pada tanggal 27 Desember
2011. Keputusan Pengadilan Pajak atas gugatan tersebut belum dapat ditentukan saat ini.
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak STP dari Direktur Jenderal Pajak sehubungan dengan hasil penelitian terhadap pelaporan Pajak Pertambahan Nilai
tahun 2008. Oleh karena terdapat kesalahan dalam penerbitan STP tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan pembetulan dan belum melakukan pembayaran. Pada tahun 2010,
Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan pembetulan STP dengan jumlah sanksi bunga yang harus dibayar Perusahaan sebesar Rp585.353.088. Perusahaan melakukan pembayaran
seluruhnya tetapi hanya menyetujui sanksi dan bunga sebesar Rp89.804.588 yang dibukukan sebagai denda pajak. Sisanya sebesar Rp495.548.500 dibukukan sebagai tagihan pajak
karena Perusahaan mengajukan permohonan pembatalan ke Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 12 April 2010. Pada tanggal 3 September 2010 Direktorat Jenderal Pajak menolak
permohonan pembatalan tersebut, sehingga Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 30 September 2010. Keputusan atas banding yang diajukan Perusahaan ke
Pengadilan Pajak telah dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak pada tanggal 13 November 2012 dengan hasil Pengadilan Pajak menolak permohonan pembatalan yang diajukan Perusahaan.
Jumlah tagihan pajak sebesar Rp495.548.500 dibukukan sebagai denda pajak.
Pada bulan Agustus 2009, Entitas Anak, BGI, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai PPN untuk masa pajak Juni dan September 2005
sebesar Rp91.305.109. Atas SKPKB tersebut, pada bulan Oktober 2009 Entitas Anak, BGI, mengajukan keberatan setelah membayar seluruh kekurangan pembayaran pajak tersebut, namun
keberatan tersebut ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak. Entitas Anak, BGI, menerima sebagian temuan sebesar Rp2.208.109 dan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas temuan sebesar
Rp89.097.000 pada bulan Juli 2010. Pada bulan September 2012, Entitas Anak, BGI, menerima Surat Ketetapan Pajak Kelebihan Pembayaran Pendapatan Dalam Negeri SKPKPP dari Kantor
Pajak No.KEP-00132.PPNWPJ.20KP.07032012. Atas SKPKPP tersebut, pengadilan pajak mengabulkan banding BGI dan memerintahkan Bendahara Umum Negara untuk melakukan
pembayaran atas kelebihan pembayaran pendapatan PPN dalam negeri sebesar Rp88.797.415 dan sisanya diakui sebagai beban pajak tahun berjalan sebesar Rp300.000. BGI juga menerima
imbalan bunga atas kelebihan pembayaran pendapatan PPN tersebut sebesar Rp42.766.759.
Pada tahun 2012, Entitas Anak, BGI, menerima Surat Tagihan Pajak STP dari Direktur Jendral Pajak atas Pajak Penghasilan 21 tahun pajak Desember 2011 dan Januari sampai dengan Maret
2012 berupa denda administrasi masing-masing sejumlah Rp923.169 dan Rp300.000 angka penuh yang telah dilunasi.