Sistem Perdesaan Strategi Pengembangan Struktur Ruang

RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009-2029 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Tangah 2 - 6 f. Pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya bangsa; g. Pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung yang ditetapkan sebagai warisan dunia; dan h. Pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antar kawasan.

2.3. Strategi Penataan Ruang

Berdasarkan kebijakan-kebijakan penataan ruang yang ditetapkan untuk Provinsi Jawa Tengah sebagimana disebutkan di atas, maka penjabaran kebijakan tersebut secara operasional ke dalam bentuk strategi dibagi ke dalam bentuk strategi pengembangan struktur ruang, strategi pengembangan pola ruang, dan strategi pengembangan kawasan strategis.

2.3.1 Strategi Pengembangan Struktur Ruang

Strategi pengembangan struktur ruang upaya yang dilakukan untuk dapat mendukung pola keterkaitan antar ruang berupa kegiatan dan pusat-pusat kegiatan yang akan dikembangkan. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu : a. Struktur ruang wilayah yang terbentuk; b. Ketersediaan sarana dan prasarana wilayah; c. Potensi dan permasalahan kawasan; d. Kegiatan potensial setiap kawasan. Selanjutnya strategi pengembangan struktur tata ruang wilayah Provinsi Jawa Tengah secara lebih spesifik dimaksudkan untuk mengarahkan sistem pusat-pusat permukiman sesuai dengan hierarki dan fungsinya dalam konteks pengembangan wilayah yang terintegrasi, dengan memacu pengembangan kota-kota kecil dan pusat perdesaan, serta menstrukturkan meluasnya kegiatan perkotaan. Strategi pengembangan struktur tata ruang wilayah, secara umum adalah dengan cara peningkatan aktivitas, dimana peningkatan aktivitas dapat dilihat sebagai peningkatan sarana dan prasarana wilayah yang tersedia untuk mendukung aktivitas utama ekonomi yang meliputi pertanian, perdagangan, jasa dan industri.

A. Sistem Perdesaan

Strategi pengembangan sistem perdesaan meliputi: 1 Memperlakukan sistem perdesaan sebagai kontinum dengan sistem perkotaan dalam kerangka sistem perwilayahan pembangunan Jawa Tengah. Hal ini adalah dalam rangka pengintegrasian sistem perdesaan ke dalam sistem wilayah Jawa Tengah sehingga tercipta interaksi desa-kota yang harmonis, yang dicerminkan dari berfungsinya pusat- pusat perdesaan dalam suatu kesatuan sistem pusat-pusat se-wilayah Jawa Tengah. 2 Mengembangkan sektor-sektor primer perdesaan, yang meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan, perikanan, serta produksi pesisir dan kelautan, melalui upaya peningkatan produktifitas tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. Hal ini adalah dalam upaya pengoptimalan kegiatan-kegiatan pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, perikanan dan kelautan, dan kegiatan-kegiatan ekonomi primer lainnya, sehingga mencapai tingkat produktifitas yang memadai dan berkelanjutan. 3 Untuk mengantisipasi pengurangan daya serap tenaga kerja sebagai akibat salah RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009-2029 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Tangah 2 - 7 satunya peningkatan produktifitas sektor-sektor primer tersebut, dan untuk mencegah arus migrasi ke kota-kota besar, perlu dikembangkan kegiatan-kegiatan non-pertanian perdesaan rural non-farm sector, yaitu kegiatan ekonomi perdesaan yang merupakan keterkaitan langsung dengan potensi sektor-sektor primer perdesaan, seperti misalnya industri makanan dan industri kerajinan, yang berkerakteristik usaha mikro, kecil dan menengah, dan membutuhkan keahlian yang tidak terlalu tinggi low skilled, serta padat karya. 4 Melakukan pendekatan komprehensif dalam pengembangan kegiatan non-pertanian perdesaan, sehingga tidak hanya mengembangkan produksinya, tapi juga jaringan pemasarannya. Pendekatan-pendekatan pembangunan perdesaan terpadu seperti agropolitan misalnya, dan perhatian terhadap pengembangan non-farm perdesaan dapat dilakukan, dan seyogyanya terakomodasi di dalam rencana-rencana tata ruang lanjutan dari RTRWP Jawa Tengah ini. 5 Melengkapi kawasan perdesaan dengan prasarana dan sarana, baik yang bersifat umum, sosial dan ekonomi, yang lengkap dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini adalah dalam upaya menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar penduduk perdesaan dan terfasilitasinya pengembangan potensi-potensi ekonomi perdesaan. 6 Mengembangkan sistem pusat perdesaan yang terhirarki dengan baik dan mampu meningkatkan keterhubungan kawasan perdesaan dengan pusat-pusat kawasan perkotaan terdekatnya.

B. Strategi Pengembangan Sistem Perkotaan