Gunung Berapi Kemiringan Tanah

RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009-2029 Pendahuluan I - 18

1.7.3. Sejarah

Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak jaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah gewesten yakni Semarang, Rembang, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan; serta Surakarta sebagai daerah swapraja vorstenland Kasunanan dan Mangkunegaran. Masing-masing Jawa gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro. Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi hak otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente kotapraja yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang. Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi Provinciale Raad. Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan residentie, yang meliputi beberapa kabupaten regentschap, dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan district. Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan Kedu. Menyusul kemerdekaan I ndonesia, pada tahun 1946 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950. 1.7.4. Fisik Dasar

1. Morfologi Tanah A. Fisiografi

Kondisi fisiografi Provinsi Jawa Tengah terbagi ke dalam tujuh klasifikasi fisiografi, yaitu : 1. Perbukitan Rembang 2. Zone Randublatung 3. Pegunungan Kendeng 4. Pegunungan Selatan Jawa Tengah bagian timur 5. Pegunungan Serayu Utara 6. Pegunungan Serayu Selatan 7. Pegunungan Progo Barat

B. Gunung Berapi

Jumlah gunung di Jawa Tengah relatif banyak, beberapa diantaranya masih aktif, artinya gunung tersebut sewaktu-waktu masih mengeluarkan lava gas beracun. Terdapat 6 gunung berapi yang aktif di Jawa Tengah, yaitu: Gunung Merapi di Boyolali, Gunung Slamet di Pemalang, Gunung Sindoro di Temanggung - Wonosobo, Gunung Sumbing di Temanggung - Wonosobo, dan Gunung Dieng di Banjarnegara.Gunung Merbabu di Salatiga-Boyolali. Gunung berapi yang memanjang di wilayah Jawa Tengah rata-rata mempunyai tingkat derajat berbahaya cukup tinggi sehingga memerlukan pengawasan yang terus menerus. RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009-2029 Pendahuluan I - 19 Tabel 1.3 Gunung Berapi di Jaw a Tengah Menurut Derajat Berbahaya dan Tahun Letusan Terakhir di Jaw a Tengah Tahun 1997 No Gunung Api Tipe Lokasi Tinggi dari Permukaan Laut Derajat Bahaya Tahun Letusan Terakhir Masa I stirahat 1 Slamet A Pemalang 3,432.00 63 1990 7 2 Sindoro A Temanggung- Wonosobo 3,150.50 71 1906 91 3 Dieng A Banjarnegara 2,222.00 62 1979 18 4 Sumbing A Jawa Tengah 3,371.00 1730 267 5 Merapi A Boyolali 2,911.00 78 1994 3 Sumber : Profil Jawa Tengah Tahun 2004

C. Jenis Tanah

Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jenis tanah wilayah Jawa Tengah terdiri dari organosol, alluvial, planosol, litosol, regosol, andosol, grumosol, mediteran, latosol, dan podsolik. Melihat tabel di bawah jenis tanah Provinsi Jawa Tengah didominasi oleh tanah latosol, aluvial, dan gromosol. Dengan demikian hamparan tanah di Provinsi Jawa Tengah termasuk tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang relatif subur. Tabel 1.4 Jenis Tanah di Jaw a Tengah No. Jenis Tanah Karakteristik Lokasi Luas 1 2 3 4 5 1 Latosol - Berwarna kuning, coklat atau merah - Sifat agak asam s d asam - Agak peka terhadap erosi dan sangat baik bagi pertanian - Tersebar di daerah gelombang sampai gunung - Brebes Banyumas - Kedu s d Gn Lawu 31,26 2 Aluvial - Warna kelabu, coklat, hitam - Tidak peka terhadap erosi - Baik jika digunakan untuk tanah pertanian - Tersebar di dataran rendah cekung - Di daerah cekung sepanjang pantai utara, selatan dan timur laut 18,00 3 Grumusol - Berwarna kelabu sampai hitam - Agak netral - Peka terhadap erosi - Sebagian besar digunakan untuk tanah pertanian perkebunan - Tersebar di daerah datar dan bergelombang - di daerah datar dan bergelombang di bagian timur laut dan tenggara 15,24 4 Regosol - Berwarna coklat kekuning- kuningan, coklat atau kelabu - Gunung di bagian barat 11,78 RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009-2029 Pendahuluan I - 20 No. Jenis Tanah Karakteristik Lokasi Luas - Agak netral sampai asam - Sangat peka terhadap erosi - Sebagian besar digunakan untuk tanah pertanian perkebunan - Tersebar di daerah bukit sampai gunung di bagian barat laut, timur dan tenggara laut, timur dan tenggara 5 Mediteran - Berwarna merah sampai coklat - Kurang peka terhadap erosi - Sebagian besar digunakan untuk tanah kebun maupun tegalan - Tersebar di daerah bukit sampai gunung - Purwokerto - Purworejo - Bengawan Solo di bagian timur 7,48 6 Litosol - Beraneka sifat dan warnanya - Sangat peka terhadap erosi - Biasanya tanah pertanian yang kurang baik atau padang rumput - Tersebar di daerah berombak sampai berbukit di bagian barat, tengah dan timur - Di bagian barat, tengah dan timur 5,92 7 Andosol - Tidak peka terhadap erosi - Tersebar di daerah pegunungan bagian tengah - di daerah pegunungan bagian tengah 4,44 8 Hidromorf - Tidak peka terhadap erosi - Kudus sampai Rembang Randublatung 3,43 9 Podsolik - Berwarna kuning sampai merah - Sifat asam - Peka terhadap erosi - Tersebar di daerah bukit sampai gunung - Sebagian diupayakan untuk tanah pertanian, perkebunan dan hutan - Lainnya berupa ilalang - Purwokerto- Purworejo 2,41 10 Organosol - Sifat sangat peka terhadap erosi - Tersebar di daerah datar dan cekung di G Prahu - Gunung Prahu 0,04 Sumber : Jawa Tengah Selayang Pandang, 1994 RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009-2029 Pendahuluan I - 21

2. Geohidrologi A. Ketinggian

Provinsi Jawa Tengah memiliki relief yang beraneka ragam. Ada daerah pegunungan dan dataran tinggi yang membujur sejajar dengan panjang pulau Jawa di bagian tengah. Ada daerah dataran rendah yang hampir tersebar di seluruh Jawa Tengah, ada juga daerah pantai yaitu Pantai Utara dan Selatan. Untuk mengetahui ketinggian di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Berdasarkan tabel ketinggian tanah Provinsi Jawa Tengah sebagian besar berada pada ketinggian 100 – 500 mdpl. Adapun kabupaten kota yang keseluruhan wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut adalah Kabupaten Sragen, Sukoharjo, Demak, Grobogan, Kota Semarang, Kota tegal, Kota Pekalongan, Klaten, dan Rembang. Tabel 1.5 Ketinggian Tempat di Jaw a Tengah No. Ketinggian Tempat Luas 1 2 3 1 0 – 99 meter 53,3 2 100 – 499 meter 27,4 3 500 – 999 meter 14,7 4 1000 - ........ meter 4,6 Sumber : Jawa Tengah Selayang Pandang, 1994

B. Kemiringan Tanah

Menurut tingkat kemiringan lahan di Jawa Tengah, 38 lahan memiliki kemiringan 0- 2 , 31 lahan memiliki kemiringan 2-15 , 19 lahan memiliki kemiringan 15- 40 , dan sisanya 12 lahan memiliki kemiringan lebih dari 40 . Kemiringan tanah di Provinsi Jawa Tengah terkait dengan fungsi penggunaan lahan. Rata-rata kemiringan tanah 0 – 15 yang mudah untuk digunakan sebagai kawasan terbangun. Untuk mengetahui dapat dilihat pada Peta Lereng Provinsi Jawa Tengah. Tabel 1.6 Kemiringan Tanah di Provinsi Jaw a Tengah No Kemiringan Lahan Luas Ha 1 2 3 4 1 0 - 2 1,237,894 38 2 2 - 15 1,004,480 30.84 3 15 - 40 622,938 19.12 4 40 392,198 12.04 JUMLAH 3,257,510 100 Sumber : Profil Jawa Tengah Tahun 2004 Kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan Brebes selebar 40 km dari pantai, dan di Semarang hanya selebar 4 km. Dataran ini bersambung dengan depresi Semarang-Rembang di timur. Gunung Muria pada Jaman Holosen merupakan pulau terpisah dari Jawa, yang akhirnya menyatu karena terjadi endapan aluvial dari sungai-sungai yang mengalir. Di selatan kawasan tersebut terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng, yakni pegunungan kapur yang membentang dari sebelah timur Semarang hingga Lamongan Jawa Timur.Rangkaian utama pegunungan di Jawa Tengah adalah Pegunungan Serayu Utara dan Serayu Selatan. Rangkaian Pegunungan Serayu Utara RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009-2029 Pendahuluan I - 22 membentuk rantai pegunungan yang menghubungkan rangkaian Bogor di Jawa Barat dengan Pegunungan Kendeng di timur. Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30-50 km; di ujung baratnya terdapat Gunung Slamet dan bagian timur merupakan Dataran Tinggi Dieng dengan puncak-puncaknya Gunung Prahu dan Gunung Ungaran. Antara rangkaian Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan dipisahkan oleh Depresi Serayu yang membentang dari Majenang Kabupaten Cilacap, Purwokerto, hingga Wonosobo. Sebelah timur depresi ini terdapat gunung berapi Sindoro dan Sumbing, dan sebelah timurnya lagi kawasan Temanggung dan Magelang merupakan lanjutan depresi yang membatasi Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pegunungan Serayu Selatan merupakan pengangkatan zone Depresi Bandung.Kawasan pantai selatan Jawa Tengah juga memiliki dataran rendah yang sempit, dengan lebar 10-25 km. Perbukitan yang landai membentang sejajar dengan pantai, dari Yogyakarta hingga Cilacap. Sebelah timur Yogyakarta merupakan daerah pegunungan kapur yang membentang hingga pantai selatan Jawa Timur.

C. Sungai