RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009-2029
Penetapan Kawasan Strategis Provinsi Jawa Tengah 5 - 2
Berdasarkan kriteria kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi di atas, maka cakupannya meliputi ciri sebagai: 1 aglomerasi kawasan perkotaan dengan
peran sebagai PKN, PKW metropolitan, kota besar, menengah; 2 kawasan sentra produksi agropolitan, 3 kawasan ekonomi khusus, 4 kawasan perbatasan antarwilayah,
kawasan tertinggal.
5.1.1. Kaw asan Perkotaan Kendal- Demak- Ungaran- Salatiga- Semarang-
Purw odadi Kedungsepur Kawasan ini dikembangkan sebagai kawasan metropolitan dan menjadi pusat pertumbuhan
ekonomi perkotaan utama di Jawa Tengah karena didalamnya terdapat Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah. Untuk mendukung fungsi tersebut di atas, Kota
Semarang diarahkan memiliki pusat kegiatan perdagangan regional.
Di dalam kawasan Kedungsepur dikembangkan kawasan ekonomi khusus KEK Provinsi Jawa Tengah berada di Kabupaten Kendal. Kawasan ini dikembangkan untuk pengelolaan
industri dan sektor ekonomi lainnya dengan sistem pengelolaan tertentu. Selain itu di dalam kawasan kedungsepur juga dikembangkan sebagai kawasan pelabuhan dan kawasan
budaya.
Kawasan ini selain di dukung oleh potensi sumber daya alam dan prasarana juga memiliki letak yang strategis yang dapat mendorong pertumbuhan sektor industri, pariwisata,
tanaman pangan dan perikanan. Strategi pengembangan untuk kawasan ini adalah secara intraregional sebagai pusat distribusi bagi produk dari daerah pedalaman karena berada
sekitar jalur Pantura dan secara interregional dan nasional merupakan tempat transit perdagangan dan jasa dari wilayah barat dan timur Jawa serta pulau-pulau lainnya terutama
Kalimantan.
5.1.2. Kaw asan Perkotaan Surakarta- Boyolali- Sukoharjo- Karanganyar-
Wonogiri- Sragen- Klaten Subosukaw onosraten Secara administratif kawasan perkotaan ini meliputi kota-kota utama seperti Surakarta,
Boyolali, Sukoharjo, Kartasura, Karanganyar, Tawangmangu, Klaten dan Sragen serta kota- kota pendukung seperti Ampel, Mojosongo, Jaten, Wonogiri dan Tawangsari. Kawasan ini
memiliki potensi sumber daya alam, kesuburan tanah dan obyek wisata yang dapat dikembangkan menjadi sektor andalan, yaitu sektor tanaman pangan dan pariwisata. Potensi
lainnya adalah sektor industri dan perdagangan. Strategi pengembangan kawasan ini adalah
pertama : meningkatkan sarana dan prasarana yang ada seperti sarana terminal bus, bandara, serta prasarana jalan dan kereta api.
Kedua: mengatasi konflik antarsektor dan antardaerah dalam kegiatan penataan ruang.
Kawasan ini dikembangkan sebagai kawasan metropolitan dengan pusat pelayanan di Surakarta. Sektor unggulan juga banyak tumbuh di kawasan ini seperti industri di Boyolali,
Klaten, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.
5.1.3. Kaw asan Perkotaan Brebes- Tegal- Slaw i- Pemalang Bregasmalang