Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain- Lain PAD yang Sah

ð AB ñ ò A óôõ ö ô÷ B ôø ù A ò ú ø A õ A ð û ü ø Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 23 ñ õ ü ý ô ø þ ü ó A þ ö ô ÷ B ô ø Lembaga Penelitian

2.2.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan Daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik Daerah dan pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa yang dimaksud dengan hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan antara lain bagian laba dari BUMD dan hasil kerja sama dengan pihak ketiga.Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, j enis hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebagaimana dirinci menurut obyek pendapatan, mencakup: 1. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik Daerah BUMD, 2. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah BUMN, dan 3. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.

2.2.4. Lain- Lain PAD yang Sah

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa yang dimaksud dengan lain-lain pendapatan asli Daerah yang sah antara lain penerimaan Daerah di luar pajak daerah dan retribusi daerah seperti jasa giro dan hasil penjualan aset Daerah. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. ÿ AB A B A A A ÿ Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 24 A B Lembaga Penelitian Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah merupakanpenerimaan Daerah yang berasal dari lain-lain milik pemerintah Daerah. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup: 1. Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan, 2. Jasa Giro, 3. Pendapatan Bunga, 4. Penerimaan atas Tuntutan Ganti Kerugian Daerah, 5. Penerimaan Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan atau pengadaan barang dan atau jasa oleh Daerah, 6. Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar Rupiah terhadap Mata Uang Asing, 7. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, 8. Pendapatan denda pajak, 9. Pendapatan denda retribusi, 10. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan, 11. Pendapatan dari pengembalian, 12. Fasilitas sosial dan fasilitas umum, 13. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, dan 14. Pendapatan dari angsuran cicilan penjualan.

2.3. Permasalahan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah