Metode Peramalan 2015 Lapkir Penyusunan Masterplan Pendapatan Asli Daerah Kab. Jember

¡ AB ¢ £ A ¤¥¦ § ¥¨ B ¥© ª A £ « © A ¦ A ¡ ¬ ­ © Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 86 ¢ ¦ ­ ® ¥ © ¯ ­ ¤ A ¯ § ¥ ¨ B ¥ © Lembaga Penelitian Menurut Wilson et al. 2007:57, metode peramalan yang dapat digunakan untuk data yang berpola trend metode trend analysis dan time series decomposition dan untuk yang berpola siklikal adalah metode time series decomposition. Dengan demikian, metode-metode ini yang disimulasikan dalam peramalan ini. 3. Penyeleksian Metode Peramalan yang Paling Cocok Tahap berikutnya dalam proses peramalan adalah menyeleksi metode peramalan. Seleksi metode peramalan dilakukan dengan membandingkan error measurement dari metode yang digunakan.

5.2. Metode Peramalan

Berdasarkan beberapa tahapan dalam forecasting, berikut ini disajikan estimasi model peralaman pada masing-masing komponen PAD Kabupaten Jember. 1. Pajak Daerah Ada tiga metode peramalan yang digunakan untuk data Pajak Daerah, yaitu: a. Metode Trend Linear Berdasarkan metode trend linear, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah Y t = -10.594.142.075 + 10.038.603.369 t Dimana: Y t = nilai Pajak Daerah pada periode t t = time index b. Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Berdasarkan metode trend linear, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah: Y t = -10.656.567.714 + 10.053.148.404 t Dimana: ° AB ± ² A ³´µ ¶ ´· B ´¸ ¹ A ² º ¸ A µ A ° » ¼ ¸ Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 87 ± µ ¼ ½ ´ ¸ ¾ ¼ ³ A ¾ ¶ ´ · B ´ ¸ Lembaga Penelitian Y t = nilai Pajak Daerah pada periode t t = time index c. Metode Time Series Decomposition Additive Model Berdasarkan metode trend linear, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah Y t = -10.648.366.521 + 10.048.462.359 t Dimana: Y t = nilai Pajak Daerah pada periode t t = time index Error measurement dari ketiga model peramalan tersebut disajikan pada Tabel 17berikut ini. Tabel 17. Error Measurement Model Peramalan Untuk Pajak Daerah Error Measurement Metode Trend Linear Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Metode Time Series Decomposition Addition Model Mean Absolute Percentage Error MAPE 4,08072E+ 01 4,08196E+ 01 4,07166E+ 01 Mean Absolute Deviation MAD 1,41591E+ 10 1,41482E+ 10 1,41315E+ 10 Mean Squarred Deviation MSD 2,46437E+ 20 2,47055E+ 20 2,46319E+ 20 Berdasarkan error measurement tersebut, model yang paling sesuai untuk meramalkan Pajak Daerah adalah Metode Time Series Decomposition Additive Model. 2. Retribusi Daerah ¿ AB À Á A ÂÃÄ Å ÃÆ B ÃÇ È A Á É Ç A Ä A ¿ Ê Ë Ç Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 88 À Ä Ë Ì Ã Ç Í Ë Â A Í Å Ã Æ B Ã Ç Lembaga Penelitian Metode peramalan yang dapat digunakan untuk Retribusi Daerah yang berpola siklikal adalah metode Time Series Decomposition. Dalam hal ini, ada dua metode Time Series Decomposition yang akan disimulasikan, yaitu metode Time Series Decomposition Multiplicative Model dan metode Time Series Decomposition Additive Model. Hasil analisis pada kedua model adalah sebagai berikut: a. Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Berdasarkan metode ini, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y t = 36097960906 + 2206786063 t Dimana: Y t = nilai Retribusi Daerah pada periode t t = time index b. Metode Time Series Decomposition Additive Model Berdasarkan metode ini, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y t = 36215598328 + 2264408809 t Dimana: Y t = nilai Retribusi Daerah pada periode t t = time index Error measurement dari kedua model peramalan tersebut disajikan pada Tabel 18. Tabel 18. Error Measurement Model Peramalan Untuk Retribusi Daerah Î AB Ï Ð A ÑÒÓ Ô ÒÕ B ÒÖ × A Ð Ø Ö A Ó A Î Ù Ú Ö Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 89 Ï Ó Ú Û Ò Ö Ü Ú Ñ A Ü Ô Ò Õ B Ò Ö Lembaga Penelitian Error Measurement Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Metode Time Series Decomposition Addition Model Mean Absolute Percentage Error MAPE 4,46099E+ 01 4,55285E+ 01 Mean Absolute Deviation MAD 1,83099E+ 10 1,84717E+ 10 Mean Squarred Deviation MSD 4,87296E+ 20 4,92008E+ 20 Berdasarkan error measurement tersebut, model yang paling sesuai untuk meramalkan Retribusi Daerah adalah Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model. 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Metode peramalan yang dapat digunakan untuk data Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang berpola siklikal adalah metode Time Series Decomposition. Seperti halnya pada data Retribusi Daerah, ada dua metode Time Series Decomposition yang akan disimulasikan, yaitu metode Time Series Decomposition Multiplicative Model dan metode Time Series Decomposition Additive Model. Hasil analisis pada kedua model adalah sebagai berikut: a. Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Berdasarkan metode ini, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y t = 7594636846 + 654990799 t Dimana: Ý AB Þ ß A àáâ ã áä B áå æ A ß ç å A â A Ý è é å Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 90 Þ â é ê á å ë é à A ë ã á ä B á å Lembaga Penelitian Y t = nilai Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada periode t t = time index b. Metode Time Series Decomposition Additive Model Berdasarkan metode ini, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y t = 7619421149 + 650728149 t Dimana: Y t = nilai Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada periode t t = time index Error measurement dari kedua model peramalan tersebut disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Error Measurement Model Peramalan Untuk Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Error Measurement Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Metode Time Series Decomposition Addition Model Mean Absolute Percentage Error MAPE 3,50747E+ 01 3,51012E+ 01 Mean Absolute Deviation MAD 3,09397E+ 09 3,09665E+ 09 Mean Squarred Deviation MSD 1,25559E+ 19 1,24897E+ 19 Berdasarkan error measurement tersebut, model yang paling sesuai untuk meramalkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model. 4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah ì AB í î A ïðñ ò ðó B ðô õ A î ö ô A ñ A ì ÷ ø ô Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 91 í ñ ø ù ð ô ú ø ï A ú ò ð ó B ð ô Lembaga Penelitian Metode peramalan yang dapat digunakan untuk data Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang Dipisahkan yang berpola siklikal adalah metode Time Series Decomposition. Seperti halnya pada data Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, ada dua metode Time Series Decomposition yang akan disimulasikan, yaitu metode Time Series Decomposition Multiplicative Model dan metode Time Series Decomposition Additive Model. Hasil analisis pada kedua model adalah sebagai berikut: a. Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Berdasarkan metode ini, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y t = -54534391144 + 23708910282 t Dimana: Y t = nilai Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah pada periode t t = time index b. Metode Time Series Decomposition Additive Model Berdasarkan metode ini, model atau persamaan peramalan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y t = -56836836136 + 24271950915 t Dimana: Y t = nilai Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah pada periode t t = time index Error measurement dari kedua model peramalan tersebut disajikan pada Tabel 20. û AB ü ý A þÿ ÿ B ÿ A ý A A û Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 92 ü ÿ þ A ÿ B ÿ Lembaga Penelitian Tabel 20. Error Measurement Model Peramalan Untuk Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Error Measurement Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Metode Time Series Decomposition Addition Model Mean Absolute Percentage Error MAPE 1,51898E+ 02 1,59820E+ 02 Mean Absolute Deviation MAD 2,85428E+ 10 2,80059E+ 10 Mean Squarred Deviation MSD 1,37320E+ 21 1,50665E+ 21 Berdasarkan error measurement tersebut, model yang paling sesuai untuk meramalkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah adalah Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model. Hasil seleksi metode peramalan pada empat komponen sumber PAD Kabupaten Jember dapat dirangkum sebagai berikut. Tabel 21. Hasil Seleksi Metode Peramalan Komponen PAD Metode Persamaan Peramalan Pajak Daerah Metode Time Series Decomposition Additive Model Y t = -10.648.366.521 + 10.048.462.359 t Retribusi Daerah Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Y t = 36.097.960.906 + 2.206.786.063 t Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Y t = 7.594.636.846 + 654.990.799 t Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Metode Time Series Decomposition Multiplicative Model Y t = -54.534.391.144 + 23.708.910.282 t AB A B A A A Badan Perencanaan Pembangunan Penyusunan Materplan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jember Halaman 93 A B Lembaga Penelitian Selanjutnya berdasarkan persamaan peramalan tersebut, prediksi untuk Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah akan dibuat. Persamaan peramalan untuk keempat komponen PAD tersebut memiliki koesifien persamaan positif. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan metode Time Series Decomposition komponen PAD, dan berarti juga PAD, Kabupaten Jember diprediksi akan meningkat pada kurun waktu lima tahun mendatang.

5.3. Hasil Peramalan