52
reliabilitas  Priyatno  2009:25  dengan  menggunakan  rumus  Alpha Cronbach
. Rumus Alpa Conbach :
Keterangan : α
: reliabilitas instrumen k
: banyaknya butir pertanyaan σ
2 item
: jumlah varian butir σ
2 total
: varian total Jika  koefisien  korelasi  lebih  besar  dari  nilai  kritis,  maka  dikatakan
reliabel  atau  dapat  dipercaya,  sebaliknya  jika  koefisien  korelasi  lebih kecil  dari  nilai  kritis,  maka  dikatakan  tidak  reliabel,  atau  dapat  juga
menggunakan batas nilai 0,06. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,60 maka
penelitian  tidak  reliabel  atau  data  hasil  kuesioner  tidak  dapat  dipercaya, tetapi jika nilai
Cronbanch’s Alpha  0,60 maka hasil penelitian reliabel atau hasil kuesioner dapat dipercaya.
53
K. Teknik Analisis Data
1.  Analisis Deskriptif Menurut Umi Narimawati 2009 : 84, analisis deskriptif digunakan
dengan  menyusun  tabel  frekuensi  distribusi  untuk  mengetahui  apakah tingkat  perolehan  nilai  skor  variabel  penelitian  masuk  dalam  kategori
baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Untuk menjawab deskripsi tentang masing - masing variabel penelitian ini digunakan rentang kriteria
penilaian sebagai berikut :
Keterangan : n = jumlah sampel
m = jumlah alternatif  jawaban tiap item Selanjutnya  untuk  menetapkan  peringkat  dalam  setiap  variabel
penelitian, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal.Skor  aktual  diperoleh  melalui  hasil  perhitungan  seluruh  pendapat
responden sesuai klasifikasi bobot yang diberikan 1, 2, 3, 4, 5. Sedangkan  skor  ideal  diperoleh  melalui  perolehan  prediksi  nilai
tertinggi  dengan  jumlah  kuesioner  dikalikan  jumlah  responden.  Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan tampak seperti dibawah ini :
54
Menurut  Umi  Narimawati  2008  :  83-85  selanjutnya  hasil perhitungan  perbandingan  antara  skor  aktual  dengan  skor  ideal
dikontribusikan dengan tabel sebagai berikut :
No Jumlah skor tanggapan responden
Kriteria 1
20.00 - 36.00 Tidak Tinggi
2 36.01 - 52.00
Kurang tinggi 3
52.01 - 68.00 Sedang
4 68.01 - 84.00
Tinggi 5
84.01 – 100
Sangat tinggi
2.  Analisis Statistik a  Uji Asumsi Klasik
1  Uji Multikolinieritas Uji  Multikolinieritas  bertujuan  untuk  menguji  dalam  model
regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  -  variabel  bebas. Bila  variabel  -  variabel  bebas  berkorelasi  dengan  sempurna,  maka
disebut multikolinierity.
55
Model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi  korelasi diantara  variabel  independen,  Jika  variabel  bebas  saling  berkorelasi,
maka  variabel  ini  tidak  orthogonal.  Variabel  orthogonal  adalah variabel  bebas  yang  nilai  korelasi  antar  sesama  variabel  bebas  sama
dengan  nol.  Apabila  terdapat  korelasi  yang  sempurna  antara  sesama variabel
–  variabel  bebas  ini  sama  dengan  satu,  maka  dinamakan terdapat problem multikolinieritas.
Dalam  penelitian  ini  untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya multikolinearitas  dalam  model  regresi  menggunakan  rumus
kolerasi.Selanjutnya dengan bantuan program SPSS diadakan analisis Collinearity  Statistics
untuk  melihat  nilai  VIF  Variance  Inflation Factor
.  Untuk  mengetahui  terjadi  tidaknya  multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jika VIF ≥ 5, maka terjadi mulitikolinieritas Jika VIF  5, maka tidak terjadi multikolinieritas
2  Uji Normalitas Uji  Normalitas  data  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam
model  regresi,  variabel  residual  memiliki  distribusi  normal  Gozali, 2006:110.  Untuk  menguji  apakah  data-data  yang  dikumpulkan
berdistribusi  normal  atau  tidak,  dapat  dilakukan  dengan  metode berikut :