tidak berlaku. Selain itu Peraturan Menteri ini juga mendampingi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi keberhasilan
kurikulum 2013 antara lain : 1 Pengalaman Mengajar Guru, 2 Tingkat Pendidikan Guru, dan 3 Kesibukan Guru di Dalam
Kegiatan Sekolah.
3. Pengalaman Mengajar Guru
a. Pengertian Pengalaman
Pengalaman adalah apa yang sudah dialami dalam kurun waktu yang lama. Mengajar adalah seperangkat peristiwa events yang
mempengaruhi siswa belajar sedemikian rupa sehingga siswa belajar itu memperoleh kemudahan. Pengalaman mengajar adalah masa kerja yang
dihitung sejak bersangkutan bekerja sebagai guru baik itu sebagai PNS maupun non PNS Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan
Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, 2008: 12. Pengalaman adalah guru yang baik, hal ini diakui di lembaga pendidikan, kriteria guru
berpengalaman yaitu telah mengajar selama lebih kurang 10 tahun. Kenyataan menunjukkan bahwa makin lama seorang bekerja, makin
banyak pengalaman yang dimiliki oleh tenaga kerja yang bersangkutan. Sebaliknya, makin singkat masa kerja, makin sedikit pengalaman yang
diperoleh. Pengalaman bekerja banyak memberikan keahlian dan keterampilan kerja, sebaliknya terbatasnya pengalaman kerja
mengakibatkan tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki makin rendah Sastrohadiwiryo, 2005:163.
Dengan demikian guru harus memahami seluk beluk persekolahan, strata pendidikan bukan menjadi jaminan utama dalam
keberhasilan mengajar akan tetapi pengalaman yang menentukan. Umpamanya guru peka dengan masalah, memecahkan masalah,
memilih metode yang tepat, merumuskan tujuan instruksional, memotivasi siswa, mengelola siswa, mendapat umpan balik dalam
proses pembelajaran. Pengalaman mengajar adalah apa yang sudah dialami dalam mengajar di sekolah berkenaan dengan kurun waktu, guru
yang berpengalaman minimal memiliki pengalaman mengajar selama empat tahun.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 menunjukkan bahwa standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Penjelasan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yang di maksud dengan kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik dan yang menjadi penentu pengalaman mengajar guru. Dalam Peraturan Pendidikan
Nomor 74 Tahun 2008 dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Pendidikan bagi manusia itu merupakan suatu keharusan dan karena pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian
yang berkembang. Pendidikan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan oleh manusia, suatu perbuatan yang tidak boleh terjadi karena
pendidikan itu membimbing generasi muda untuk mencapai generasi yang lebih baik.
b. Beberapa Definisi Mengajar Nasution, 1982: 8 :
1 Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak
Mengajar adalah menanam pengetahuan pada anak, sehingga tujuan mengajar ialah penguasaan pengetahuan oleh anak. Anak
dianggap pasif, karena pengajaran bersifat teacher-centered, dan gurulah yang memegang peranan utama. Sering ilmu pengetahuan
kebanyakan diambil dari buku pelajaran yang tidak dihubungkan dengan realitas dalam kehidupan sehari-hari.
2 Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan bagi anak
Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan bagi anak hampir bersamaan dengan mengajar adalah menanam pengetahuan
pada anak. Tentu saja diinginkan anak-anak mengenal kebudayaan bangsanya dan kebudayaan dunia. Tetapi ada pula yang
mengharapkan agar anak-anak tidak hanya menguasai kebudayaan yang ada, tetapi agar mereka juga turut membantu memperkaya
kebudayaan itu dengan menciptakan kebudayaan baru menurut zaman yang senantiasa berubah.
3 Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya
dengan anak sehingga terjadi proses belajar, mengajar itu suatu usaha dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan, sehingga
terbentuklah suasana yang sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar,yang belajar adalah anak itu sendiri berkat kegiatannya
sendiri. Guru hanya dapat membimbing anak tersebut. Berdasarkan definisi mengajar adalah suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
Kalau kita menerima definisi tersebut, maka kita peroleh beberapa kesimpulan :
a Mengajar berarti membimbing aktivitas anak. Bahwa anak
hanya dapat berenang dengan berenang sendiri, jadi melakukan kegiatan itu sendiri, setiap orang dapat menerima dan
memahaminya. Tak masuk diakal bahwa seorang akan dapat belajar berenang hanya dengan membaca buku Learning by
doing, demikianlah bunyi anjuran Dewey. Yang belajar adalah anak itu sendiri.
Tugas guru
adalah mengatur
lingkungan serta
membimbing aktivitas anak. Artinya, janganlah hanya guru yang aktif karena itu guru jangan memonopoli aktivitas kelas dalam
mengajar guru senantiasa harus bertanya kepada dirinya, aktivitas apakah yang dapat diberikan kepada anak, apakah yang
dapat dikerjakan oleh anak. b
Mengajar berarti membimbing pengalaman anak. Pengalaman adalah interaksi dengan lingkungan. Dalam interaksi itulah anak
itu belajar. Berkat pengalaman itulah anak-anak memperoleh pengertian-pengertian,
sikap, penghargaan,
kebiasaan, kecakapan dan lain-lain. Lingkungan itu jauh lebih luas dari
pada hanya buku dan kata-kata guru saja. Seluruh lingkungan, alam sekitar, manusia, jabatan-jabatan, gedung-gedung,
lembaga-lembaga, binatang-binatang,
tanaman-tanaman, perusahaan dan sebagainya, merupakan sumber pengalaman
bagi anak-anak. Pelajaran hendaknya dihubungkan dengan kehidupan anak dalam lingkungannya.
c Mengajar berarti membantu anak berkembang dan
menyesuaikan diri kepada lingkungan. Apa yang diajarkan hendaknya jangan semata-mata ditujukan kepada ujian. Anak-
anak belajar agar bakatnya berkembang. Pelajaran sekolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gunanya agar anak dapat menggunakannya dalam kehidupannya sehari-hari, agar ia lebih sanggup mengatasi masalah-masalah
dalam kehidupannya. Pelajaran sekolah harus berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah harus pula mendidik anak
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, termasuk lingkungan sosialnya. Ia harus belajar berpikir, merasa dan berbuat sesuai
dengan norma-norma lingkungannya. Guru yang memiliki pengalaman mengajar telah memahami
seluk beluk pendidikan baik dalam proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar, dengan demikian semakin lama pengalaman
mengajar seorang guru maka guru tersebut semakin memahami seluk beluk pendidikan. Sehingga diduga bahwa pengalaman
mengajar seorang guru dapat mempengaruhi kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan dalam Kurikulum 2013 edisi revisi, semakin lama pengalaman mengajar seorang guru maka semakin
tinggi kemampuan
guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
dalam Kurikulum 2013 edisi revisi. Sebaliknya semakin sedikit pengalaman mengajar semakin rendah kemampuan guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dalam Kurikulum 2013 edisi
revisi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Tingkat Pendidikan Guru