Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah keusioner dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMK Tamansiswa Nanggulan yaitu sebanyak 57 guru dan diambil seluruhnya sebagai sampel penelitian. Teknik analisa data menggunakan uji t dengan bantuan program SPSS for windows versi 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 tidak ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan t hitung = 1,259 t tabel = 2,004; 2 ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar t hitung = 2,097 t tabel = 2,004. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam memberi penilaian hasil belajar siswa sebagian besar terletak dalam kategori baik. Tidak ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilain hasil belajar siswa ditinjau dari latar belakang pendidikan dan ada perbedaan kemampuan guru dalam memberi penilain hasil belajar siswa ditinjau dari pengalaman mengajar.

C. Kerangka Berpikir

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik. Ujian sekolahmadrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar danatau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, maka standar penilaian ini digunakan sebagai pedoman dan acuan guru dalam memberikan penilaian kepada peserta didik. Dilihat pula dari segi pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah. Bagaimana guru tersebut dapat mempersiapkan dokumen – dokumen penilaian peserta didik. 1. Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap Kemampuan Implementasi Permendikbud No. 23 tentang Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Semakin lama seorang guru mengajar maka semakin banyak pengalaman yang diperolehnya. Seorang guru yang baru mengajar selama satu tahun akan memiliki pengalaman yang berbeda dengan guru yang sudah mengajar selama puluhan tahun mengajar. Guru yang mempuyai pengalaman yang tinggi akan memiliki kemampuan untuk mengimplementasi Permendikbud No. 23 tentang Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi dibandingkan dengan guru yang belum memiliki pengalaman. Adanya perbedaan pengalaman mengajar tersebut maka akan menimbulkan cara pandang guru terhadap kemampuan untuk mengimplementasi Permendikbud No. 23 tentang Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi. 2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru Terhadap Kemampuan Implementasi Permendikbud No. 23 tentang Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Guru yang satu dengan guru yang lain ada kemungkinan mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai oleh guru maka semakin luas wawasan serta pengetahuannya pada bidang pendidikan sesuai dengan profesinya. Selain itu juga semakin tinggi tingkat pendidikan guru maka guru tersebut akan semakin mempunyai keinginan yang lebih tinggi untuk mengikuti perubahan- perubahan kurikulum yang terjadi. Guru dengan pendidikan S2 akan memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang lebih mantap dibandingkan dengan guru yang berpendidikan S1 atau dibawahnya. Dengan semakin luasnya wawasan, keinginan yang tinggi untuk mengembangkan prestasi, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan dan keterampilan yang berbeda ini maka pandangan guru terhadap perubahan kurikulum akan berbeda pula. Cara pandang inilah yang secara tidak langsung akan mempengaruhi guru dalam memandang perubahan-perubahan kurikulum yang terjadi. 3. Pengaruh Kesibukan Guru di Dalam Kegiatan Sekolah Terhadap Kemampuan Implementasi Permendikbud No. 23 tentang Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Kesibukan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sesuatu yang harus dikerjakan. Kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, seperti melaksanakan proses belajar mengajar, membimbing siswa dalam kegiatan ekstakurikuler, menduduki jabatan di sekolah dan lain sebagainya. Semakin banyak kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah maka kemampuan guru untuk mengimplementasi Permendikbud No. 23 tentang Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi semakin tinggi dan sebaliknya jika semakin sedikit kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah maka kemampuan guru untuk mengimplementasi Permendikbud No. 23 tentang Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi semakin rendah. Sehingga dapat diduga kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah mempengaruhi kemampuan guru untuk mengimplementasi Permendikbud No. 23 tentang Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Rumusan Hipotesis

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 5 12

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 2 15

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, dan status sekolah tempat guru mengajar terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah.

0 1 177

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, kesibukan guru di luar kegiatan sekolah, dan status sekolah tempat guru mengajar terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah

1 6 175

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246