2 Tipe B
Validitas adalah suatu alat ukur yang erat kaitannya dengan tujuan penggunaan alat ukur Arifin, 1988: 109. Responden yang
mengerjakan soal tipe B sebanyak 31 siswa sehingga r
tabel
untuk soal tipe B yaitu 0,355. Soal dapat dikatakan valid jika r
hitung
≥ 0,355.
Berdasarkan tabel 4.4 Analisis uji validitas tipe B diketahui sebanyak 28 soal jumlah r
hitung
lebih dari r
tabel
sehingga dapat dikatakan valid. Soal yang valid tersebut terdapat pada soal nomor
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29 dan 30. Sedangkan terdapat 2 soal yaitu
nomor 8 dan 20 yang jumlah r
hitung
kurang dari r
tabel
sehingga soal tersebut dikatakan tidak valid.
Peneliti tidak memperbaiki soal-soal yang tidak valid. Peneliti hanya menggunakan soal yang valid sebagai prototype tes
hasil belajar. Tipe soal B yang digunakan sebagai prototype tes hasil belajar berdasarkan hasil uji validitas sebanyak 28 butir soal.
b. Analisis Hasil Uji Reliabilitas 1 Soal tipe A
Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, keajegan, atau kemantapan Suwarto, 2012: 101. Reliabilitas soal tipe A dapat
dilihat dari Split-Half OddEven Reliability= 0,883 with Spearman-Brown= 0,938. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode
belah dua
Split-Half Method.
Pembagian ini dilakukan dengan berpatokan genap ganjil. Berdasarkan data tersebut analisis hasil uji reliabilitas sebesar
0.883. Menurut Masidjo 1995: 210 kriteria reliabiltas pada tabel 3.5 angka reliabilitas sebesar 0,883 termasuk dalam
kategori “sangat tinggi”.
2 Soal tipe B
Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, keajegan, atau kemantapan Suwarto, 2012: 101. Reliabilitas soal tipe B dapat
dilihat dari Split-Half OddEven Reliability= 0,882 with Spearman-Brown= 0,937. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode
belah dua
Split-Half Method.
Pembagian ini dilakukan dengan berpatokan genap ganjil. Berdasarkan data tersebut analisis hasil uji reliabilitas sebesar
0.882. Menurut Masidjo 1995: 210 kriteria reliabiltas pada tabel 3.5 angka reliabilitas sebesar 0,882 termasuk dalam
kategori sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas didapatkan kesimpulan bahwa soal tipe
A dan soal tipe B masuk ke dalam kategori “sangat tinggi” berdasarkan tabel 3.5 pada bab III.
c. Analisis Hasil Uji Tingkat Kesukaran 1 Hasil uji tingkat kesukaran tipe A
Tingkat kesukaran merupakan proporsi peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu butir soal Widoyoko ,
2014: 132. Berdasarkan tabel 4.5 tipe soal A memiliki 3 kategori tingkat kesukaran. Kategori-kategori tersebut didapatkan dari tabel
3.6 pada bab III, soal dikatakan mudah jika memiliki rentang nilai 0,71-1,00, soal dikatakan sedang yaitu jika memiliki rentang nilai
0,31-0,70 dan soal dikatakan sukar yaitu jika memiliki rentang nilai 0,00-0,30. Adapun jumlah soal dalam setiap kategori adalah
sebagai berikut. Terdapat 4 butir soal atau 13 kategori “mudah”, soal
tersebut terdiri dari nomor 1,2,4 dan 27. Terdapat 26 butir soal atau 86 kategori “sedang” yaitu terdiri dari nomor 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29 dan 30. Tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori “sukar”
atau 0. Dapat dikatakan proporsi soal kategori mudah, sedang, sulit pada tipe A adalah 13, 86, 0. Berdasarkan hasil tingkat
kesukaran soal tipe A proporsi tingkat kesukarannya belum seimbang dan belum sesuai dengan kurva normal yaitu 25
mudah, 50 sedang, 25 sukar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Hasil Uji tingkat kesukaran tipe B
Tingkat kesukaran merupakan proporsi peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu butir soal Widoyoko ,
2014: 132. Berdasarkan tabel 4.6 tipe soal B memiliki 3 kategori
tingkat kesukaran.
Kategori-kategori tersebut
didapatkan dari tabel 3.6 pada bab III, soal dikatakan mudah jika memiliki rentang nilai 0,71-1,00, soal dikatakan sedang
yaitu jika memiliki rentang nilai 0,31-0,70 dan soal dikatakan sukar yaitu jika memiliki rentang nilai 0,00-0,30 Adapun
jumlah soal dalam setiap kategori adalah sebagai berikut. Soal tipe B terdapat 4 butir soal atau 13 dalam kategori
”mudah” yaitu nomor 2, 23, 26 dan 27. Terdapat 25 butir soal atau 83 dalam kategori “sedang” yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 28, 29 dan 30, serta terdapat 1 butir soal atau 3 yaitu nomor 25 yang
masuk dalam kategori “sukar”. Dapat dikatakan proporsi soal pada kategori mudah, sedang, sulit pada tipe B adalah 13,
83, 3. Berdasarkan hasil tingkat kesukaran soal tipe B proporsi tingkat kesukarannya belum seimbang dan belum
sesuai dengan kurva normal yaitu 25 mudah, 50 sedang, 25 sukar.
d. Analisis Hasil uji Daya Beda 1 Uji Daya Beda Tipe A