3. Tingkat kesukaran
Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Masidjo 1995: 189 Taraf kesukaran
item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran IK. Untuk menghitung bilangan indeks kesukaran
suatu item dipergunakan rumus sebagai berikut :
IK=
Keterangan Rumus : IK
= Indeks kesukaran B
= Jumlah jawaban benar dari suatu item N
= Kelompok siswa Skor Maksimal
= Besarnya skor yang dituntut N x Skor maksimal
= Jumlah jawaban benar Peneliti menggunakan aplikasi TAP yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal. Besarnya indeks kesukaran suatu item akan berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks
kesukaran suatu item sebesar 1,00 berarti seluruh kelompok siswa dapat menjawab dengan benar. Item yang besarnya 1,00
merupakan item yang mudah sekali sedangkan jika terdapat indeks kesukaran suatu item sebesar 0,00 berarti tidak ada seorang
siswapun yang dapat menjawab secara benar dan item tersebut tergolong sukar. Menurut Ratnawulan dan Rusdiana2015: 164
indeks tingkat kesukaran sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.6 Indeks Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran
Kategori
0,00-0,30 Soal tergolong sukar
0,31-0,70 Soal tergolong sedang
0,71-1,00 Soal tergolong mudah
Tingkat kesukaran yang baik pada suatu tes adalah 25 “mudah”, 50 “sedang” dan 25 “sukar” Oleh karena itu, tingkat
kesukaran pada tes hasil belajar yang dibuat peneliti ini diharapkan sesuai kurva normal, yaitu 25 “mudah”, 50 “sedang” dan 25
“sukar”. Hasil analisis tingkat kesukaran pada program TAP dapat
dilihat dalam gambar berikut :
Gambar 3.5 Hasil tingkat kesukaran pada program TAP
4. Daya beda
Daya beda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas
pandai berbeda dengan siswa-siswa yang tergolong kelompok bawah bodoh Masidjo 1995: 195. Untuk mengetahui indeks
daya beda menggunakan rumus sebagai berikut :
DP =
− ½
Keterangan: DP = Daya pembeda soal
BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok jawaban bawah
N = Jumlah siswa yang mengerjakan tes Besar indeks diskriminasi suatu item akan berkisar antara -1,00
sampai dengan 1,00. Indeks diskriminasi item sebesar 0,00 berarti tak ada perbedaan jawaban antara siswa yang tergolong kelompok atas dan
bawah. Indeks diskriminasi suatu item sebesar 1,00 berarti ada perbedaan yang sempurna dari jawaban benar antara siswa yang tergolong atas dan
bawah. Dengan kata lain seluruh siswa yang tergolong kelompok atas menjawab salah terhadap item tersebut. Sebaliknya, apabila seluruh
siswa yang tergolong kelompok bawah menjawab benar terhadap suatu item tertentu, dan kelompok siswa yang tergolong kelompok atas
menjawab salah terhadap item tersebut maka indeks diskriminasi sebesar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-1,00. Menurut Masidjo 1995: 197 kriteria yang digunakan untuk menentukan indeks daya beda sebagai berikut :
Tabel 3.7 Indeks Daya Beda Indeks Daya Beda
Kualifikasi
0,80-1,00 Sangat Membedakan
0,60—0,79 Lebih membedakan
0,40-0,59 Cukup membedakan
0,20-0,39 Kurang membedakan
Negatif- 0,19 Sangat kurang membedakan
Berdasarkan tabel kriteria daya pembeda di atas, peneliti menggunakan kriteria “sangat membedakan” 0,80-01,00, kriteria
“lebih membedakan” 0,60- 0,79 dan kriteria “cukup membedakan” 0,40-0,59 untuk menyatakan soal tersebut dikatakan dapat membedakan
siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah. Daya pembeda pada analisis program TAP dapat dilihat dalam gambar
berikut:
Gambar 3.6 Hasil Uji Daya Beda pada Program TAP
5. Pengecoh