Wawancara Angket atau kuesioner

Penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu non-tes dan tes. Dua teknik tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :

1. Non- tes

Pengumpulan data pada teknik non-tes ini dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara dan kuesioner.

a. Wawancara

Menurut Ratnawulan dan Rusdiana 2015: 206, wawancara adalah interaksi pribadi antara pewawancara dengan yang diwawancarai ketika pertanyaan verbal diajukan kepada mereka. Yusuf 2015: 108 menambahkan wawancara adalah proses interaksi antara pewawancara dan yang diwawancarai secara langsung atau dapat juga dikatakan sebagai proses percakapan tatap muka antara interviewer dan interviewee di mana pewawancara bertanya tentang suatu aspek yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa wawancara adalah interaksi antara pewawancara dengan narasumber. Wawancara dapat dibedakan atas wawancara terencana-terstruktur, wawancara terencana tidak terstuktur, dan wawancara bebas. Wawancara terencana-terstuktur adalah suatu bentuk wawancara, di mana pewawancara menyusun terlebih dahulu secara terinci pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan menurut pola tertentu dengan menggunakan format yang standar. Pedoman akan mengarahkan, menuntut, dan membimbing pewawancara dalam mencapai tujuan wawancara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara terencana tidak terstruktur. Wawancara tidak terstuktur ini dilakukan secara spontan dimana peneliti ingin mendapat informasi yang dibutuhkan. Peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi awal mengenai analisis kebutuhan.

b. Angket atau kuesioner

Menurut Masidjo dalam Ratnawulan dan Rusdiana, 2015: 203, angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang terperinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Sedangkan menurut Rahardjo dan Gudnanto dalam Ratnawulan dan Rusdiana, 2015: 203, angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara memahami siswa dengan mengadakan komunikasi tertulis, dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden secara tertulis juga. Sedangkan menurut Yusuf 2015: 103 kuesioner berasal dari bahasa latin Questionare yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang dinilai, dengan maksud untuk mendapatkan data atau informasi. Jadi dari pendapat beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulah bahwa kuesioner adalah komunikasi tertulis dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala likert untuk mengukur sikap atau asumsi seseorang. Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berfungsi sebagai alat validasi isi dengan cara validasi ahli expert judgement. Data yang dikumpulkan dapat berupa kuantitatif dan kualitatif.

2. Tes