Analisis Hasil uji Daya Beda 1 Uji Daya Beda Tipe A

d. Analisis Hasil uji Daya Beda 1 Uji Daya Beda Tipe A

Daya beda adalah kemampuan butir soal tes membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah Purwanto, 2009: 102. Berdasarkan tabel 4.7 daya beda tipe soal A mempunyai lima kategori daya pembeda. Kategori tersebut didapatkan dari tabel 3.7 pada bab III. Klasifikasi daya pembeda dikatakan “sangat membedakan” jika memiliki rentang nilai 0,80- 1,00, daya pembeda dikatakan “lebih membedakan” jika memiliki rentang nilai 0,60-0,79, daya pembeda dikatakan “cukup membedakan” jika memiliki rentang nilai 0,40-0,59, daya pembeda dikatakan “kurang membedakan” jika memiliki rentang nilai 0,20- 0,39 dan daya pembeda dikatakan “sangat kurang membedakan” jika memiliki rentang nilai negatif-0,20. Adapun jumlah soal pada masing-masing kategori adalah sebagai berikut. Daya beda soal tipe A terdapat 1 butir soal kategori “sangat kurang membedakan” yaitu nomor 30. Terdapat 4 nomor kategori “kurang membedakan” yaitu nomor 1, 8, 21 dan 27. Terdapat 6 butir soal kategori “cukup membedakan” yaitu nomor 2, 3, 10, 12, 20, dan 28. Terdapat 15 soal kategori “lebih membedakan” yaitu nomor 4, 5, 6, 9, 11, 14, 16, 17, 18, 19, 22, 24, 25, 26 dan 29. Dan terdapat 4 butir soal kategori “sangat membedakan” yaitu nomor 7, 13, 15 dan 23. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Peneliti hanya menggunakan soal dalam kategori “cukup membedakan”, “lebih membedakan”, dan “sangat membedakan”. Peneliti tidak memperbaiki soal yang masuk ke dalam kategori “sangat kurang membedakan” dan “kurang membedakan”. Sehingga soal tipe A yang digunakan sebagai prototype tes hasil belajar berdasarkan uji daya beda sebanyak 25 butir soal. 2 Uji Daya Beda Tipe B Daya beda adalah kemampuan butir soal tes membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah Purwanto, 2009: 102. Berdasarkan tabel 4.7 daya beda tipe soal B mempunyai lima kategori daya pembeda. Kategori tersebut didapatkan dari tabel 3.7 pada bab III. Klasifikasi daya pembeda dikatakan “sangat membedakan” jika memiliki rentang nilai 0,80- 1,00, daya pembeda dikatakan “lebih membedakan” jika memiliki rentang nilai 0,60-0,79, daya pembeda dikatakan “cukup membedakan” jika memiliki rentang nilai 0,40-0,59, daya pembeda dikatakan “kurang membedakan” jika memiliki rentang nilai 0,20- 0,39 dan daya pembeda dikatakan “sangat kurang membedakan” jika memiliki rentang nilai negatif-0,20. Adapun jumlah soal pada masing-masing kategori adalah sebagai berikut. Daya pembeda tipe B terdapat satu soal kategori “sangat kurang membedakan” yaitu nomor 25. Terdapat 3 butir soal kategori “kurang membedakan” yaitu pada nomor 8, 20 dan 27. Terdapat 9 butir soal pada kategori “cukup membedakan” yaitu pada nomor 3, 10, 16, 17, 18, 23, 24, 28 dan 30. Terdapat 11 butir soal pada kategori “lebih membedakan” yaitu pada nomor 1, 2, 4, 7, 9, 12, 13, 14, 22, 26 dan 29. Terdapat 6 butir soal pada kategori “sangat membedakan” yaitu pada nomor 5, 6, 11, 15, 19 dan 21. Peneliti hanya menggunakan soal dalam kategori “cukup membedakan”, “lebih membedakan”, dan “sangat membedakan”. Peneliti tidak memperbaiki soal yang masuk ke dalam kategori “sangat kurang membedakan” dan “kurang membedakan”. Sehingga soal tipe B yang digunakan sebagai prototype tes hasil belajar berdasarkan uji daya beda sebanyak 26 butir soal.

e. Analisis Hasil Uji Pengecoh Jawaban 1 Analisis hasil uji pengecoh tipe A