a. Hasil Validasi Ahli Berikut merupakan rubrik untuk menentukan kriteria soal pada
lembar validasi yang diisi oleh para ahli Widoyoko, 2015: 69.
Tabel 3.4 Kriteria Soal Skala 4
Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi
3,25 M ≤ 4,00
Sangat Baik SB 2,50 M
≤ 3,25 Baik B
1,75 M ≤ 2,50
Kurang Baik KB 0,00 M
≤ 1,75 Tidak Baik TB
Keterangan : M = Rata-rata skor pada setiap aspek yang dinilai.
Tabel kriteria soal skala 4 digunakan peneliti untuk mengetahui kategori dari hasil validasi produk yang dilakukan oleh para ahli. Kriteria
yang digunakan peneliti untuk menentukan desain produk yang dibuat sudah layak digunakan untuk uji coba yaitu dengan kategori “baik” dan
“baik sekali”, sedangkan kategori “kurang baik” dan “tidak baik” peneliti mengganti atau memperbaiki soal sesuai saran dari para ahli.
b. Analisis Butir Soal Analisis butir soal ini mencakup lima aspek yaitu validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh.
1. Validitas
Menurut Masidjo 1995: 242 yang dimaksud dengan validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur.Validitas dari suatu tes dapat dicari dengan menggunakan rumus korelasi point bisserial
Sudijono 2011: 185. Teknik point bisserial merupakan teknik mencari korelasi antar dua variabel dimana salah satu variabelnya
berbentuk kontinum dan variabel lainnya berbentukdiskrit murni. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
rpbi =
−
Keterangan: rpbi
= Koefisien korelasi biserial Mp
= Rerata dari subjek yang menjawab benar Mt
= Rerata skor total St
= Standar deviasi dari skor total proporsi p
= Proporsi siswa yang menjawab benar ƿ
=
ℎ ℎ
q = Proporsi siswa yang menjawab salah q = 1- p
Hasil analisis validitas ini didapatkan dari program TAP. Kemudian Peneliti menentukan validitas dengan membandingkan
hasil r hitung soal dengan r
tabel
dengan taraf signifikan 5 untuk jumlah responden 30 orang sebesar 0,361 dan untuk responden
sejumlah 31 orang sebesar 0,355. Soal dapat dikatakan valid jika skor validitasnya melebihi r
tabel
taraf signifikan 5. Penelitian menggunakan taraf signifikan 5 karena dalam dunia pendidikan
tes dengan taraf 5 sudah dianggap layak untuk dijadikan alat ukur yang dapat dipercaya.
Hasil validitas yang dianalisis menggunakan teknik point bisserial pada program TAP dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.3 Hasil validitas pada program TAP 2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, keajekan, atau kemantapan Suwarto, 2012: 101. Alat ukur yang reliabel adalah
suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah hasil pengukurannya dan dapat diandalkan. Sifat reliabel dari dari
sebuah alat ukur tersebut memberikan hasil yang konsisten. Metode yang dipakai untuk mencari adalah metode belah dua atau
Split-half Method dengan membagi soal menjadi genap dan ganjil. Ada dua langkah dalam menggunakan, langkah pertama
menggunakan product moment yaitu:
rxy =
. −
[ . − ] [ [ .Ó − Ó
]
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor butir belahan ganjil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Y = Skor butir belahan genap N = Jumlah responden
Langkah kedua menggunakan formula Sperman-Brown sebagai berikut:
r11 =
+
Keterangan: r11
= Koefisien reliabilitas penuh tes
r 1 2
1 2
= Koefisien reliabilitas setengah tes
Berikut merupakan kualifikasi Reliabilitas berdasar pada Masidjo 1995: 210 :
Tabel 3.5 Kategori Reliabilitas Koefisien Korelasi nilai r
Kualifikasi
0,81-1,00 Sangat Tinggi
0,61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Peneliti menetapkan item yang digunakan yaitu dalam kualifikasi minimun tinggi yaitu pada rentang 0,61-0,80.
Hasil analisis reliabilitas pada program TAP dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.4 Hasil uji reliabilitas pada program TAP
3. Tingkat kesukaran