b. Komunikasi interpersonal berdasarkan peilain observer
1 Komunikasi interpersonal antar siswa
Pada tabel 4.27 dengan jelas diperlihatkan data kategorisasi antar siswa kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2
setelah diberi treatment. Mean komunikasi interpersonal antar siswa pada kelas X MIPA 1 berada kategori baik, sedangkan
mean komunikasi interpersonal kelas X MIPA 2 berada pada kategori cukup.
Pada tabel 4.27 dan tabel 4.28 dapat dilihat perbedaan prosentase dan kategori komunikasi interpersonal anatar siswa
pada kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2. Sebagian besara kelas siswa X MIPA 1 berada pada kategori baik, sedangkan
sebagain besar siswa kelas X MIPA 2 berada pada kategori cukup baik.
2 Komunikasi interpersonal antara guru dan siswa
berdasarkan penilaian peneliti Pada tabel 4.35 dalam setiap pertemuan pada masing-
masing kelas, jumlah siswa yang aktif berkomunikasi secara interpersonal dengan peneliti sangat berbeda. Kelas X mIPA 1
sering kali berkomunikasi interpersonal dengan peneliti, sedangkan pada kelas X MIPA 2 jumlah siswa yang
berkomunikasi dengan peneliti sangat sedikit dan yang paling aktif berbicara dengan peneliti hanya orang yang sama.
Dari penilaian observer diatas baik itu komunikasi interpersonal antar siswa maupaun komunikasi antara guru dan siswa, maka dapat
disimpulkan metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kmunikasi interpersonal pada siswa daripada dengan menggunakan
metode ceramah interaktif. Hal ini mendukung teori dari Miftahul 2011: 82 yang mangatakan bahwa perbedaan pemebelajaran
kooperatif dengan metode ceramah interaktif aadalah pada kelompok kooperatif adanya keterampilan sosial untuk bekerjasama secara
efektif salah satunya adalah komunikasi interpersonal, sedangkan pada kelompok kecil yang diajarkan dengan metode ceramah interaktif
keterampilan-keterampilan sosial tidak diajarkan secara sistematis. Selain itu dengan adanya pembelajaran kooperatif setiap siswa
mendapat kesempatan untuk berkontribusi pada kelompoknya masing- masing yang akan membawa dampak posifit bagi kelompok,
sedangkan pada pembelajarn dengan menggunakan metode ceramah interaktif ada siswa yang membiarkan teman satu kelompoknya
bekerja sendiri, sementara teman lain tinggal mencopy-paste jawaban jika sudah selesai.
C. Keterbatasan Penelitian