pengetahuannnya, sehingga prestasi belajar siswa setelah diberi treatment akan meningkat.
Untuk melihat perbandingan prestasi belajar pada kedua kelas ini, maka dilakukan uji T menggunakan analisis Independent Sample. Secara
statistik peningkatan prestasi belajar dari kedua kelas adalah tidak signifikan atau sama .
2. Komunikasi interpersonal
a. Komunikasi intepersonal berdasarkan angket
1 Komunikasi interpersonal antar siswa
Diawal pembelajaran siswa diberi angket komunikasi interpersonal antara siswa yang berjumlah 20 pernyataan dan
setelah treatment siswa diberikan angket . Dari hasil Uji T Test komunikasi interpersonal awal siswa kelas X MIPA 1 dan X
MIPA 2 adalah tidak siginifikan. Artinya tidak ada perbedaan tingkat pemahaman awal.
Setelah diberikan treatment pada kelas X MIPA 1 secara statistik komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan
sesudah diberikan treatment tidak memiliki perbedaaan atau tidak signifikan. Namun jika dilihat dari nilai mean, nilai mean
sesudah diberikan treatment lebih besar dari pada mean sesudah diberi treatment.
Di kelas X MIPA 2 secara statistik juga tidak signifikan atau tidak ada perbedaan, namun jika dilihat dari nilai mean
komunikasi interpersonal anatar siswa pada kelas X MIPA 2 sedikit berbeda. Nilai mean sebelum treatment lebih besar
daripada nilai mean setelah treatment. Dengan demikian komunikasi interpersonal siswa setalah diberi treatment tidak
meningkat. Untuk mengetahui perbandingan penggunaan metode
pembelajaran ceramah interaktif dan pembelajaran kooperatif siswa terhadap meningkatan komunikasi interpersoanal anatar
siswa. analisis Independent Sample. Untuk perbandingan komunikasi interpersonal anata siswa pada kelas X MIPA 1 dan
kelas X MIPA 2 dan secara statistik perbandingan komunikasi interpersonal antara siswa dari kedua model pembeljaran ini
tidak signifikan. Artinya komunikasi interpersonal akhir antara siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberikan
treatment tidak berbeda. Namun nilai mean kelas X MIPA 1 lebih besar daripada nilai mean kelas X MIPA 2.
2 Komunikasi interpersonal antara siswa dan guru
Diawal pembelajaran siswa diberi angket komunikasi interpersonal antara siswa dan guru yang berjumlah 15
pernyataan. Uji T dengan analisis Independent Sample untuk membandingkan komunikasi interpersonal awal siswa kelas X
MIPA 1 dan X MIPA 2. Secara statistik, komunikasi interpersonal anatara guru dan siswa pada kelas X MIPA 1 dan
X MIPA 2 adalah sama atau tidak singnifikan. Dari hasil Uji T Test yaitu Paired Sample Test
komunikasi interpersonal sesudah dan sebelum menggunakan metode kooperatif pada siswa kelas X MIPA 1 adalah
siginifikan. Artinya adanya perbedaan komunikasi interpersonal antarasiswa dan guru setelah menggunkana metode kooperatif,
sedangkan pada kelas X MIPA 2 hasil uji T menunjukan tidak adanya perbedaan komunikasi interpersonal antara guru dan
siswa setelah menggunakan metode ceramah interaktif. Untuk
membandingkan peningkatan
komunikasi interpersonal antara guru dan siswa pada kelas X MIPA 1 dan
kelas X MIPA 2, peneliti menggunakan uji T yaitu Independent Sample. Setelah diberikan treatment yang berbeda pada kelas X
MIPA 1 dan kelas X MIPA 2, secara statistik peningkatan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa pada kedua
kelas ini sama atau tidak signifikan. Namun, nilai mean pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kedua kelas sedikit berbeda, kelas X MIPA 1 memiliki nilai mean lebih tinggi dari pada nilai mean dari kelas x MIPA 2.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebakan hasil analisis komunikasi interpersonal antar siswa maupun
komunikasi antara guru dan siswa tidak signifikan pada kedua kelas , yaitu
a Ketidak seriusan siswa mengisi angket Pada saat mengisi angket setelah treatment siswa amat
tergesa-gesah karena siswa waktu mengisi angket adalah jam pulang sekolah. Siswa igin cepat pulang, karena sudah
dijemput. b Ada siswa yang tidak suka belajar kelompok
Beberapa orang siswa yang diwawancarai oleh peneliti tidak suka belajar kelompok, karena mereka merasa bahwa
mereka sama-sama tidak tahu sehingga ketika berdiskusi mereka lebih memilih untuk langsung bertanya kepada
peneliti daripada berdiskusi dalam kelompok. c Tidak benar-benar mengukur keadaaan siswa
Apa yang diisi siswa tidak sepenuhnya mengukur keadaaan siswa. Menurut pengamatan peneliti, pada saat
pengisian angket ada siswa yang berdiskusi dan cendrung memilih jawaban yang baik.
b. Komunikasi interpersonal berdasarkan peilain observer