BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Pelaksaaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMA Negeri 1 Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta, tanggal 9 Maret 2017.
Penelitian ini menggunakan kelas X MIPA 1 sebagai kelas yang menggunakan metode pembelajaran, sedangkan kelas X MIPA 2 yang menggunakan metode
pembelajaran ceramah interaktif. SMA Negeri 1 Depok sudah menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas X,
sehingga kelas X sudah masuk kelas penjurusan MIPA dan sosial. Mata pelajaran Fisika pada kelas X dilaksanakasn 3 jam dalam seminggu.
1. Sebelum Penelitian
Sebelum memulai penelitan, peneliti mempersiapkan instrumen- instrumen yanag akan digunakan selama melaksanakan penelitain. Instrumen yang
digunakan dalam melaksakan penelitian ada 2 jenis, yaitu instrumen pengajaran dan instrumen pengambilan data. Instrumen pembelajaran terdiri dari: RPP dan
LKS. Sedangkan instrumen pengambilan data antara lain soal prestest, soal posttest, kuisoner komunikasi interpersonal, lembar penilaian observer, soal-soal
wawancara, dan dokumentasi menggunakan kamera digital. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Selama Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini tidak sesuai dengan rencana awal peneliti, karena alokasi waktu yang mendadak dirubah oleh pihak sekolah, hal ini terjadi karena
adanya pelaksaan ujian USBN untuk siswa kelas XII, serta pelaksaan ujian tengah semester untuk semua siswa SMA Negeri 1 Depok. Alokasi waktu untuk setiap
kelas responden juga berbeda. Tabel berikut merupakan jadwal pengambilan data yang dilakukan di kelas X MIPA 1 yang menggunakan metode pembelajaran
kooperatif dan kelas X MIPA 2 yang menggunakan metode pembelajaran ceramah interaktif.
Tabel 4.1. Proses Pelaksaan Penelitian kelas X MIPA 1
No HariTanggal
Pukul Kegiatan Pembelajaran
1 Kamis, 9 Maret
2017 12.00-13.30
WIB a. Peneliti menginformasikan
kepada siswa materi yang akan dipelajari bersama dan
memberikan pretest kepada siswa.
b. Peneliti memperkenalkan kepada siswa metode
pembelajaran yang digunakan dan aturan
penggunaan kancing
c. Peneliti membentuk kelompok baru dengan
bantuan game kursi bernomor dan mengatur agar
distribusi siswa yang memiliki pemahaman yang
baik merata ke setiap kelompok
d. Peneliti mulai mengajar dengan metode kooperatif.
Pada pertemuan ini siswa sampai pada tahap
pembuatan argumen dengan aturan metode kancing
gemerincing yang siap didebatkan di pertemuan
berikutnya Senin, 13 Maret
2017 10.45-11.15
WIB a. Peneliti melanjutkan
pelajaran mengenai energi menggunakan metode
kooperatif. Pada pertemuan ini siswa dibagi dalam
kelompok afirmatif dan negasi.
b. Siswa mulai berdebat dengan dengan aturan metode
kancing gemerincing c. Peneliti menyimpulkan
materi yang didebatkan dan peneguhan konsep siswa
d. Peneliti memberikan pernyataan untuk debat
pertemuan berikutnya. Argumen disiapkan siswa
dari rumah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kamis, 16 Maret 2017
11.00-12.00 a. Peneliti memberikan
kuisoner komunikasi interpersonal kepada siswa
sebelum menggunakan metode kooperatif.
b. Peneliti mulai membagi kelompok afirmatif dan
kelompk negasi. c. Siswa mulai berdebat dengan
aturan kancing gemerincing untuk masalah “Kita harus
berhemat, padahal energi itu kekal”.
d. Peneliti belum menyimpulkan hasil debat
karena akan digunakan sebagi apersepsi untuk
pertemuan tentang energi mekanik dan hukum
kekekalan energi mekanik. Senin, 27 Maret
10.45-11.15 a. Peneliti melanjutkan
pembelajaran dengan menggunakan metode
kooperatif. Metode yang paling menonjol pada
pertemuan ini adalah metode TPS.
b. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa, kemudian
siswa mengerjakan soal latihan dan
mempresentasikan jawaban di depan kelas.
Kamis, 6 April 2017
12.00-13.00 WIB
a. Peneliti melanjutkan pembelajaran dengan metode
koopertif. Siswa diminta untuk berdiskusi tentang apa
itu energi mekanik dna hukum kekekalan energi
b. Setelah berdiskusi, peneliti memilih 3 kelompok yang
jarang aktif untuk menjelaskan hasil diskusi di
depan kelas disertai dengan tanya jawab
c. Kelompok yang tidak mendapat bagian untuk
menjelaskan mendapat tugas unutk menyelesaikan latihan
soal di depan kelas kemudian dijelaskan kepada teman-
teman d. Siswa diberi posttest dan
angket PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2. Proses Pelaksaan Penelitian kelas X MIPA 2
No HariTanggal
Pukul Kegiatan Pembelajaran
1. Kamis, 6
Maret 207 08.45-11.15
a. Guru mata pelajaran Fisika menyampaikan bahwa
selama kurang lebih satu bulan, siswai akan belajar
Fisika bersama peneliti b. Peneliti menginformasikan
kepada siswa materi yang akan dipelajari bersama dan
memberikan pretest kepada siswa.
c. Peneliti membagi kelompok siswa menggunakan game
kursi bernomor dan menyamaratakan
pendistribusian siswa yang memiliki kemampuan yang
baik d. Peneliti mulai mengajar
menggunakan metode ceramah interaktif
Kamis,13 Maret 2017
8.30-10.45 WIB a. Peneliti memberikan
kuisioner komunikasi interpersonal
b. Peneliti melanjutkan Materi Energi dengan menggunakan
metode ceramah interaktif. Pada pertemuan kedua ini,
peneliti dibantu oleh observer siswa untuk menilai
siswa-siswa yang aktif berkomunikasi dalam kelas
c. Siswa mengerjakan post-test.
Penelitian ini tidak berjalan sesuai dengan rencana karena ada beberapa kendala, yaitu:
a. Beberapa siswa tidak mengikuti seluruh proses pembelajaran, ada siswa
yang sakit, b.
Banyak waktu terpotong secara mendadak dari pihak sekolah karena persipan ujian USBN untuk kelas XII yang menggunakan ruang kelas X
MIPA 1 dan X MIPA 2 sebagai ruang ujian, akibatnya proses pembelajaran yang seharusnya berlangsung 90 menit menjadi 60 menit. Waktu 60 menit
dari pukul 11.00 WIB - Pukul 12.00 WIB ini pun tidak digunakan seutuhnya karena Pukul 12.00 sekolah harus dalam kondisi clean area dan
kursi-kursi sudah ditata rapi. Dengan demikian waktu eferktif pembelajaran hanya berlangsung 50 menit, sedangkan 10 menit terakhir digunakan siswa
untuk menata ruangan kelas agar siap digunakan sebagai ruangan ujian. c.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswai kelas XII dari kelas berbeda berulang kali masuk ke kelas yang sedang diteliti untuk meminta
doa agar lancarkan saat ujian. Alokasi waktu 3 JP yang diberikan oleh pihak sekolah adalah 1 JP 30 menit. Pertemuan pada jam pembelajaran digunakan
untuk mengisi angket pre-test, hal ini terjadi karena perubahan waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendadak dari pihak sekolah yang tidak diketahui oleh peneliti. Pertemuan kedua digunakan untuk mempelajari energi mekanik dan hukum kekekalan
energi dan pertemuan ketiga digunakan untuk post-test. Namun kegiatan pembelajaran pada jam kedua mengalami kendala karena kelas XII yang
berulang kali masuk untuk meminta doa agar lancar pada saat ujian. Hal ini menyebaabkan waktu untuk mengerjakan post-test di jam ketiga semakin
sedikit. Secara rinci proses pelaksaan penelitian dijelaskan sebagi berikut:
a. Penelitian di kelas yang menggunakan metode ceramah interaktif
Penelitian dengan
menggunakan metode
ceramah interaktif
dilaksanakan di kelas X MIPA 2. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu yang tidak menentu. Pada penelitian ini
peneliti dibantu oleh 3 orang mahasiswa yang bertugas sebagai observer sebanyak dua orang dan satu orang yang lain sebagai pengambil gambar.
Penelitian pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2017. Peneliti melaksakan penelitian bersama salah seorang teman yang bertugas
untuk mengambil gambar. Diawal pertemuan peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran yang menyampaikan maksud kedatangan peneliti,
kemudian waktu diserahkan sepenuhnya kepada peneliti. Setelah guru meninggalkan kelas, peneliti kemudian memberikan informasi kepada
siswa mengenai pembelajaran yang akan dilakukan bersama dengan peneliti untuk beberapa minggu kedepan.
Pada hari pertama penelitian, ada salah seorang siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran karena sakit. Sehingga jumlah responden kelas X MIPA
2 berkurang menjadi 31 siswa. Setelah mengabsen siswa, peneliti mulai memberikan topik dan tujuan pembelajaran, kemudian siswa diminta untuk
mengerjakan pretest. Setelah mengerjakan soal pretest, peneliti membagi siswa dalam
kelompok dengan menggunakan game kursi bernomor. Jumlah kelompok yang terbentuk adalah 8 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri
dari 4 orang. Pada saat pembagian kelompok, peneliti juga berusaha agar pendistribusian siswa yang memiliki kemampuan yang baik tersebar merata
di setiap kelompok. Kegiatan selanjutnya adalah mengajar siswa dengan metode ceramah
siswa aktif. Metode ceramah interaktif ini diberikan peneliti dengan menggunakan media berupa PPT disertai tanya jawab dengan siswa. Di
awal peneliti bertanya kepada siswa apa itu energi. Sebagain siswa spontan memberikan jawaban, namun ketika peneliti meminta siswa mengacungkan
tangan sebelum menjawab beberapa siswa berani mengacungkan tangan, sementara siswa lain hanya duduk diam. Dari jawaban yang diberikan
siswa, sebagian besar siswa sudah paham apa itu energi, kemudian dalam kelompok siswa mendiskusikan contoh-cntoh energi, dan selanjutnya
perwakilan dari kelompok menjelaskan contoh-contoh dari energi. Setelah itu, dengan menggunakan media PPT peneliti menjelaskan energi kinetik.
Sebelum menjelaskan pengertian energi kinetik, peneliti bertanya kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa apa itu enegri kinetik dan siswa secara spontan menjawab. Setelah mempelajari konsep energi kinetik, peneliti meminta siswa untuk
menjelaskan hubungan energi kinetik dan usaha. Pada saat berdiskusi dalam kelompok, hampir semua siswa aktif berdiskusi namun ada dua kelompok
yang jarang berdiskusi yaitu kelompok 5 dan 8. Kelompok 8 jarang berdiskusi karena semua aktif mencari di internet, setelah mendapatkan
hasil barulah mereka mulai berdiskusi; sedangkan kelompok 5 hanya 1 orang siswa yang aktif mencari sedangkan 3 orang lainnya hanya diam saja
sibuk dengan urusannya masing-masing. Kelompok 5 ini juga tidak pernah bertanya kepada peneliti, padahal peneliti sudah berusaha untuk
membangun komunikasi, namun tak ada komunikasi timbal balik dari anggota kelompok. Sedangkan, kelompok lain berlomba-lomba untuk
mendapatkan kesempatan bertanya-tanya dengan peneliti. Setelah membuktikan atau menemukan hubungan usaha dan energi kinetik, peneliti
meminta siswa untuk kembali berdiskusi tentang energi potensial gravitasi. Kelompok 5 mulai berdiskusi dalam kelompok, namun belum berani untuk
mengerjakan di depan kelas. Pada saat menentukan hubungan energi potensial dan usaha ada 3 kelompok yang aktif bertanya yaitu keompok 1, 2
dan 4. Diantara ketiganya yang lebih aktif adalah kelompok 2. Setelah beberapa kali bertanya akhirnya kelompok 2 menemukan jawaban, dan
salah seorang perwakilan kelompok 2 dengan nomor absen 13 maju kedepan kelas, menulis hasil yang diperoleh kelompoknya di papan tulis
kemudian ia menjelaskan langkah-langkah untuk menentukan hubungan usaha dan energi potensial.
Setelah itu siswa kembali dalam kelompok dan mengerjakan latihan soal sebanyak 7 soal. Masing-masing kelompok mendapat kesempatan
untuk menjelaskan penyelesaian soal di depan kelas. Di akhir pembelajaran peneliti meminta siswa untuk merefleksi materi
yang belum dipahami dan apabila ada yang belum mengerti peneliti memberi waktu untuk bertanya, tetapi tidak ada yang bertanya. Maka dari
itu peneliti mencoba mereview kembali materi yang dipelajari dengan mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari hari itu.
Gambar 4.1. Seorang siswa sedang menjelaskan tentang potensial gravitasi
Berdasarkan pengamatan hari pertama pada kelas X MIPA 2, hampir semua siswa sudah paham dengan materi yang dijelaskan, hal ini terbukti
ketika siswa aktif membahas soal, serta beberapa orang aktif untuk menjelaskan baik dalam kelompok maupun di depan kelas. Namun, di hari
pertama, peneliti mengalami kesulitan untuk menilai peningkatan komunikasi interpersonal antar siswa, karena siswa berdiskusi dalam
kelompok. Hasil rekaman video yang diperoleh pun tidak menampilkan seluruh aktivitas dalam kelas, dengan demikian peneliti berinisiatif untuk
menambah instrumen penilaian yaitu dengan bantuan observer siswa. Penelitian kedua berlangsung pada hari Kamis 16 Maret 2017 di kelas
X MIPA 2 dengan metode ceramah interaktif berjalan dengan baik. Ada perubahan alokasi waktu pembelajaran yang mendadak dari pihak sekolah
yang tidak di ketahui peneliti. Peneliti tidak mendapat informasi bahwa pada hari Kamis 13 Maret 2017 alokasi jam pembelajaran di sekolah
berubah yaitu 1 jam pelajaran berlangsung selama 30 menit. Hal ini menyebabkan satu jam pertama pembelajaran terbengkelai, peneliti
terlambat dan 10 menit sebelum jam pertama berakhir peneliti baru datang. Waktu 10 menit yang tersisa tersebut digunakan peneliti untuk mengisi
kuisioner komunikasi interpersonal sebelum diberi treatment. Setelah pelajaran jam pertama selesai peneliti mengajar materi energi mekanik dan
Hukum Kekekalan energi mekanik. Di pertemuan kedua ini peneliti dibantu oleh observer siswa untuk menilai siswa. Sebelum pembelajaran dimulai
siswa diberi nomor punggung sesuai nomor absen, dengan demikian saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa berdiskusi observer dengan mudah menilai siswa-siswa yang berbicara atau tidak. Pada pertemuan kedua ini semua siswa hadir, peneliti
tetap mengajar dengan menggunakan metode ceramah interaktif dengan menggunakan media PPT dan latihan soal untuk menunjang pembelajaran.
Kegiatan diskusi berjalan dengan baik. Kelompok 5 mulai mengalami perubahan, salah seorang siswa mulai berkomunikasi dengan peneliti.
Sedangkan siswa lain berdiskusi ketika peneliti meninggalkan kelompok. Respon spontan dari siswa ketika ditanya mengapa kita harus menghemat
penggunaan energi, padahal energi itu bersifat kekal sempat membuat kelas menjadi berisik, namun tanpa diminta untuk mengacungkan tangan,
beberapa orang siswa mulai megacungkan tangan, dan peneliti memberikan kesempatan kepada semua siswa yang megacungkan tangan untuk
menjawab. Peneliti juga berusaha agar siswa-siswa yang tidak aktif untuk menjawab pertanyaan. Salah satunya adalah siswa di kelompok 5. Ketika
ditunjuk, siswa kelompok 5 mulai berdiskusi dan salah seorang perwakilan kelompok menjawab. Meski jawaban semua siswa belum tepat, peneliti
tetap berusaha untuk menggali pemahaman siswa. Ketika peneliti menjelaskan, respon spontan siswa kembali membuat kelas menjadi berisik.
Materi hukum kekekalan energi mekanik pada benda jatuh bebas dijelaskan oleh setiap kelompok. Ada tiga keadaan yaitu ketika benda di
atas, di tengah , dan di tanah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2. Gambar posisi benda yang dijelaskan siswa Setelah materi selesai, siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan
latihan soal. Beberapa siswa mulai mengacungkan tangan dan mulai mengerjakan latihan soal di depan kelas serta menjelaskan kepada teman-
teman. Namun, Ketika siswa sedang menjelaskan beberapa kali siswi-siswa dari kelas XII meminta ijin untuk masuk ke kelas dalam rangka meminta
doa restu dari siswai kelas X agar lancar saat USBN ataupun saat UN yang akan dilaksanakan pada hari Senin. Peneliti sudah berusaha agar kegiatan ini
dilaksanakan ketika pembelajaran selesai, namun beberapa siswa mulai berteriak-teriak di luar kelas dan mereka beralasan bahwa setelah
pembelajaran mereka harus masuk ke kelasnya masing-masing untuk belajar.
Setelah mengerjakan soal latihan , siswa diberi post-test. Pada saat memberikan post-test waktu yang tersisa kurang dari 30 menit, sedangkan
jumlah soal post-test sebanyak 7 butir soal esay. Siswa dapat mengerjakan soal post-test tersebut, bahkan ada beberapa siswa yang mengumpulkan
lembar jawaban sebelum waktunya. Kuisioner setelah treatment belum bisa diberikan karena waktu yang kurang.
b. Penelitian di kelas yang menggunakan metode kooperatif
Penelitian hari pertama dilaksanakan pada hari Kamis 6 Maret 2017. Diawal pembelajaran peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran fisika
dan guru tersebut menyampaikan alasan peneliti mengajar. Setelah guru mata pelajaran meninggalkan kelas, peneliti langsung memberikan pre-test
kepada siswa. Setekah pre-test diberikan siswa dibagi dalam kelompok, ketika dibagi dalam kelompok salah seorang siswa meminta kepada peneliti
agar diusahakan siswai yang sering remidi bisa berbaur dalam kelompok dengan siswaiyang memiliki kemampuan yang baik. Dengan menggunakan
game kursi bernomor siswa mulai masuk dalam kelompok, setelah itu peneliti memeriksa kembali kelompok yang terbentuk agar penyebaran
siswa yang sering remidi dan siswa yang memiliki kemampuan yang baik tersebar merata. Setelah pembagian kelompok siswa diberikan kancing, satu
orang mendapatkan dua kancing. Kemudian peneliti menjelaskan cara menggunakan kancing sesuai aturan kancing gemerincing. Setelah itu
peneliti menjelaskan metode yang digunakan selama pembelajaran. Ada beberapa siswa yang protes ketika peneliti menjelaskan bahwa metode debat
akan digunakan selama pembelajaran. Pada awal pembelajaran ini siswa secara sukarela maju untuk
mendemostrasikan kegiatan melepaskan buku dari ketinggian tertentu, lalu peneliti mengajukan pertanyaan energi apa saja yang ada ada saat buku
dilepakan. Secara keseluruhan siswa bisa menjawab. Namun, ketika peneliti menunjuk salah satu buku yang diam diatas meja, apakah memiliki energi
atau tidak, banyak terjadi perbedaan pendapat dari setiap kelompok. Kemudian peneliti meminta siswa berdiskusi dalam kelompok dengan
memilih dua opsi yaitu kelompok pro apabila kelompok setuju jika buku yang diletakan diatas meja dan dalam kedaan diam memiliki energi dan
kelompok kontra apabila kelompok setuju jika buku yang diletakan diatas meja dan dalam kedaan diam tidak memiliki energi menggunakan aturan
kancing gemerincing. Pembelajaran yang paling menonjol saat siswa berdiskusi adalah
metode kancing gemerincing. Pada saat menggunakan metode ini siswa mengalami kendala yaitu siswa tidak terbiasa menggunakan metode ini
sehingga beberapa siswa merasa metode ini malah mempersulit siswa karena ada batasan bicara pada masing-masing siswa ketika berdiskusi dan
kendala yang paling sering dijumpai pada setiap kelompok adalah pada beberapa kelompok ada siswa yang tidak mau berbicara, akibatnya teman
lain yang kehabisan kouta berbicara dan mau berbicara dalam kelompok diam. Namun, kendala-kendala ini bisa diatasi oleh masing-masing ketua
kelompok. Ketua kelompok tetap mengkoordinir dan mengkondisikan anggota-anggota kelompoknya untuk berbicara, agar pembuatan argumen
yang digunakan pada saat debat dapat selesai pada waktunya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2017
dengan alokasi waktu pembelajaran adalah 1 JP 30 menit. Diawal pembelajaran peneliti megucapkan salam dan berdoa, kemudian mengabsen
siswa, ternyata semua siswa mengikuti pelajaran. Setelah mengabsen siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peneliti langsung mengkondisikan siswa agar langsung duduk di tempatnya masing-masing. Kemudian setelah duduk peneliti menentukan kelompok-
kelompok yang akan berdebat. Dalam perencanaannya akan ada 4 topik yang diperdebatkan dengan alokasi wakku satu topik 20 menit, namun
karena kekurangan waktu peneliti menggunakan 2 topik perdebatan dengan pembagian kelompok satu kelompok pro atau kontra terdiri dari 8 orang.
Pemilihan kelompok pro dan kontra juga tidak berdasarkan jawaban dan argumen yang sudah dikerjakan siswa. Dari 4 kelompok yang dipilih
peneliti menetukan 1 kelompok yaitu kelompok 6 menjadi kelompok kontra, sebelumnya kelompok 6 menjadi kelompok kontra bergabung dengan
kelompok 3 yang semula menjadi kelompok pro. Sedangkan 2 kelompok lainnya bergabung menjadi satu kelompok, yaitu kelompok 4 yang semula
pro bergabung bersama kelompok 5 yang semula juga menjawab pro. Penggabungan kelompok ini juga berdasarkan kemampuan masing-masing
kelompok. Kelompok yang kurang dapat berbicara dan memiliki kemampuan yang baik akan bergabung dengan kelompok yang paling
berisik namun memiliki kamampuan yang rendah. Dengan adanya pembagain kelompok seperti ini, kelompok yang semula pro yang kemudian
masuk ke kelompok kontra akan banyak belajar karena pada saat dimasukan dalam kelompok kontra, kelompok tersebut akan berusaha mencari argumen
agar bisa berkompetisi saat berdebat, hal ini membuat wawasan siswa bertambah.
Debat berlangsung selama 25 menit, setiap mempertahankan argumennya masing-masing. Ketika menyampaikan pendapat masing-
masing siswa mempunyai 2 kuota bicara yang ditandai dengan kancing. Namun, karena waktu yang tidak cukup peneliti kemudian manarik
kesimpulan dan menjelaskan. Pada saat berdebat salah seoarang siswa yang pada pertemuan sebelumnya dibentak oleh teman ketua kelompoknya
bergabung dengan kelompok kontra. Ketika perdebatan berlangsung siswa tersebut hanya diam dan tidak berinisiatif untuk beradu argumen, siswa
hanya biacara beberapa kali dalam kelompok. Sedangkan pada kelompok pro ada satu orang siswa yang suka menyendiri, dia hanya bicara kepada
peneliti dan bertukar pikiran dengan peneliti. Ketika peneliti memintanya untuk berpendapat dalam kelompok siswa tersebut hanya diam saja dan
sesekali berbicara dengan kelompoknya, namun tidak berani beradu pendapat dengan kelompok kontra.
Pertemuan ketiga untuk kelas X MIPA berlangsung pada hari Kamis 16 Maret 2017. Pada pertemuan ini alokasi waktu untuk 1 JP adalah 30
meit. Peneliti memiliki kesempatan melaksakan kegiatan pembelajaran selama 60 menit 2 JP yang dimulai pukul 11.00- 12.00, tetapi pada pukul
12 sekolah harus dalam kondisi clean area dan kelas harus sudah dibersihkan untuk persiapan USBN kelas XII. Dengan demikian
pembelajaran berlangsung selama 50 menit. Karena 10 menit terakhir digunakan siswa untuk membersihkan kelas.
Debat kedua dengan tema energi itu kekal atau tidak. Apabila kekal megapa harus hemat energi ?. Penyusunan argumen untuk debat kedua ini
tidak dilakukan di dalam kelas tetapi sebelum pembelajaran dimulai, hal ini dilakukan agar waktu tidak digunakan untuk berdebat dan mulai masuk ke
materi tentang energi, namun siswa masih berargumen dalam kelompoknya masing-masing dan 5 menit kemudian debat dimulai. Kelompok yang
menjadi kelompk pro adalah kelompok 2 dan 7, sedangkan kelompok yang menjadi kelompok kontra adalah kelompok 1 dan 8. Pemilihan kelompok ini
berdasarkan kemampuan siswa dan keaktifan kelompok masing-masing. Misalnya kelompok 7 yang kurang serius saat berdiskusi bergabung dengan
kelompok 2 yang disiplin saat berdiskusi dan memiliki kemampuan yang baik sedangkan kelompok 1 yang kurang banyak berbicara bergabung
dengan kelompok 8 yang banyak bicara dan disiplin dalam menggunakan kancing. Pada saat perdebatan dimulai setiap orang diberi 1 kancing sebagia
kouta biacara, hal ini dilakukan agar semua siswa memiliki kesempatan berbicara. Metode debat pada pertemuan kedua ini berlangsung selama 25
menit. Setelah itu peneliti membuat kesimpulan dan memberi peneguhan terhadap argumen-argumen yang sudah benar. Selanjutnya siswa belajar
tentang energi kinetik, energi potensial, hubungan usaha dengan energi kinetik, dan hubungan usaha dengan energi potensial. Siswa aktif
mengutarakan pendapat, namun saat menentukan persamaan hubungan energi kinetik dan usaha, siswa mengalami kebingungan. Kemudian setelah
dipecahkan bersama siswa mulai mengerti. Untuk materi hubungan usaha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan energi potensial salah satu kelompok sukarela maju ke depan kelas dan menjelaskan kepada teman-teman hubungan usaha dan energi kinetik.
Setelah keempat topik ini selesai, peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan kembali materi yang belum dipahami, namun
tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa malah meminta agar pelajaran berakhir karena meraka belum membersihkan kelas.
Pertemuan terakhir untuk kelas X MIPA 1 adalah pada hari Kamis, 6 April 2017. Pada hari terakhir penelitian semua siswa kelas X MIPA 1
hadir. Pertemuan ini diawali dengan salam pembuka, absensi, dan doa
pembuka, kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran
yang digunakan
dalam pertemuan.
Peneliti juga
menginformasikan bahwa diakhir pembelajaran siswa akan mengerjakan post-test.
Pada bagian isi pmbelajaran peneliti menampilkan gambar lihat gambar 1. Dalam kelompk siswa berdiskusi dengan aturan kancing
gemerincing, kelompok-kelompok terpilih akan mempresentasikan bagian- bagian tertentu yang menjadi tugas mereka. Setelah materi energi mekanik
dan hukum kekekalan energi selesai, siswa diberi post-test dan siswa juga mengisi kuisioner akhir setelah diberi treatment.
Gambar 4.3. Siswa sedang mempresentasikan materi hukum kekekalan energi pada gerak jatuh bebas.
B. Data dan Analisis Data