Pengertian Belajar dan Pembelajaran Kontruktivis

8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Kontruktivis

1. Pengertian belajar Belajar adalah suatu proses yang sangat dibutuhkan. Proses belajar akan menyebabkan adanya perubahan pada individu yang belajar. Konsep belajar banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidkan dan psikologi. Secara ringkas konsep menurut beberapa ahli pendidikan dan psikologi adalah sebagai berikut: a. Menurut R Gagne dalam Ranta Wilis Dahar 2006 : 2 belajar dapat didefinisikan sebagai sutau proses di mana suatu organissai berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. b. Menurut James O Whittaker, belajar dapat didefenisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman dalam Ahmadi 2013: 126. c. Menurut Howard L Kingsley, belajar adalah proses dimana tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. d. Witherington mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan Kosasih,2014:2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Menurut Crow Crow, belajar sebagai kondisi memperoleh kebiasaan- kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang ditandai dengan perubahan keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan melaui pengalaman atau latihan. 2. Pengertian Pembelajaran Kata pembelajaran diidentikan dengan kata “mengajar” yang berasal dari kata dasar “ajar”, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Ditambahi awalan “pe” dan akhiran “an” kemudian menjadi kata “pembelajaran” yang diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Menurut Gagne 1997 pembelajaran adalah seperangkat peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal dalam Siregar, Evelina dan Hartini, 2010: 12. Gagne menjelaskan bahwa untuk menghasilkan belajar, maka situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankann proses internal yang terdapat didalam setiap peristiwa pembelajaran. Menurut Winkel dalam Siregar, 2012: 12 pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa dengan memperhitungkan kejadian-kajadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. Pengertian pembelajaran menurut Miarso PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam Siregar, 2012: 12 adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaanya terkendali. Kegiatan pembelajaran ini merupakan perpaduan dari dua aktivitas yang secara sengaja dilakukan yaitu aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara aktivitas mengajar secara instruksional dilakukan guru. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah, dan terencana oleh seluruh komunitas kelas, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaanya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. 3. Pengertian konstruktivisme Menurut Suparno Kusniastuti, 2015: 8 konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang berpendapat bahwa pengetahuan Knowledge merupakan hasil konstruksi bentukan dari orang yang sedang belajar. Gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan menurut Von Glasersfed dan Kitcherner dalam Suparno, 1997 , dalam Wisudawati, 2014: 45 adalah : a. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang dimana konsepsi dibentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman seseorang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pengetahuan bukanlah gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek. c. Subjek membentuk skema kognitif, katergori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan. Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan yang dibentuk oleh siswa sendiri yang akan terjadi secara terus menerus karena adaya pemahaman-pemahaman baru. Proses membentuk suatu pengetahuan berlangsung secara bertahap dan akan selalu melengkapi atribut-atribut yang belum ada dalam skema seseorang. Pembentukan pengetahuan ini akan selalu dihadapkan dengan pengalaman dan fenomena yang dijumpai oleh seorang individu. Pengetahuan bukanlah barang jadi, tetapi terus berkembang seiring perkembangan mental seorang individu Wisudawati, Asih Widi dan Eka sulistyowati, 2014. Pengetahuan ada pada diri seseorang yang sedang mengetahui, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seorang guru kepada orang lain dalam hal ini adalah siswa. Tugas membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembelajaran Kooperatif dan Ceramah Interaktif Ceramah Siswa

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DI SMAN 1 INGIN JAYA

0 4 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI IPA SMAN 1 KIBANG

1 12 109

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING MELALUI PERPADUAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN KELAS XI IPS SMAN 1

1 6 214

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF DAN METODE CERAMAH PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG

4 15 75

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DILENGKAPI MODUL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI POKOK PERHITUNGAN KIMIA KELAS X SEMESTER 1

0 7 77

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN METODE DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII PADA MATERI ENERGI.

0 6 33

Pemberdayaan siswa potensial melalui pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kualitas belajar dan prestasi belajar siswa di kelas IX C SMP Negeri Wonosari pada materi kemagnetan

0 0 163

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI USAHA DAN ENERGI.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIPA 6 SMAN 1 WONOGIRI PADA MATERI FLUIDA STATIS.

0 0 16

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE RESITASI DAN METODE CERAMAH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA PADA MATERI GRAVITASI KELAS XI IPA SMAN I GAMPING.

0 0 1