Buku Suplemen Model Pengembangan Bahan Ajar

34 Selain itu, ada tiga ketentuan penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar, yaitu kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku, berorientasi pada keterampilan proses, serta memberi gambaran secara jelas tentang keterpaduannya atau keterkaitannya dengan disiplin ilmu lainnya. Sementara itu, lima komponen utama pada bahan ajar yaitu judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan dan penilaian. Sementara itu, pengembangan dan penyusunan buku ajar dalam konteks kegiatan pembelajaran memiliki sejumlah tujuan diantaranya yaitu memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru dan menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi siswa.

2.1.4.3 Buku Suplemen

Suplemen KBBI, 2008: 1359 memiliki arti sesuatu yang ditambahkan untuk melengkapi. Buku suplemen menjadi sarana bagi siswa sebagai buku tambahan untuk melengkapi siswa dalam berlatih membaca dan menulis permulaan. Buku suplemen menjadi salah satu contoh dari bahan ajar yang berupa buku cetak yang berfungsi sebagai pengayaan. Buku suplemen sebagai buku pelengkap atau buku pengayaan adalah buku yang berisi informasi sebagai pelengkap bahan ajar utama. Pengayaan yang dimaksud adalah pemberian materi tertentu yang disajikan secara lebih luas dan mendalam. Buku ini tidak disusun sepenuhnya berdasarkan kurikulum baik dari tujuan, materi pokok, dan metode penyajiannya. Buku ini tidak wajib dipakai oleh siswa dan guru dalam proses belajar dan pembelajaran, tetapi berguna bagi siswa 35 yang mengalami kesulitan memahami pokok bahasan tertentu dalam buku pelajaran pokok Sitepu, 2012: 16. Buku suplemen disusun dan dikembangkan sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum KBK dan KTSP yang kemudian dikaji ulang untuk memperoleh SK, KD, dan indikator baru. Materi didalam buku suplemen disesuaikan dengan materi membaca dan menulis permulaan siswa kelas II semester 2 berdasarkan hasil kajian kurukilum KBK dan KTSP. Buku suplemen memuat beberapa komponen yaitu, Cover Buku berserta Identitas, Kata Pengantar, Daftar isi, SK, KD dan Indikator, Petunjuk Umum Penggunaan Buku, Latihan-Latihan Kegiatan Belajar, Review, Refleksi, dan Daftar Referensi. Bentuk fisik buku suplemen dibuat berwarna, bergambar, menarik sesuai dengan perkembangan bahasa siswa kelas rendah. Selain itu, latihan yang terdapat dalam buku suplemen disusun berdasarkan pengalaman yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.4.4 Model Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting yang mendukung berlangsungnya suatu pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dalam bahan ajar diperlukan model pengembangan yang sesuai. Model pengembangan bahan ajar digunakan model pendekatan yang dirancang oleh Dick dan Carey. Model pendekatan yang dirancang oleh Dick dan Carey termasuk dalam model prosedural. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk 36 meng h asil ka n suatu pr od uk ter tentu. Model p rose dura l ter diri atas ur ut an la ng k ah - lang k ah y an g dii kuti se ca ra b erta h ap d ari awa l h ingg a akhir. Di ba w ah ini aka n dipapa rka n lan g ka h -l an gka h model pe nd eka tan s ist em menur ut Dic k d an C are y y an g t elah dipapa rka n ol eh S et y os ari S et y osar i, 2 010 : 201: Analisis kebutuhan dan identifikasi tujuan umum Merumuskan tujuan khusus Megembangka n instrument assessment Mengembangk an strategi pembelajaran Mengembangk an dan memilih bahan pembelajaran Merancang danmelakukan evaluasi formatif Merancang danmelakukan evaluasi sumatif Melakukan analisis pembelajaran Menganalisis pebelajar dan konteks Melakukan analisis pembelajara n Gambar 2.1 komponen sistem pembelajaran Dick dan Carey Langkah-langkah model pendekatan system Dick dan Carey PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Berdasarkan bagan tersebut, adapun unsur-unsur pengembangan bahan ajar menurut Dick dan Carey dalam Setyosari 2010: 201-204 adalah sebagai berikut: 1. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan. 2. Analisis Pembelajaran Melakukan analisis pembelajaran, yang mencakup keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3. Analisis pembelajar dan konteks Menganalisis pembelajar dan konteks, yang mencakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal pembelajar dalam latar belakang pembelajaran. Dan juga karakteristik pembelajaran tersebut dimana pengetahuan dan keterampilan yang baru akan digunakan. Langkah 2 dan 3 dapat dilakukan secara berurutan, atau secara bersamaan. 4. Tujuan umum dan khusus Menjabarkan tinjauan umum kedalam tinjauan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes. 5. Mengembangkan isntrumen Mengembangkan instrumen assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional sebagaimana dikemukakan didepan. 38 6. Mengembangkan strategi pembelajaran Mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara spesifik untuk membantu pembelajaruntuk mencapa tujuan khusus 7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, yang dalam hal ini berupa: bahan cetak, manual baik untuk pembelajar dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan. 8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program, atau produk dikembangkan. Evaluasi formatif dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan maksud untuk mendukung proses peningkatan efektifitas. Dalam kondisi tertentu, pengembang cukup sampai pada langkah ini. Dick dan Darey, merekomendasikan proses evalusai formatif yang terdiri atas tiga langkah: 1 Uji coba prototipe secara perseorangan, 2 Uji coba kelompok kecil yang terdiri atas enam sampai delapan subjek, 3 Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subjek dalam kelas. 9. Melakukan revisi Revisi dilakukan terhadap proses pembelajaran, prosedur, program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap tujuh langkah pertama, yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan unjuk kerjaperformansi, butir tes, strategi pembelajaran, dan bahan-bahan pembelajaran. 39 10. Evaluasi sumatif Setelah program atau proses pengembangan telah selesai dikembangkan, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif dilakukan untuk menentukan tingkat evektifitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain. Unsur-unsur di atas diperlukan bagi pengembangan bahan ajar agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi kebutuahan awal akan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas II SD. Bahan ajar yang baik tidak hanya mengacu pada unsur-unsur di atas, perlu adanya suatu instrumen untuk mengevaluasi suatu produk bahan ajar apakah layak untuk digunakan oleh siswa. Cunningsworth 1995:2-4 memaparkan adanya kriteria khusus yang harus dimiliki sebuah bahan ajar yang baik. Kriteria tersebut adalah tujuan dan pendekatan aim and approaches, desain dan pengorganisasian design and organization, isi content, topik topic, dan metodelogi methodology. Kriteria- kriteria tersebut digunakan sebagai acuan untuk melakukan evaluasi terhadap bahan ajar. Cunningsworth juga telah menguraikan masing-masing kriteria ke dalam beberapa item pertanyaan, akan tetapi item tersebut dapat dikembangkan bahkan ditambah sesuai dengan isi bahan ajar atau kebutuhan terkait bahan ajar yang akan dievaluasi.

2.2 Penelitian yang Relevan

2.2.1 Membaca dan Menulis Permulaan

Damayanti, dkk. 2014 melakukan penelitian tentang teknik guru dalam pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas 1. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan 1 teknik pembelajaran membaca yang muncul dalam membaca