31
2.1.4.1 Macam-macam Bahan Ajar
Prastowo 2014: 181 menyebutkan bahan ajar terdiri atas beberapa jenis, diantaranya: handout, buku, modul, LKS, brosur, leaflet, wallchart, dan foto atau
gambar. Bahan ajar buku strukturnya terdiri dari empat komponen, yaitu: judul, kompetensi dasar atau materi pokok, latihan dan penilaian. Buku suplemen
termasuk dalam bahan ajar yang berbentuk buku.
2.1.4.2 Buku Sebagai Bahan Ajar
Menurut Prastowo 2014: 244-245, buku ajar merupakan bagian penting dari kegiatan pembelajaran. Hal ini dibuktikan bahwa hampir di berbagai institusi
pendidikan menggunakan buku ajar sebagai bahan ajar utamanya. Adapun fungsi dari buku ajar yaitu sebagai bahan referensi atau rujukan oleh siswa, sebagai
bahan evaluasi, sebagai alat bantu pendidikan dalam melaksanakan kurikulum, sebagai penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik
dan sebagai sarana untuk peningkatan karier atau jabatan. Prastowo 2014: 244 menjelaskan bahawa pada dasarnya, buku adalah
bahan tertulis dalam bentuk lembaran kertas yang dijilid dan diberi kulit cover yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis oleh
pengarangnya Prastowo juga menuturkan bahwa buku ajar adalah buku berisi ilmu pengetahuan yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam
kurikulum, di mana buku tersebut digunakan oleh siswa untuk belajar. Prastowo 2014: 243-244 membedakan buku dalam empat jenis, yaitu:
pertama adalah buku sumber yaitu buku yang bisa menjadi rujukan, referensi, dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi kajian ilmu yang lengkap.
Kedua, buku bacaan adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,.
32 Ketiga, buku pegangan yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau
pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran. Keempat, buku bahan ajar yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau
materi pelajaran yang akan diajarkan. Untuk buku ajar sendiri, bahan ini dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu buku ajar utama dan pelengkap. Buku ajar utama berisi bahan pelajaran suaitu bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok bagi siswa dan pendidik.
Buku pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau meruakan tambahanbagi buku ajar utama dan digunakan oleh pendidik dan siswa.
Prastowo, 2014: 252-260 mengungkapkan ada sejumlah langkah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Depdiknas pada buku Panduan Pengembangan Bahan Ajar yaitu ada sembilan langkah dalam penyusunan bahan ajar. Adapun kesembilan langkah
tersebut, sebagai berikut: Pertama, melakukan analisis kurikulum. Analisis terhadap kurikulum tersebut meliputi pemetaan standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, penentuan tema sentral dan pemetaan pokok bahasan. Kedua, menentukan judul buku yang akan ditulis. Judul buku dalam bahan ajar
disesuaikan dengan tema sentral pembelajaran. Ketiga, merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi antarbidang studi. Keempat, mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan bahan ajar. Kelima, menulis bahan ajar dilakukan dengan
memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman belajar siswa. Keenam, mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara
membaca ulang. Ketujuh, memperbaiki tulisan menjadi menonjol. Kedelapan,
33 member ilustrasi gambar, tabel, diagram, danatau sejenisnya, secara proposional
sehingga dapat mendukung penjelasan materi yang disajikan. Kesembilan, menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi.
Adapun kegunaan buku ajar yaitu sebagai berikut: pertama, buku ajar membantu peserta didik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun
berdasarkan kurikulum yang berlaku. Kedua, buku ajar menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran. Ketiga, buku ajar memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru. Keempat, buku ajar memberikan pengetahuan bagi siswa maupun pendidik.
Kelima, buku ajar menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat dan golongan. Keenam, buku ajar menjadi sumber penghasilan
jika diterbitkan. Sebagai salah satu jenis bahan ajar cetak, buku ajar memiliki sejumlah
karakteristik yang membedakannya dengan bahan ajar cetak lainnya. Ada empat karakteristik buku ajar, yaitu: pertama, secara formal buku ajar diterbitkan oleh
penerbit tertentu. Kedua, optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural, dan pengetahuan tersebut harus menjadi target utama
dari buku pelajaran yang digunakan di sekolah. Ketiga, bahan ajar disusun dan dikembangkan berdasarkan kurikulum yang sedang berlaku. Keempat, buku ajar
memiliki beberapa keuntungan yaitu: 1 membantu guru melaksanakan kurikulum, 2 menjadi pegangan dalam menentukan metode pembelajaran, 3
untuk mengulang pembelajaran bagi siswa, 4 dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, 6 memberikan keberlanjutan dan keruntutan meskipun
pengajar begranti, dan 7 memberi pengetahuan dan metode belajar yang mantab.
34 Selain itu, ada tiga ketentuan penting yang harus diperhatikan dalam
penyusunan bahan ajar, yaitu kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku, berorientasi pada keterampilan proses, serta memberi gambaran secara
jelas tentang keterpaduannya atau keterkaitannya dengan disiplin ilmu lainnya. Sementara itu, lima komponen utama pada bahan ajar yaitu judul, kompetensi
dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan dan penilaian. Sementara itu, pengembangan dan penyusunan buku ajar dalam konteks
kegiatan pembelajaran memiliki sejumlah tujuan diantaranya yaitu memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran, memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru dan menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi siswa.
2.1.4.3 Buku Suplemen