Membaca dan Menulis Permulaan

39 10. Evaluasi sumatif Setelah program atau proses pengembangan telah selesai dikembangkan, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif dilakukan untuk menentukan tingkat evektifitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain. Unsur-unsur di atas diperlukan bagi pengembangan bahan ajar agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi kebutuahan awal akan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas II SD. Bahan ajar yang baik tidak hanya mengacu pada unsur-unsur di atas, perlu adanya suatu instrumen untuk mengevaluasi suatu produk bahan ajar apakah layak untuk digunakan oleh siswa. Cunningsworth 1995:2-4 memaparkan adanya kriteria khusus yang harus dimiliki sebuah bahan ajar yang baik. Kriteria tersebut adalah tujuan dan pendekatan aim and approaches, desain dan pengorganisasian design and organization, isi content, topik topic, dan metodelogi methodology. Kriteria- kriteria tersebut digunakan sebagai acuan untuk melakukan evaluasi terhadap bahan ajar. Cunningsworth juga telah menguraikan masing-masing kriteria ke dalam beberapa item pertanyaan, akan tetapi item tersebut dapat dikembangkan bahkan ditambah sesuai dengan isi bahan ajar atau kebutuhan terkait bahan ajar yang akan dievaluasi.

2.2 Penelitian yang Relevan

2.2.1 Membaca dan Menulis Permulaan

Damayanti, dkk. 2014 melakukan penelitian tentang teknik guru dalam pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas 1. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan 1 teknik pembelajaran membaca yang muncul dalam membaca 40 permulaan pada siswa kelas 1, 2 teknik pembelajaran yang paling sering digunakan oleh guru dalam membaca permulaan pada siswa kelas 1, dan 3 alasan guru memilih teknik pembelajaran tersebut dalam membaca permulaan pada siswa kelas 1. Subjek penelitian ini adalah guru kelas 1 SD Negeri 1 Banjar Jawa yang berjumlah 3 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan metode wawancara. Hasil penelitian ini adalah 1 munculnya berbagai teknik pembelajaran membaca permulaan, 2 teknik pembelajaran membaca permulaan yang paling sering digunakan guru adalah teknik pembelajaran membaca dengan jenis teknik baca- ulang-ucap, dan 3 pemilihan teknik pembelajaran membaca permulaan yang digunakan guru didasarkan atas pemikiran tentang karakteristik siswa yang sedang diajarkan. Setyowati, Irina. 2010. Meneliti tentang Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan Kelas I Sekolah Dasar Tahun Ajaran 20092010. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1 menganalisis kesesuaian perencanaan pembelajaran membaca menulis permulaan yang disusun oleh guru dengan KTSP, 2 menganalisis kesesuaian prosedur pelaksanaan pembelajaran membaca menulis permulaan dengan KTSP, 3 menganalisis kesesuaian cara mengevaluasi pembelajaran membaca menulis permulaan dengan KTSP, 4 mendeskripsikan hambatan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran membaca menulis permulaan, dan 5 mendeskripsikan solusi guru untuk mengatasi masalah yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Berdasarkan data dan hasil analisis dapat disimpulkan: 1 perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru 41 belum sesuai dengan KTSP; 2 pelaksanaan pembelajaran membaca menulis permulaan belum sesuai dengan KTSP; 3 evaluasi pembelajaran membaca menulis permulaan yang dilakukan oleh guru telah sesuai dengan KTSP; 4 banyak kendala dalam pembelajaran membaca menulis permulaan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Suparti 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang teknik penyajian materi baca-tulis melalui Pendekatan Pengalaman Bahasa PPB, mengetahui bentuk interaksi guru siswa dalam pembelajaran menulis melalui Pendekatan Pengalaman Bahasa PPB, jenis penilaian yang diterapkan, hambatan-hambatan yang ditemui dan upaya mengatasinya, serta minat siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus kualitatif-deskriptif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan informasi bahwa Kegiatan Belajar Mengajar KBM yang dirancang oleh guru telah menerapkan Pendekatan Pengalaman Bahasa PPB dengan baik. Siswa dilibatkan secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Penerapan Pendekatan Pengalaman Bahasa PPB pada pembelajaran baca-tulis pada siswa kelas awal di SD Laboratorium IKIP Malang telah meningkatkan pengalaman dan minat belajar mereka sehingga proses belajar mengajar pun dapat berjalan dengan baik dan kemampuan baca-tulis siswa semakin baik pula.

2.2.2 Bahan Ajar