11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kompetensi
Menurut Marselus 2011: 17 kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, akibat dari pendidikan maupun pelatihan, atau
pengalaman belajar informal tertentu yang didapat, sehingga menyebabkan seseorang dapat melaksanakan tugas tertentu dengan hasil yang
memuaskan. Nana Sudjana Janawi, 2011:30 memahami kompetensi sebagai
suatu kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi. Senada dengan Nana Sudjana, Sardiman Janawi, 2011:30 mengartikan
kompetensi adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang berkenaan dengan tugasnya. Kedua definisi tersebut menjelaskan bahwa
kompetensi adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang, dalam hal ini oleh guru. Kompetensi mutlak dimiliki oleh seorang guru
sebagai suatu kemampuan dasar, keahlian, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar.
Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10 dinyatakan secara tegas bahwa “kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”
Dengan demikian, tenaga pendidik yang profesional adalah tenaga pendidik yang memiliki seperangkat kompetensi yang harus dimiliki
dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai tenaga pendidik. Seorang guru yang dikatakan profesional adalah tenaga pendidik yang telah
memenuhi persyaratan kompetensi yang pada perkembangannya diwujudkan dengan sertifikat tenaga pendidik.
B. Komponen Kompetensi
Cooper Janawi, 2011: 39 menjelaskan komponen kompetensi diklasifikasikan kepada beberapa kategori, yaitu: pertama, mengetahui
pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia. Kedua, mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang diampunya. Ketiga,
mempunyai sikap yang tepat tentang dirinya. Keempat, mempunyai keterampilan tentang teknik mengajar. Identik dengan Cooper, Glasser
Janawi, 2011: 39 menjelaskan bahwa aada empat hal dasar yang harus dikuasai guru, yaitu: pertama, menguasai bahan pelajaran. Kedua,
kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa. Ketiga, kemampuan melaksanakan proses pembelajaran. Keempat, kemampuan mengukur hasil
belajar siswa. Nana Sudjana Janawi, 2011:41 menjelaskan bahwa pembagian
kompetensi yang harus dimiliki guru sebenarnya meliputi tiga aspek, yaitu:
1. Kompetensi bidang kognitif
Kompetensi bidang kognitif berhubungan dengan kompetensi intelektual seperti penguasaan materi, pengetahuan tentang cara
mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan tentang
administrasi kelas, dan cara mengevaluasi hasil belajar anak. 2.
Kompetensi bidang sikap Kompetensi bidang sikap berhubungan dengan kesiapan dan kesediaan
guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya, seperti sikap mencintai pekerjaannya dan lainnya.
3. Kompetensi perilakuperformance
Kompetensi ini berhubungan dengan keterampilanperilaku guru, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan
alat bantu teknologi pendidikan, dan berkomunikasi dengan anak. Terlepas dari perbedaan pendapat di kalangan para tokoh
pendidikan, sebenarnya komponen kompetensi yang harus dikuasai guru sebagai kebutuhan mutlak, tidak terlepas dari unsur kompetensi kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Ketiga komponen itu memiliki andil besar dalam mempengaruhi proses pembelajaaran yang berlangsung antara guru
dan anak. Bahkan pada akhirnya berkualitas atau tidaknya proses pembelajaran berrgantung pada kemampuan guru. Hal inilah yang
menyebabkan bahwa guru yang profesional adalah guru yang menguasai kompetensi standar minimal.
C. Landasan Yuridis Kompetensi Guru