perbedaan kompetensi guru IPS antara guru lulusan FKIP dan guru lulusan non FKIP di SMP Kota Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kompetensi guru IPS lulusan FKIP di Daerah Yogyakarta?
2. Bagaimana kompetensi guru IPS lulusan non-FKIP di Daerah
Yogyakarta? 3.
Apakah ada perbedaan kompetensi pedagogik antara guru IPS lulusan FKIP dan guru lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakarta?
4. Apakah ada perbedaan kompetensi profesional antara guru IPS lulusan
FKIP dan guru lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakarta? 5.
Apakah ada perbedaan kompetensi kepribadian antara guru IPS lulusan FKIP dan guru lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakarta?
6. Apakah ada perbedaan kompetensi sosial antara guru IPS lulusan FKIP
dan guru lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Menguji dan menganalisis kompetensi guru IPS lulusan FKIP di
Daerah Yogyakaarta. 2.
Menguji dan menganalisis kompetensi guru IPS lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakaarta.
3. Menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi pedagogik guru IPS
lulusan FKIP dan guru lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakarta. 4.
Menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi profesional guru IPS lulusan FKIP dan guru lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakarta.
5. Menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi kepribadian guru IPS
lulusan FKIP dan guru lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakarta. 6.
Menguji dan menganalisis perbedaan kompetensi sosial guru IPS lulusan FKIP dan guru lulusan non-FKIP di Daerah Yogyakarta.
D. Definisi Operasional
1. Kompetensi Guru merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki
seseorang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik.
2. Kompetensi guru IPS lulusan FKIP merupakan kecakapan guru IPS
lulusan FKIP dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya menurut persepsi siswa. Indikator kecakapan guru IPS lulusan FKIP
adalah Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial.
3. Kompetensi guru IPS lulusan non-FKIP merupakan kecakapan guru
IPS lulusan non-FKIP dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya menurut persepsi siswa.
4. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran baik dalam kegiatan awal pembelajaran, inti
pembelajaran dan akhir pembelajaran menurut persepsi siswa. Indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi ini adalah:
a Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
kultural, emosional, dan intelektual b
Menguasai teori-teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
atau bidang pengembangan yang diampu. d
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik e
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
f Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. g
Berkomunikasi secara efektif, empati, dan santun dengan peserta didik.
h Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran. 5.
Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai
dan menyampaikan materi pembelajaran secara luas dan mendalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menurut persepsi siswa. Indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi ini adalah:
a Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu b
Menguasai standar kompetensi, dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu
c Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
d Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif e
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
6. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kecakapan guru menempatkan diri sebagai panutan bagi siswa. Indikator yang digunakan untuk mengukur
kompetensi ini adalah: a
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
b Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
d Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
7. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru berinteraksi dengan peserta didik, rekan sejawat, dan orang-orang yang ada disekitar
dirinya. Indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi ini adalah:
a Bersikap inklusif dan bertindak objektif serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
b Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesame
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. c
Ceradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki kergaman sosial budaya.
d Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
E. Manfaat Penelitian