ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Melalui mata pelajaran pengetahuan sosial siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi
warga negara Indonesia dan warga dunia yang baik. Menjadi warga negara dan warga dunia yang baik merupakan tantangan yang berat karena
masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial yang didalamnya merupakan penyederhanaan dari berbagai ilmu sosial
seperti antropologi, geografi, sejarah, hukum, ilmu-ilmu politik dan humaniora yang terpadu dan terseleksi untuk pencapaian tujuan
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
G. Kerangka Berpikir
Dalam pendidikan baik itu pendidikan formal maupun non-formal, seorang guru merupakan faktor terpenting sebagai indikator tercapainya
kualitas pendidikan yang baik terutama adalah guru yang profesional. Kompetensi merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh
seorang guru yang profesional dalam mempertanggungjawabkan kewajibannya sebagai tenaga pendidik. Dalam hal ini, peneliti ingin
mengetahui perbedaan kompetensi guru lulusan FKIP dan guru lulusan non-FKIP dilihat dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Guru yang berasal dari lulusan FKIP seharusnya memiliki bekal
dan kemampuan yang lebih matang dibandingkan guru yang berasal dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
non-FKIP apabila dilihat dari segi kompetensi dan keterampilan yang diperoleh selama proses perkuliahan sebelumnya. Faktanya guru lulusan
FKIP selama proses perkuliahan selalu diberikan pengetahuan- pengetahuan mengenai keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
guru mulai dari pemahaman mengenai administrasi guru, teori pembelajaran, dan juga sikap dan perilaku peserta didik. Bahkan seorang
calon guru lulusan FKIP sebelumnya telah dibekali keterampilan mengajar melalui pembelajaran mikro dan praktik pengalaman lapangan di sekolah
yang diselenggarakan oleh program studi. Sedangkan guru yang berasal dari lulusan non-FKIP tidak dibekali keterampilan mengenai dunia
pendidikan karena mereka dipersiapkan bukan sebagai tenaga pendidik dan selama proses perkuliahan tidak dibekali kompetensi-kompetensi
sebagai calon tenaga pendidik. Seperti yang telah disinggung di atas bahwa kompetensi yang
dimiliki oleh guru profesional yaitu meliputi empat kompetensi. Kompetensi pedagogik berkaitan dengan kemampuan guru dalam
mengelola kegiatan pembelajaran. Kompetensi profesional berkaitan dengan kemampuan guru dalam menguasai dan menyampaikan materi
pembelajaran. Kompetensi kepribadian berkaitan dengan kecakapan guru menempatkan diri sebagai panutan bagi siswa. Kompetensi sosial
berkaitan dengan kemampuan guru berinteraksi dengan peserta didik, rekan sejawat, dan orang-orang di sekitar dirinya. Berkaitan dengan
keempat kompetensi tersebut guru lulusan FKIP telah dipersiapkan selama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menempuh perkuliahan dan ketika menjadi seorang guru mereka telah memiliki persiapan yang matang sebelumnya. Sedangkan guru lulusan
non-FKIP, mungkin saja dalam menguasai keempat kompetensi tersebut sewaktu mereka telah menjadi guru bukan sewaktu mereka dalam proses
perkualiahan sebelumnya. Karena pada dasarnya guru lulusan non-FKIP tidak mempelajari keterampilan sebagai calon guru sebelumnya.
H. Hipotesis