Gangguan komunikasi Gangguan interaksi sosial

a. Gangguan komunikasi

Yuspendi 2001:45 menerangkan bahwa anak yang mengalami gangguan autisme menunjukkan kelainan pada kemampuan komunikasinya baik komunikasi secara verbal maupun nonverbal. Bahkan terkadang anak tidak mampu berbahasa sama sekali atau tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Kondisi ini dikenal dengan istilah mutism WenarKerig, 2000:80 . Gangguan komunikasi yang terjadi ini menyebabkan anak autis mengalami kesulitan untuk mengekspresikan dirinya Puspita, 2005:1 . Puspita 2005:1 dan Safaria 2005:5-6 juga menambahkan bentuk gangguan komunikasi lain pada anak autis yang mengalami perkembangan bahasa yaitu seperti sering membeo ucapan orang lain atau bunyi-bunyian echolalia, mengucapkan kata-kata yang tidak memiliki arti, menggunakan struktur bahasa yang tidak teratur dan pemutarbalikan kata ganti orang, misalnya mengucapkan “kamu” padahal yang dimaksud adalah “saya”. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk bertanya jawab yang sesuai dengan pembicaraan. Setiap individu dengan autisme akan menunjukkan manifestasi gangguan yang berbeda-beda. Dua orang yang didiagnosis mengalami gangguan autisme akan menunjukkan variasi gangguan yang berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Hal ini juga nampak dalam gangguan komunikasinya, tidak semua individu autis menunjukkan gangguan komunikasi seperti dijelaskan sebelumnya. Autism Society of America menjelaskan bahwa ada juga individu autis yang mampu mengembangkan dengan baik kemampuan berbahasanya. Beberapa individu autis dapat mengembangkan berbagai tipe dalam kemampuan komunikasi seperti dengan menggunakan simbol atau gambar www.Autism-Society.org

b. Gangguan interaksi sosial

Secara umum anak autis seperti memiliki keengganan untuk menjalin hubungan dengan orang lain atau mengalami gangguan untuk menjalin hubungan interpersonal. Gangguan ini ditandai dengan kurangnya respon terhadap orang lain atau lingkungan disekitarnya. Anak autis kurang memiliki minat terhadap anak-anak yang bermain didekatnya, ia lebih senang menyendiri atau bermain sendiri. Individu autistik biasanya asyik dengan dirinya sendiri, dan perhatiannya hanya tertuju pada satu objek yang sedang dimainkannya tanpa memperdulikan kejadian disekitarnya. Safaria 2005:4 menjelaskan bahwa sebenarnya gejala ini dapat terlihat ketika masa bayi, anak biasanya tidak memiliki kelekatan attachment behavior dengan orang lain terutama ibunya seperti kebanyakan anak. Bentuk gangguan interaksi sosial lainnya adalah tidak mampu melakukan kontak mata atau tidak mampu melihat orang ketika diajak bicara, tidak menyahut jika dipanggil dan tidak bisa menunjukkan ekspresi yang wajar seperti tertawa atau tersenyum jika diajak bercanda oleh orang lain. Anak autis juga menunjukkan sikap yang menghindar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau mengabaikan apabila diberi kontak fisik atau disayang. Hal ini terjadi karena anak dengan autisme akan menganggap manusia bukan sebagai seseorang tetapi sebagai sesuatu WenarKerig, 2000:79 .

c. Gangguan perilaku

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

22 131 71

Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis

3 100 107

KETERBUKAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA REMAJA DENGAN ORANG TUA MENGENAI PENDIDIKAN SEKS (Studi pada Remaja dan Orang Tua di Perumahan Batumas Pandaan)

0 31 56

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol Dalam Membentuk Perilakunya di Kota Bandung)

0 15 73

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 3 1

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliensi Pada Warakawuri Yang Berperan Sebagai Orang Tua Tunggal dan Memiliki Anak Remaja di Kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliensi Pada Warakawuri Yang Berperan Sebagai Orang Tua Tunggal dan Memilik

0 0 107

Kampanye untuk Orang Tua Para Remaja Mengenai Gap Generasi Orang Tua dengan Generasi Anak Remaja Masa Kini.

1 1 15

Studi Deskriptif Mengenai Metode Sosialisasi Nilai Seksual yang Dilakukan oleh Orang Tua dan Perilaku Seksual Remaja di SMA X Bandung.

0 0 1

Studi deskriptif mengenai pendidikan seksualitas oleh orang tua pada individu autistik remaja - USD Repository

0 2 269