Wawancara Metode pengumpulan data

Peneliti juga menggunakan metode lain untuk mendukung data hasil wawancara yaitu observasi. Observasi digunakan agar peneliti dapat mengecek kesesuaian jawaban subjek penelitian yang didapat dari hasil wawancara dan mengetahui secara langsung kondisi yang dialami oleh individu autistik tersebut.

1. Wawancara

Nawawi dalam Rusmawati, 2004 mengatakan bahwa wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan yang dilakukan antara pencari informasi dan sumber informasi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai berbagai hal yang terkait seperti misalnya pengalaman, perasaan maupun pikiran individu. Model wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dengan mengacu pada panduan yang telah dibuat sebelumnya. Panduan ini dimaksudkan agar wawancara lebih terfokus pada permasalahan dan menghindari kemungkinan terlupakannya hal-hal yang hendak diungkap Dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara terhadap orang tua yang memiliki anak autis. Faktor-faktor yang diungkap dalam wawancara dengan orang tua meliputi: identitas subjek, identitas anak autis, perlakuan anggota keluarga terhadap individu autis tersebut, penerimaan keluarga, perkembangan anak mereka, perilaku seksual anak mereka, pemahaman orang tua tentang pendidikan seksualitas, metode atau cara yang digunakan untuk memberikan pendidikan seksualitas pada anak dan masalah yang terkait dengan memberikan pendidikan seksualitas pada anak tersebut. Tabel I Panduan wawancara No Aspek-aspek yang diungkap Deskripsi Pertanyaan 1. Identitas subjek Nama, usia, pekerjaan, jumlah anak, 1. Siapa nama anda? 2. Berapa usia anda sekarang? 3. Apa pekerjaan anda? 4. Berapa jumlah anak yang anda miliki sekarang? 2. Identitas anak autis Nama, usia, urutan dalam keluarga, riwayat kesehatan 1. Siapa nama anak anda yang menderita autisme? 2. Berapa usianya sekarang? 3. Anak anda itu urutan keberapa? 4. Sejak kapan diketahui anak anda mengalami gangguan autisme? 3. Hubungan dalam keluarga. Hal ini perlu ditanyakan untuk mengetahui bagaimana penerimaan keluarga terhadap anak yang mengalami autisme Penerimaan keluarga, perlakuan anggota keluarga terhadap anak 1. Bagaimana hubungan anak yang lain dengan anak anda yang mengalami autisme? 2. Bagaimana perlakuan saudara- saudaranya terhadap dia? 3. Bagaimana perasaan anda setelah mengetahui bahwa anak anda mengalami autisme? 4. Tindakan apa yang anda usahakan setelah itu? 5. Bagaimana perasaan anda sekarang terhadap anak anda itu? Gangguan omunikasi k 1. Seperti apa gangguan komunikasi yang dialami oleh anak anda? 2. Bagaimana cara anda dan anak anda untuk berkomunikasi? 4. Karakteristik utama. Hal ini ditanyakan untuk mengetahui bagaimana karakteristik anak dalam hal gangguan komunikasi, perilaku dan interaksi sosialnya. Gangguan interaksi sosial 1. Apakah anak anda merespon dengan adanya kehadiran orang lain? 2. Bagaimana respon anak anda terhadap kehadiran orang lain? 3. Bagaimana respon anak anda bila dipanggil? 4. Bagaimana respon anak anda bila diberi kontak fisik? 5. Apakah ada kontak mata antara anak anda dengan orang lain? 6. Apakah anak anda lebih suka menyendiri daripada berkumpul bersama orang lain? Gangguan perilaku 1. Apakah ada perilaku khusus atau tidak wajar yang sering dilakukan anak anda? 2. Seperti apa perilaku khusus atau tidak wajar itu? 3. Apakah ada kecenderungan anak anda untuk menyakiti diri sendiri? 4. Apa yang dilakukan anak anda untuk menyakiti dirinya? Perkembangan fisik 1. Apakah anak anda sudah mengalami menstruasimimpi basah?kalau sudah usia berapa? 2. Apakah ada perubahan secara fisik ketika anak memasuki masa pubertas? 3. Bagaimana kondisi fisik anak anda ketika masa pubertas? Perkembangan emosi 1. Apakah anak anda mampu memahami perasaannya sendiri? 2. Bagaimana cara anak anda untuk mengungkapkan perasaannya? 3. Apakah anak anda mampu memahami perasaan orang lain? 4. Bagaimana cara anak anda menunjukkan empatinya? Perkembangan kognitif 1. Bagaimana respon anak anda terhadap suatu perintahinstruksi? 2. Bagaimana daya tangkap dan pemahamannya dalam menerima informasi? 3. Instruksi atau perintah atau informasi seperti apa yang mudah dipahami anak anda? 5. Perkembangan anak. Hal ini penting ditanyakan untuk mengetahui bagaimana perkembangan anak tersebut karena terkait dengan pendidikan seksulitas yang akan diberikan. Perkembangan sosial Dalam lingkungan dengan teman-teman di sekolah, saudara dan orang lain yang sebaya 1. Bagaimana interaksi anak ketika memasuki masa pubertas? 2. Bagaimana minat anak terhadap orang lain? 3. Bagaimana cara anak menunjukkan minat tersebut? 6. Perilaku seks anak. Hal ini ditanyakan untuk mengetahui bagaimana perilaku seks anak. 1. Apakah anak menunjukkan ketertarikan terhadap lawan jenis? 2. Bagaimana cara yang dilakukan anak untuk mengekspresikan ketertarikan itu? 3. Apakah anak pernah melakukan perilaku seks yang dianggap kurang sesuai dengan norma sosial?kalau iya apa yang dilakukan anak? 4. Apakah ada perubahan perilaku ketika anak memasuki masa pubertas? Seperti apa? 7. Pendidikan seksualitas oleh orang tua. 1. Hal-hal seperti apa saja yang anda ajarkan kepada anak anda berkaitan dengan seksualitas? 2. Sejak usia berapa anda memberikan pendidikan seksualitas pada anak anda? 3. Bagaimana cara menyampaikan apa yang anda ajarkan pada anak anda? 4. Metode apa yang anda gunakan untuk mengajarkan materi tentang pendidikan seksualitas pada anak? 5. Kesulitan-kesulitan apa saja yang anda alami selama mengajarkan pendidikan seksualitas pada anak? 6. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut? 7. Apakah anak anda pernah mengalami pelecehan seksual?jika iya, lanjut ke pertanyaan 8 dan 9, jika tidak langsung ke pertanyaan 10 8. Bagaimana perasaan anda tentang hal itu? 9. Apa yang anda lakukan setelah itu? 10. Bagaimana cara anda untuk menghindari pelecehan seksual? 11. Apa yang anda pahami tentang pendidikan seksualitas?

2. Observasi

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

22 131 71

Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis

3 100 107

KETERBUKAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA REMAJA DENGAN ORANG TUA MENGENAI PENDIDIKAN SEKS (Studi pada Remaja dan Orang Tua di Perumahan Batumas Pandaan)

0 31 56

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol Dalam Membentuk Perilakunya di Kota Bandung)

0 15 73

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 3 1

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliensi Pada Warakawuri Yang Berperan Sebagai Orang Tua Tunggal dan Memiliki Anak Remaja di Kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliensi Pada Warakawuri Yang Berperan Sebagai Orang Tua Tunggal dan Memilik

0 0 107

Kampanye untuk Orang Tua Para Remaja Mengenai Gap Generasi Orang Tua dengan Generasi Anak Remaja Masa Kini.

1 1 15

Studi Deskriptif Mengenai Metode Sosialisasi Nilai Seksual yang Dilakukan oleh Orang Tua dan Perilaku Seksual Remaja di SMA X Bandung.

0 0 1

Studi deskriptif mengenai pendidikan seksualitas oleh orang tua pada individu autistik remaja - USD Repository

0 2 269