Perkembangan emosi Perkembangan kognisi

2. Perkembangan emosi

Para ahli klinis menggambarkan individu dengan autisme sebagai individu yang kurang memiliki kemampuan empati, yaitu suatu proses dimana seseorang memberikan respon secara afeksi kepada orang lain dalam situasi seolah-olah merasakan sendiri apa yang dirasakan orang lain. Dalam perkembangan anak yang normal, biasanya kemampuan empati akan mulai terlihat ketika anak memasuki masa pra sekolah atau kemungkinan akan terlihat lebih awal WenarKerig, 2000:86 Yirmaya dalam WenarKerig, 2000:86 menemukan bahwa individu dengan autisme yang berumur antara sembilan sampai enam belas tahun memiliki kemampuan empati yang kurang atau di bawah normal, diukur dari kemampuan empati yang seharusnya ditunjukkan individu dalam rentang usia tersebut. Studi kasus yang dilakukan pada individu autis dewasa, menunjukkan bahwa kemampuan yang kurang dalam empati ini sifatnya menetap dan tetap bertahan meskipun gejala-gejala autisme yang dialami sudah berkurang. Individu yang mengalami autisme ini mengalami kebingungan ketika mereka mencoba untuk memahami perasaan orang lain. Wenar dan Kerig 2000:90 menjelaskan bahwa ketidakmampuan individu autis untuk memahami perasaan orang lain, membuat mereka mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang lain atau bergabung dengan lingkungan sosialnya. Hal ini akan terus-menerus saling mempengaruhi sehingga individu yang mengalami autis ini semakin kesulitan untuk membaca dan memahami simbol-simbol emosi atau perasaan yang ada di lingkungan sosialnya.

3. Perkembangan kognisi

Perkembangan kognisi pada anak autis biasanya mengalami gangguan, yaitu kesulitan untuk memproses data. Mereka cenderung terbatas dalam memahami common sense dan menggunakan akal sehat atau nalar. Hal ini membuat mereka tidak mampu membayangkan perasaan dan pikiran orang lain Puspita, 2003:5 ;Yoga, 2005:4 . Anak autis ini mengalami kesulitan untuk merangkai informasi verbal yang panjang rangkaian instruksi, sulit mengingat sesuatu bila sambil mengerjakan hal lain dan sulit memahami bahasa lisan. Sussman dalam, Puspita 2005:4 menjelaskan bahwa beberapa individu autistik juga memiliki kecenderungan untuk menghafal informasi apa adanya, tanpa memahami arti simbol yang mereka hafalkan. Cara mempelajari sesuatu seperti ini dikenal dengan istilah Rote leraner. Cara lain juga sering muncul pada individu autistik yaitu visual learner. Anak dengan gaya seperti ini lebih mudah mencerna informasi yang mereka lihat daripada yang mereka dengar. Individu dengan autisme memiliki kecenderungan lebih mudah mencerna hal yang mereka lihat dan pegang hand-on learner daripada hal yang abstrak.

4. Perkembangan sosial

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

22 131 71

Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis

3 100 107

KETERBUKAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA REMAJA DENGAN ORANG TUA MENGENAI PENDIDIKAN SEKS (Studi pada Remaja dan Orang Tua di Perumahan Batumas Pandaan)

0 31 56

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol Dalam Membentuk Perilakunya di Kota Bandung)

0 15 73

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 3 1

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliensi Pada Warakawuri Yang Berperan Sebagai Orang Tua Tunggal dan Memiliki Anak Remaja di Kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliensi Pada Warakawuri Yang Berperan Sebagai Orang Tua Tunggal dan Memilik

0 0 107

Kampanye untuk Orang Tua Para Remaja Mengenai Gap Generasi Orang Tua dengan Generasi Anak Remaja Masa Kini.

1 1 15

Studi Deskriptif Mengenai Metode Sosialisasi Nilai Seksual yang Dilakukan oleh Orang Tua dan Perilaku Seksual Remaja di SMA X Bandung.

0 0 1

Studi deskriptif mengenai pendidikan seksualitas oleh orang tua pada individu autistik remaja - USD Repository

0 2 269