Pengambilan Data Penelitian 1. Alur Penelitian

semua data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi berdasarkan subjek penelitian. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dan pihak lain dalam memeriksa ketepatan langkah-langkah yang telah diambil dan memungkinkan data tersusun rapi, sistematis dan lengkap. 5. Melakukan analisis terhadap data yang diperoleh, setelah sebelumnya dilakukan pengkodingan terhadap data yang telah diorganisir dengan rapi.

2. Pengambilan Data

Pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi ini, ditujukan kepada subjek penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti. Untuk mencari subjek penelitian, peneliti melakukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Mencari informasi tentang sekolah autis yang ada di Yogyakarta. Peneliti mencari informasi dengan bertanya kepada teman-teman peneliti dan mengikuti seminar yang berkaitan dengan autisme. Akhirnya peneliti menemukan sebuah sekolah autis di Yogyakarta yaitu Sekolah Lanjutan Autis Fredofios. Selain di Yogyakarta, peneliti juga mencari informasi tentang sekolah autis diluar Yogyakarta, dan peneliti menemukan sekolah tersebut di kota Semarang. Peneliti mendapat informasi tentang sekolah autis Putra Mandiri di Semarang ketika membaca majalah Psikologi Plus. Setelah membaca, peneliti menghubungi majalah Psikologi Plus melalui email dan meminta keterangan lebih lanjut tentang sekolah tersebut. 2. Setelah mendapat informasi tentang alamat dan nomer telepon sekolah autis tersebut, peneliti membuat janji dengan pihak sekolah untuk bertemu. Peneliti menghubungi dua sekolah autis yaitu Fredofios di Yogyakarta dan Putra Mandiri di Semarang. Proses peneliti mendatangi sekolah-sekolah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: a. Untuk sekolah Fredofios, peneliti terlebih dahulu menghubungi sekolah tersebut melalui telepon dan memberitahukan maksud dan tujuan peneliti. Setelah itu pihak sekolah meminta peneliti untuk datang ke sekolah. Peneliti kemudian datang ke sekolah Fredofios menemui kepala sekolah dan menanyakan tentang orang-orang yang dapat peneliti jadikan subjek penelitian. Kepala sekolah Fredofios memberikan informasi tentang orang tua dari murid disana yang kira- kira dapat dijadikan subjek penelitian. b. Untuk sekolah Putra Mandiri, peneliti menghubungi ibu NF, kepala sekolah sekaligus ibu dari anak autis yang bersekolah disana. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan menghubungi sekolah tersebut, setelah itu pihak sekolah meminta peneliti untuk terlebih dahulu mengirimkan proposal penelitian dan menjelaskan syarat-syarat melakukan penelitian di sekolah tersebut. Setelah proposal penelitian disetujui pihak sekolah dan terjadi kesepakatan antara peneliti dengan pihak sekolah, peneliti mendatangi sekolah tersebut. 3. Setelah mendapat informasi tentang orang tua yang mungkin menjadi subjek penelitian, peneliti menentukan sendiri orang tua yang akan dijadikan subjek penelitian berdasarkan kriteria, yaitu orang tua dari individu autistik remaja yang berumur antara 14 – 20 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti menetapkan dua orang tua dari dua anak autis laki-laki yang bersekolah di Fredofios dan satu orang tua dari anak autis perempuan yang bersekolah di Putra Mandiri. 4. Peneliti menghubungi ketiga orang tua tersebut dan menanyakan apakah mereka bersedia untuk menjadi subjek penelitian, setelah itu peneliti dan subjek menentukan waktu dan tempat untuk melakukan wawancara. 5. Setelah itu, peneliti kembali ke sekolah dan meminta ijin kepada pihak sekolah untuk melakukan observasi kepada anak dari ketiga orang tua tersebut serta menentukan jadwal untuk observasi. Proses pengambilan data ini dilakukan setelah menyusun daftar pertanyaan dan hal-hal yang akan diamati, untuk membantu peneliti ketika melakukan wawancara dan observasi. Sebelum melakukan wawancara dan observasi, peneliti mempersiapkan beberapa hal yang diperlukan, yaitu: 1. Panduan wawancara dan observasi. 2. Alat untuk merekam atau recorder dan kaset kosong berdurasi 90 menit. Satu kaset digunakan untuk satu orang subjek, sehingga peneliti menggunakan tiga buah kaset kosong. Selain itu peneliti juga menyiapkan dua buah baterai untuk mengoperasikan recorder. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kertas dan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting yang akan ditanyakan kepada subjek untuk menggali informasi lebih dalam. 4. Kertas lembar observasi untuk mencatat hal-hal yang diamati oleh peneliti.

3. Pelaksanaan Penelitian a.

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

22 131 71

Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis

3 100 107

KETERBUKAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA REMAJA DENGAN ORANG TUA MENGENAI PENDIDIKAN SEKS (Studi pada Remaja dan Orang Tua di Perumahan Batumas Pandaan)

0 31 56

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Pecandu Alkohol Dalam Membentuk Perilakunya di Kota Bandung)

0 15 73

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 3 1

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliensi Pada Warakawuri Yang Berperan Sebagai Orang Tua Tunggal dan Memiliki Anak Remaja di Kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliensi Pada Warakawuri Yang Berperan Sebagai Orang Tua Tunggal dan Memilik

0 0 107

Kampanye untuk Orang Tua Para Remaja Mengenai Gap Generasi Orang Tua dengan Generasi Anak Remaja Masa Kini.

1 1 15

Studi Deskriptif Mengenai Metode Sosialisasi Nilai Seksual yang Dilakukan oleh Orang Tua dan Perilaku Seksual Remaja di SMA X Bandung.

0 0 1

Studi deskriptif mengenai pendidikan seksualitas oleh orang tua pada individu autistik remaja - USD Repository

0 2 269