Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Pengertian dan asal-usul renang

331 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

A. Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial Kompetensi Dasar 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2.1 Menghargai dan menghayati perilaku sportif fairplay dalam permainan, jujur, mengikuti aturan, tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, menerima kekalahan dan mengakui keunggulan lawan, mau menghargai dan menghormati, kompetitif, sungguh-sungguh, bertanggung jawab, berani, menghargai perbedaan, disiplin, kerja sama, budaya hidup sehat, dan percaya diri dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Keterangan: • Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung indirect teaching menggunakan keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan. 9 Aktivitas Air 332 Buku Guru Kelas VII SMPMTs • Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. • Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

B. Aktivitas Renang

1. Kompetensi Spesiik KD-3 dan KD-4 dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI INTI 3 PENGETAHUAN KOMPETENSI INTI 4 KETERAMPILAN 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodiikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. Kompetensi Dasar 3 Pengetahuan dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Inti 4 Keterampilan dan Indikator Pencapaian Kompetensi 3.8 Memahami gerak spesiik salah satu gaya renang dengan koordinasi yang baik. 3.8.1. Mengidentiikasikan gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada. 3.8.2. Menjelaskan gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada. 3.8.3. Menjelaskan cara melakukan gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada. 4.8 Mempraktikkan konsep gerak spesiik salah satu gaya renang dengan koordinasi yang baik. 4.8.1. Melakukan gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada. 4.8.2. Menggunakan gerakan gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada dalam bentuk perlombaan. 333 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

2. Langkah-langkah Pembelajaran

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan sebagai berikut.

a. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan oleh guru sebagai berikut. 1 Siswa dibariskan dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada siswa. 2 Sebelum melakukan pembelajaran sebaiknya seluruh siswa dan guru berdoa dan bersalaman. 3 Guru memastikan bahwa semua siswa dalam keadaan sehat, dan yang memiliki penyakit kronis harus diperlakukan secara khusus. 4 Tanyakan kondisi kesehatan siswa secara umum. 5 Melakukan pemanasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang siswa yang dianggap mampu. 6 Sampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti yang harus dilakukan oleh guru sebagai berikut. 1 Guru atau salah seorang siswa yang dikatagorikan mampu untuk memperagakan gerak dan siswa yang lainnya diminta untuk memperhatikan dan mengamatinya. 2 Guru memotivasi siswa untuk bertanya, dengan cara guru mengajukan beberapa pertanyaan atau mengajukan permasalahan. 3 Menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut melaui kegiatan ekplorasi gerak secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan menunjukkan sikap kerja sama dan disiplin, sehingga ditemukan gerak yang efektif dan eisien sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. 4 Menemukan hubungan keterampilan gerak. 5 Menerapkan berbagai gerak spesiik aktivitas jalan cepat secara beregu dengan menunjukkan sikap kerja sama, sportivitas, tanggung jawab, dan kedisiplinan. 6 Selama proses pembelajaran, perilaku siswa harus diamati dan berikan perbaikan terhadap penyimpangan perilaku siswa dengan cara yang santun. 7 Kegiatan pembelajaran dilakukan dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang rumit serta dari yang ringan ke yang berat. 8 Pada saat siswa melakukan gerakan, guru mengawasi dan memperbaiki kesalahan- kesalahan gerakan yang dilakukan oleh siswa, di samping itu juga amati perkembangan perilaku peseta didik. 9 Dalam mengajarkan materi aktivitas jalan cepat guru dapat memodiikasi alat peraturan dan lapangan perlombaan. 334 Buku Guru Kelas VII SMPMTs

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru sebagai berikut. 1 Guru melakukan evaluasi terhadap proses aktivitas berkenaan dengan materi aktivitas yang telah diberikan. 2 Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu melakukan aktivitas gerak dengan baik, dan memberikan tugas remedial kepada siswa yang belum mampu melakukan aktivitas gerak dengan baik. 3 Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa yang berkenaan dengan materi pembelajaran yang telah diberikan. 4 Melakukan pelemasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang siswa yang dianggap mampu, dan menjelaskan kepada siswa tujuan dan manfaat melakukan pelemasan setelah melakukan aktivitas isikolahraga yaitu agar dapat melemaskan otot dan tubuh tetap bugar segar. 5 Memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dan dikerjakan di rumah dalam bentuk portofolio dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya berkenaan dengan materi aktivitas yang telah dipelajari. 6 Setelah melakukan aktivitas pembelajaran sebaiknya seluruh siswa dan guru berdoa dan bersalaman.

3. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran aktivitas renang antara lain. a. Cakupan Inclusive. b. Demonstrasi. c. Bagian dan keseluruhan Part and whole d. Komando e. Pendekatan Scientiic.

4. Media dan Alat Pembelajaran a. Media:

1 Gambar gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada. 2 Video pembelajaran gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada. 3 Model siswa atau guru yang memperagakan gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada.

b. Alat dan Bahan:

1 Kolam renang 2 Pelampung renang 3 Kaca mata renang 4 Peluit dan Stopwatch 335 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 5 Panduan Pembelajaran Siswa Judul: Panduan Pembelajaran Siswa oleh MGMP PJOK SMPM.Ts.

5. Aktivitas Pembelajaran

Pembelajaran gerak spesiik aktivitas jalan cepat sebagai alat pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, perlu dilakukan secara bertahap dan prosedural. Bertahap dalam arti pembelajaran gerak spesiik dilakukan dari yang ringan ke yang berat, dari yang sederhana ke yang rumit, sedangkan prosedural berkaitan dengan urutan gerakan yang harus dilakukan, bertujuan agar siswa dapat dengan mudah untuk mempelajari gerak spesiik, hingga dalam penguasaan kompetensi tidak mendapat kesulitan, terutama yang berhubungan dengan gerak variasi dan kombinasi aktivitas senam lantai. Akhir dari latihan aktivitas kebugaran jasmani yang dilakukan siswa, adalah sebagai berikut. a. Memiliki keterampilan gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada. b. Memiliki pengetahuan tentang gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada, memahami bentuk-bentuk gerakan yang digunakan, mengenal konsep ruang dan waktu. c. Pembelajaran gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada yang sesuai dan dapat memberi pengalaman belajar, kesempatan untuk menggunakan dan beradaptasi dengan keterampilan motorik, menggunakannya pada situasi pembelajaran yang berubah-ubah. d. Memiliki sikap, seperti: sportiitas, kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin dapat memahami budaya orang lain.. Pada aktivitas pembelajaran, beberapa hal yang harus dilakukan oleh peserta didik, antara lain sebagai berikut. a. Siswa mengamati dan melakukan gambar dan gerakan yang dilakukan teman sendiri atau siswa yang diberi tugas oleh bapakibu guru melakukan gerakan. b. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang bentuk- bentuk latihan yang diperagakan. c. Jawaban yang diberikan oleh bapakibu guru, siswa mencoba melakukan gerakan sesuai dengan hasil pengamatan dan jawaban dari guru. d. Siswa mengasosiasikanmenghubungkan, yaitu dengan melakukan aktivitas tersebut berulang-ulang untuk menemukan hal-hal sebagai berikut. 1 Mencari hubungan antara gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada dengan ketepatan dan kecepatan gerakan melakukan renangan. 2 Mencari hubungan antara aktivitas air dengan kesehatan serta otot-otot yang dominan yang dipergunakan dalam aktivitas air. e. Akhir aktivitas gerakan ini siswa mengomunikasikan, dengan melakukan gerakan kaki, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada menempuh jarak 25 meter dan 50 meter. 336 Buku Guru Kelas VII SMPMTs

6. Materi Pembelajaran

A. Pengertian dan asal-usul renang

Olahraga renang sangat berbeda dengan olahraga lain dan bergerak di air. Gerak manusia di darat pada umumnya pada posisi tegak atau vertikal dipengaruhi oleh data tarik bumi sepenuhnya, sedangkan perenang yang bergerak di air dalam posisi horizontal di bawah pengaruh daya tarik bumi dikurangi oleh daya tekan air ke atas. Olahraga renang dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837, hanya terdapat 6 kolam renang di kota itu. Populeritas renang terus membaik dan pada tahun 1869 beberapa asosiasi mulai muncul. Sedangkan di Amerika baru tahun 1888 mulai berkembang, dan tahun 1920 berhasil merajai perlombaan renang internasional. Mereka-mereka yang sangat menonjol dalam acara renang tersebut antara lain: Sydney Cavill 1945, Robert JH Kiphuth dari klub renang Universitas Yale, dan Lewis B. Handley wanita pertama yang berenang di Selat Inggris. Pada mulanya nomor yang dipertandingkan hanya gaya dada. Gaya baru yang pertama adalah “Side Arm Stroke atau Side Stroke” yang merupakan gaya ganti dimana sisi perenang berada dalam air. Dorongan kaki dirubah dari gaya kodok menjadi gaya gunting. Gaya ini akhirnya dikenal dengan nama “Over Arm Side Stroke”. Pada tahun 1902, Richard Cavill perenang Australia membuat rekor baru, yaitu berenang sejauh 100 meter dalam waktu 48,6 detik. Cavill menggunakan Arm Stroke, akan tetapi merubah tendangan kaki dari guntingan menjadi kipasan ke atas dan ke bawah. Gaya ini selanjutnya dikenal dengan nama Australia Crawl. Perkembangan renang dunia selanjutnya, pada tahun 1935 telah membuahkan bermacam- macam gaya renang, di antaranya gaya dada breast stroke, gaya punggung back stroke, dan gaya kupu-kupu butterly stroke. Pada Olympiade tahun 1908, orang-orang telah berani mengarungi lautan dan menyeberangi sungai-sungai yang besar hanya dengan rakit. Kemudian lambat laun berkembang ke seluruh pelosok tanah air. Dan berdirilah kolam renang yang pertama kali di Indonesia yaitu di Cihampelas, Bandung pada tahun 1904. Tanggal 24 Maret 1951 berdirilah Pereerikatan Berenang Seluruh Indonesia yang disingkat PBSI dengan ketuanya Poerwosoedarmo. Kemudian pada tahun 1952 PBSI diterima menjadi anggota FINA organisasi renang dunia. Dan pada tahun 1957 PBSI diubah namanya menjadi PRSI Persatuan Renang Seluruh Indonesia. sumber: www.pbprsi.org

B. Aktivitas aktivitas air renang gaya dada