157
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
4
Aktivitas Atletik
A. Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial Kompetensi Dasar
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2.1 Menghargai dan menghayati perilaku sportif fairplay dalam permainan, jujur,
mengikuti aturan, tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan,
menerima kekalahan dan mengakui keunggulan lawan, mau menghargai
dan menghormati, kompetitif, sungguh-sungguh, bertanggung jawab,
berani, menghargai perbedaan, disiplin, kerja sama, budaya hidup sehat,
dan percaya diri dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Keterangan: • Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung indirect
teaching menggunakan keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan.
• Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik.
158
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
• Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
B. Aktivitas Atletik Melalui Jalan Cepat
1. Kompetensi Spesiik KD-3 dan KD-4 dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI INTI 3 PENGETAHUAN
KOMPETENSI INTI 4 KETERAMPILAN
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai,
merangkai, memodiikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori.
Kompetensi Dasar 3 Pengetahuan dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Inti 4 Keterampilan dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Memahami gerak spesiik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau tradisional.
3.3.1. Mengidentiikasikan berbagai gerak start, langkah kaki, ayunan
lengan, dan memasuki garis inish jalan cepat.
3.3.2. Menjelaskan berbagai gerak start, langkah kaki, ayunan lengan, dan
memasuki garis inish jalan cepat. 3.3.3. Menjelaskan cara melakukan
berbagai gerak start, langkah kaki, ayunan lengan, dan memasuki
garis inish jalan cepat. 4.3 Mempraktikkan gerak spesiik jalan,
lari, lompat, dan lempar dalam berbagai permainan sederhana dan atau
tradisional. 4.3.1. Melakukan berbagai gerak start,
langkah kaki, ayunan lengan, dan memasuki garis inish jalan cepat.
4.3.2. Menggunakan berbagai gerak start, langkah kaki, ayunan
lengan, dan memasuki garis inish jalan cepat dalam bentuk
perlombaan dengan peraturan yang dimodiikasi.
2. Langkah-langkah Pembelajaran
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan berikut ini.
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan oleh guru berikut ini.
159
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
1 Siswa dibariskan dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada siswa. 2 Sebelum melakukan pembelajaran sebaiknya seluruh siswa dan guru berdoa dan
bersalaman. 3 Guru memastikan bahwa semua siswa dalam keadaan sehat, dan yang memiliki
penyakit kronis harus diperlakukan secara khusus. 4 Tanyakan kondisi kesehatan siswa secara umum.
5 Melakukan pemanasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang siswa yang dianggap mampu.
6 Sampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti yang harus dilakukan oleh guru berikut ini. 1 Guru atau salah seorang siswa yang dikatagorikan mampu untuk memperagakan gerak
dan siswa yang lainnya diminta untuk memperhatikan dan mengamatinya. 2 Guru memotivasi siswa untuk bertanya, dengan cara guru mengajukan beberapa
pertanyaan atau mengajukan permasalahan. 3 Menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut melaui kegiatan ekplorasi
gerak secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan menunjukkan sikap kerja sama dan disiplin, sehingga ditemukan gerak yang efektif dan eisien sesuai
dengan kebutuhan setiap siswa.
4 Menemukan hubungan keterampilan gerak. 5 Menerapkan berbagai gerak spesiik aktivitas jalan cepat secara beregu dengan
menunjukkan sikap kerja sama, sportivitas, tanggung jawab, dan kedisiplinan. 6 Selama proses pembelajaran, perilaku siswa harus diamati dan berikan perbaikan
terhadap penyimpangan perilaku siswa dengan cara yang santun. 7 Kegiatan pembelajaran dilakukan dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana
ke yang rumit serta dari yang ringan ke yang berat. 8 Pada saat siswa melakukan gerakan, guru mengawasi dan memperbaiki kesalahan-
kesalahan gerakan yang dilakukan oleh siswa, di samping itu juga amati perkembangan perilaku peseta didik.
9 Dalam mengajarkan materi aktivitas jalan cepat guru dapat memodiikasi alat peraturan dan lapangan perlombaan.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru berikut ini. 1 Guru melakukan evaluasi terhadap proses aktivitas berkenaan dengan materi aktivitas
yang telah diberikan. 2 Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu melakukan aktivitas gerak
dengan baik, dan memberikan tugas remedial kepada siswa yang belum mampu melakukan aktivitas gerak dengan baik.
3 Guru melakukan tanya-jawab dengan siswa yang berkenaan dengan materi pembelajaran yang telah diberikan.
4 Melakukan pelemasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang siswa yang dianggap mampu, dan menjelaskan kepada siswa tujuan dan manfaat melakukan
160
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
pelemasan setelah melakukan aktivitas isikolahraga yaitu agar dapat melemaskan otot dan tubuh tetap bugar segar.
5 Memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dan dikerjakan di rumah dalam bentuk portofolio dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya berkenaan
dengan materi aktivitas yang telah dipelajari. 6 Setelah melakukan aktivitas pembelajaran sebaiknya seluruh siswa dan guru berdoa
dan bersalaman.
3. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam pembelajaran aktivitas jalan cepat antara lain. a. Cakupan Inclusive.
b. Demonstrasi. c. Bagian dan keseluruhan Part and whole
d. Timbal-balik Resiprocal e. Pendekatan Pembelajaran Contekstual
f. Pendekatan Scientiic.
4. Media dan Alat Pembelajaran a. Media:
1 Gambar gerak start, langkah kaki, ayunan lengan, dan memasuki garis inish jalan cepat. 2 Video pembelajaran gerak start, langkah kaki, ayunan lengan, dan memasuki garis
inish jalan cepat. 3 Model siswa atau guru yang memperagakan gerak start, langkah kaki, ayunan lengan,
dan memasuki garis inish jalan cepat.
b. Alat dan Bahan:
1 Lapangan atletik atau lapangan sejenisnya halaman sekolah. 2 Start block atau bola sejenisnya.
3 Tali pembatas. 4 Bendera start.
5 Peluit dan Stopwatch. 6 Lembar Pratikum Siswa Judul: Lembar Pratikum Siswa oleh MGMP PJOK
SMPM.Ts.
5. Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran gerak spesiik aktivitas jalan cepat sebagai alat pada pembelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, perlu dilakukan secara bertahap dan prosedural. Bertahap dalam arti pembelajaran gerak spesiik dilakukan dari yang ringan ke yang berat, dari yang
sederhana ke yang rumit, sedangkan prosedural berkaitan dengan urutan gerakan yang harus dilakukan, bertujuan agar siswa dapat dengan mudah untuk mempelajari gerak spesiik,
161
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
hingga dalam penguasaan kompetensi tidak mendapat kesulitan, terutama yang berhubungan dengan gerak variasi dan kombinasi aktivitas jalan cepat.
Akhir dari pembelajaran aktivitas jalan cepat yang dilakukan siswa, adalah berikut ini. a. Memiliki keterampilan gerak spesiik atletik melalui aktivitas jalan cepat.
b. Memiliki pengetahuan tentang gerak spesiik aktivitas jalan cepat, memahami karakter aktivitas gerak yang digunakan, mengenal konsep ruang dan waktu.
c. Aktivitas gerak yang sesuai dan dapat memberi pengalaman belajar, kesempatan untuk menggunakan dan beradaptasi dengan gerak motorik, menggunakannya pada situasi
permainan yang berubah-ubah. d. Memiliki sikap, seperti: sportiitas, kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin dapat
memahami budaya orang lain. Pada aktivitas pembelajaran, beberapa hal yang harus dilakukan oleh peserta didik,
antara lain berikut ini. a. Siswa mengamati peragaan gambar dan gerakan yang dilakukan teman sendiri atau siswa
yang diberi tugas oleh bapakibu guru melakukan gerakan. b. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang gerak spesiik
yang diperagakan. c. Jawaban yang diberikan oleh bapakibu guru, siswa mencoba melakukan gerakan sesuai
dengan hasil pengamatan dan jawaban dari guru. d. Siswa mengasosiasikanmenghubungkan, yaitu dengan melakukan aktivitas tersebut
berulang-ulang untuk menemukan hal-hal berikut ini. 1 Mencari hubungan antara langkah kaki dan ayunan lengan terhadap kecepatan
berjalan? Bagaimana akibatnya bila mendarat dengan tumpuan ujung jari kaki atau dengan tumit.
2 Mencari hubungan antara langkah kaki dan ayunan dengan sasaran yang hendak dicapai.
3 Mencari hubungan antara aktivitas jalan cepat dengan kesehatan dan kebugaran tubuh serta otot-otot yang dominan yang dipergunakan dalam jalan cepat.
e. Akhir aktivitas gerakan ini siswa mengomunikasikan, dengan melakukan bermain kasti secara sederhana dengan menggunakan peraturan yang dimodiikasikan.
162
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
6. Materi Pembelajaran
A. Pengertian dan Asal-Usul Atletik
1. Pengertian dan Asal-usul Atletik
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu athlon atau athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya dinamakan athleta
atlet. Kita dapat menjumpai pada kata pentahtlon yang terdiri dari kata penda berarti lima atau panca athlon berarti lomba. Arti selengkapnya adalah pancalomba atau perlombaan
yang terdiri dari lima nomor. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan, atletik adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingandiperlombakan yang meliputi nomor jalan,
lari, lompat, dan lempar.
Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan,
termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, senam, dan lain-lain. Bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan perlombaan atletik. Hal ini dapat
dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “Athlos”, artinya lomba. Pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan
pentahhlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba.
Pada buku Odysus, karya Hemerun menerangkan bahwa petualangan Odysus mengunjungi kepulauan di sebelah selatan Yunani, oleh kepala suku diadakan upacara penyambutan. Dalam
upacara tersebut diadakan perlombaan yang terdiri dari: lari, lompat, lempar cakram, tinju, dan gulat. Pada tahun 776 SM Yunani mengadakan Olympiade.
Pada nomor lari marathon, nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah dimulai sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan itu berawal dari sebuah kota kecil yang bernama
Marathon, 40 km dari Athena. Jarak sepnajang itulah yang diperlombakan dalam Olimpiade 1889 di Athena. Baru pada tahun 1908, jarak marathon dibakukan menjadi jarak 42,195
km. Sejak itu, cabang olahraga marathon selalu menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga.
Olympiade modern dilaksanakan atas prakarsa seorang Prancis, Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena, Yunani. Dalam Olympiade tersebut nomor atletik
merupakan tambang medali yang diperebutkan. Namun, organisasi olahraga atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 juli 1912
pada Olympiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF. Sejak saat itu, atletik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada
tanggal 3 September 1950 di Indonesia berdiri PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia.
163
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
2. Lapangan dan perlengkapan lari
Gambar 4.1 Lapangansektor yang digunakan dalam perlombaan jalan cepat dan lari
B. Aktivitas Pembelajaran Atletik Melalui Jalan Cepat