kebersihan yang selalu dijaga. Eksterior memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap brand image yaitu sebesar 10,29, hal tersebut
dikarenakan papan nama di Giggle Box Café dan Resto kurang terlihat jelas dan lokasi yang kurang strategis, sedangkan store layout memiliki
pengaruh 12,3 terhadap brand image dan interior display memiliki pengaruh 17,08 terhadap brand image.
C. Perumusan Hipotesis
1. Relasi antara atmosfir restoran dan brand image
Atmosfir restoran merupakan suasana toko yang berusaha dibangun oleh manajer untuk membuat konusmen merasa nyaman dan
memberikan nilai tambah. Elemen – elemen store atmosphere yang
membuat konsumen merasa nyaman dan memberikan nilai tambah terdiri dari exterior, general interior, layout ruangan, dan interior
point of interest display. konsumen yang merasa nyaman akan memberikan nilai positif pada perusahaan dan secara langsung akan
membangun brand image yang baik dibenak pengunjung The House of Raminten. Berdasarkan argumen tersebut, penelitian hipotesis
sebagai berikut:
H1 : Elemen – elemen atmosfir restoran berpengaruh positif pada
brand imge
2. Relasi brand image dan minat beli ulang di The House of
Raminten.
Brand image merupakan citra dari sebuah merek yang dibangun dibenak konsumen. konsumen yang merasa brand tersebut baik dan
memberikan kepuasan sesauai dengan harapan konusmen, maka konsumen akan bersedia untuk datang kembali. Berdasarkan argumen
tersebut, penelitian hipotesis sebagai berikut:
H2 : Brand image berpengaruh positif pada minat beli ulang 3.
Perbedaan persepsi atas atmosfir restoran diantara pengunjung DIY dengan pengunjung non-DIY.
Persepsi merupakan cara pandang konsumen terhadap suatu produk atau jasa. The House of Raminten merupakan restoran yang
terdapat di Yogyakarta. Persepsi konusmen pada restoran ini dilihat dari pengunjung DIY, dimana restoran ini hanya dirasakan rumah
makan biasa atau tempat tongkrongan. Bagi pengunjung non-DIY restoran ini dipandang tempat wisata kuliner Yogyakarta yang
terdapat unsur budaya dan makan khas tradisional. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H3 : Ada perbedaan persepsi atas atmosfir restoran diantara pengunjung DIY dengan pengunjung non
– DIY. D.
Kerangka Konseptual Penelitian
H1 H2
Brand Image
Minat Beli Ulang
Atmosfir Restoran
54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendahuluan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 tahap penelitian. Tahap pertama peneliti mengumpulkan data dari setiap narasumber untuk
menentukan elemen – elemen atmosfir restoran yang nantinya digunakan
pada penelitian tahap kedua. Data dari tahap pertama kemudian akan menjadi acuan dalam penelitian tahap kedua yang menggunakan
kuesioner sebagai pengumpulan data. Tahap kedua digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua, ketiga dan keempat.
B. Penelitian Tahap I
1. Tujuan Penelitan Penelitian tahap I bertujuan untuk mendapatkan informasi
mengenai elemen – elemen atmosfir restoran, yang nantinya data
tersebut akan digunakan di penelitian selanjutnya Penelitian tahap II untuk menjawab rumusan masalah pertama, kedua, ketiga dan
keempat. 2. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan penelitian eksploratif kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk menggali data dan informasi tentang
topik yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian selanjutnya. Metode yang digunakan penelitian adalah wawancara,