Penelitian Tahap II METODE PENELITIAN
5. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
Sugiyono, 2010:58 a. Jenis variabel
Pada penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel independen dan dependen. Variabel independen atau
disebut juga variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 1 Hipotesis Satu
a Variabel bebas Independent Variable dalam hipotesis satu yaitu elemen
– elemen atmosfir restoran b Variabel terikat Dependent Variable dalam hipotesis satu
adalah brand image 2 Hipotesis Dua
a Variabel bebas Independent Variable dalam hipotesis dua adalah brand image
b Variabel terikat Dependent Variable dalam hipotesis dua adalah minat beli ulang
3 Hipotesis Tiga a Variabel bebas Independent Variable dalam hipotesis
tiga adalah persepsi pengunjung DIY dan persepsi
pengunjung non-DIY .
b Variabel terikat Dependent Variable dalam hipotesis tiga adalah atmosfir restoran .
b. Pengukuran variabel Penelitian pengukuran menggunakan Skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Jawaban penelitian yang akan digunakan adalah: 1.
Sangat Setuju SS 2.
Setuju S 3.
Netral N 4.
Tidak Setuju TS 5.
Sangat Tidak Setuju STS 6. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian menggunakan variabel yang terdiri dari: a. Atmosfir restoran
Atmosfir Restoran merupakan susana toko yang berfungsi menarik konsumen untuk datang kembali. Suasana yang nyaman
akan memeberikan kesan positif bagi perusahaan. Perusahaan biasa membuat susana dari segi exterior bagian luar toko,
General Interior Bagian Dalam Toko, Layout Ruangan Tata Letak Toko, dan Interior Point of Interest Display Dekorasi
Pemikat Dalam Toko. b. Brand Image
Merupakan identitas sebuah merek yang dibangun oleh konsumen. Konsumen menilai dari apa yang dilihat dan apa yang
mereka rasakan pada restoran The House of Raminten. Dalam penelitian ini oprasionalisasi brand image The House of
Raminten, yaitu: 1 Rumah makan unik,
2 Rumah makan antik 3 Rumah makan elegan
4 Restoran yang memiliki cita rasa yang lezat 5 Sebagai tempat tujuan wisata di Yogyakarta
6 Rumah makan dengan menu beragam 7 Rumah makan dengan harga yang terjangkau
c. Minat beli ulang Perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek yang
menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen akan datang kembali jika merasa nyaman dan
mempunyai citra yang baik dari pandangan konsumen. Dalam minat beli ulang akan dioprasionalkan sebagai berikut:
1 Saya akan mengunjungi kembali The House of Raminten di waktu dan kesempatan yang akan datang.
2 Saya akan merekomendasikan The House of Raminten kepada orang terdekat saya orang tua, teman, kerabat.
3 Saya akan mengajak orang terdekat saya untuk berkunjung ke The House of Raminten.
4 Saya akan mencari informasi mengenai The House of Raminten.
7. Populasi dan Sampel 1 Populasi
Sanusi 2011:87, menyataan bahwa populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukan ciri-ciri tertentu yang
dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Populasi yang terdiri dari penduduk DIY dan pengunjung dari luar DIY yang sedang
berada pada The House of Raminten di Jl. FM. Noto No. 7 Kotabaru Jogjakarta samping MIROTA Bakery
2 Sampel Sekaran 2006:123, mendefinisikan sampel adalah
sebagian dari populasi. Sampel terdiri dari sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tetapi tidak
semua, elemen populasi akan membentuk sampel. Dalam
penilitian ini digunakan 100 sampel yang terdiri dari 50 pengunjung DIY yang berada di The House of Raminten
Yogyakarta dan 50 untuk pengunjung non-DIY dan sedang berada di The House of Raminten Yogyakarta.
8. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan sampel tidak acak non-rondom
sampling atau non-probabilty sampling. Teknik pada tahap 2 penelitian ini menggunakan convenience sampling. Hermawan
2009:156 menyatakan, prosedur penarikan sampel berdasarkan kemudahan convenience sampling adalah semata-mata langsung
menghubungi unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai. Convenience sampling bertujuan dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas kesediaan untuk menjadi responden.
Kriteria dalam penelitian ini adalah konsumen yang sedang berada di The House of Raminten Yogyakarta. Peneliti akan
memberikan 100 responden yang dibagi menjadi 50 pengunjung DIY dan 50 pengunjung lainnya merupakan non DIY. Pengunjung DIY
dan non DIY dibedakan dengan cara berapa lama pengunjung The House of Raminten Yogyakarta tinggal, menginap atau menetap di
Yogyakarta. Pengunjung kurang dari 1 tahun masuk dalam kriteria non DIY dan untuk pengunjung dengan kriteria DIY tinggal
atau menetap lebih 1 tahun.
9. Sumber Data Sumber
data yang
digunakan dalam
penelitian ini
menggunakan data primer. Data primer digunakan untuk menjawab rumusan masalah pada tahap pertama dan kedua. Data ini
dikumpulkan dengan cara survei dimana mengajukan pertanyaan berupa lisan wawancara yang akan digunakan pada tahap pertama
dan dengan cara tertulis kuisioner pada tahap kedua. 10. Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Skala pengukuran menggunakan skala Likert dimana sangat setuju SS diberi nilai 5, setuju S diberi
nilai 4, netral N diberi nilai 3, tidak setuju TS diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju STS diberi nilai 1.
11. Teknik Pengujian Instrumen a Uji validitas
Uji validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan anatara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan dengan skor
total. Skor total adalah jumlah dari semua skor pertanyaan. Jika skor petanyaan berkolerasi signifikan dengan skor total pada alfa
tertentu maka akan dikatakan valid. Sebaliknya, jika korelasi tidak signifikan maka alat ukur tidak dapat digunakan.
Keterangan = Koefisien korelasi setiap item
= Nilai total item = Nilai dari setiap item
n = Jumlah sampel
Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat bebas n-2. Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar dari
pada nilai r dalam tabel pada alpa tertentu maka berarti signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan
dikatan valid. b Uji Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas
dilakukan terhadap
butir pertanyaan yang sudah valid. Instrumen kuesioner harus andal
reliable. Andal berarti instrumen tersebut menghasilkan ukuran yang konsisten apabila digunakan untuk mengukur berulangkali.
Instrumen kuisioner dinyatakan andal apabila memiliki nilai alpha Crounbach dari 0,6 Trihendradi, 2012;304.
12. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat empat rumusan masalah dengan
teknik analisis yang berbeda untuk setiap rumusan masalahnya.
Rumusan masalah pertama menggunakan rata – rata dan standar
deviasi, rumusan masalah kedua dan ketiga menggunkan analisis regresi yaitu regresi berganda dan regresi sederhana dan rumusan
masalah keempat menggunakan uji beda rata – rata.
a. Rata – rata dan Standar Deviasi
Rumusan masalah pertama mengenai apa saja elemen –
elemen atmosfir restoran yang terdapat pada The House of Raminten dijawab dengan menggunakan jumlah rata
– rata dan standar deviasi. Fungsi rata
–rata untuk melihat seberapa besar jawaban responden dan standar devisasi untuk melihat variasi dari
setiap jawaban responden. b. Analisis Regresi Berganda dan Sederhana.
Analisis regresi digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua dan ketiga. Sebelum menggunakan uji regresi,
peneliti harus menguji data dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan agar dapat memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten. Langkah
– langkah untuk menguji asumsi klasik terdiri dari:
1 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara
variabel independen.
Jika variabel
independent saling berkolerasi, maka variabel – variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance
dan lawannya variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi karena VIF=1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multiklolonieritas adalah
nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2011;106.
2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan cara
yaitu melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y
sesungguhnya yang telah di-studentized. Model yang baik adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik
– titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2007. 3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan cara melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk
satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data yang
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2007.
c. Analisis Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah elemen
– elemen atmosfir restoran berpengaruh terhadap brand image.
Regresi liner berganda digunakan untuk menjawab rumusan masalah dua 2. Dalam penelitian ini, ada empat variabel bebas
dan satu variabel terikat. Secara matematis regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y= a + +
+ +
+ e
Di mana: Y
= brand image a
= konstanta = koefisien regresi
= exterior = general interior
= layout ruangan = interior point of interest display
e = variabel pengganggu error
1 Koefesien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel –
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel – variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi varian variabel dependen Ghozali 2006.
2 Uji Signifikansi Seluruh Koefisien Regresi Secara Serempak Uji seluruh koefisien regresi secara serempak sering di
sebut dengan uji model. Nilai yang digunakan untuk melakukan uji serempak adalah F
hitung
yang dihasilkan dari rumus:
Nilai =
atau =
Keterangan: SSE
= keragaman kesalahan SSR
= keragaman regresi SS total – SSE
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah pengamatan sampel
Uji keseluruhan koefisien regresi secara bersama – sama uji
F dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif. ;
= =
= = 0[proporsi variasi dalam variabel
terikat Y yang dijelaskan secara bersama – sama oleh
variabel bebas tidak signifikan]
; minimal satu koefisien dari 0 [proporsi variasi
dalam variabel terikat Y yang dijelaskan secara bersama – sama oleh variabel bebas bebas signifikan]
b Menghitung nilai F. c Membandingkan nilai
dengan niali yang
tersedia pada tertentu, misalnya 5; df = k; n – k+1.
d Kriteria pengambilan keputusan mengikuti aturan berikut: Jika
; maka diterima
; maka ditolak atau
nilai Pr = 5; maka diterima
nilai Pr = 5; maka
ditolak dan β 0
3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial Uji signifikansi terhadap masing
– masing koefisien regresi diperlukan untuk mengetahui signifikans tidaknya
pengaruh dari masing – masing variabel bebas terhadap
variabel terikat Y. Nilai yang digunakan untuk melakukan pengujian adalah nialai t hitung. Langkah
– langkah sebagai berikut:
a Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative. :
≤ 0 : 0
b Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus t =
c Membandingkan nilai dengan nilai
yang tersedia pada taraf nyata tertentu, misalnya 5; df; 2; n
– k+1. d Mengambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut.
Jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima
t
hitung
-t
tabel
, atau t
hitung
t
tabel
maka H ditolak atau
nilai Pr = 5; maka diterima
nilai Pr = 5; maka
ditolak β 0
d. Analisis Regresi Sederhana Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah brand
image berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Regresi linier sederhana untuk menjawab rumusan masalah tiga 3.
Regresi sederhana ini menyatakan hubungan kausalitas antara 2 variabel dan memperkirakan niali variabel terikat berdasarkan
niali variabel bebas. Bentuk umum dari persamaan regresi dinyatakan dengan persamaan matematika, yaitu:
Ŷ = a + bX + e
Di mana Y = nilai prediksi variabel Y berdasarkan variabel X
a = titik potong Y, nilai Y ketika X = 0 Konstanta b = perubahan rata-rata Y untuk setiap perubahan X, baik berupa
peningkatan maupun penurunan koefisiensi regresi X = variabel X yang dipilih
e = error variabel pengganggu Nilai b koefisien regresi dan a kostanta dihitung dengan
rumus berikut:
n = jumlah pengamatan sample
X = nilai variabel bebas
Y = nilai variabel terikat
Dengan menggunakan aplikasi SPSS, nilai koefisien regresi, standar error, dan nilai t
hitung
menjadi satu kesatuan. Nilai tersebut bermanfaat untuk melakulan pengujian terhadap
signifikansi koefisien regresi. Jika digunakan t
hitung
untuk menguji signifikansi koefisien regresi maka akan dicari dengan rumus
sebagai berikut :
Dimana b = koefisien regresi dan Sb = standar deviasi dari koefisien b.
e. Uji Beda Rata – Rata
Peneliti menggunakan dua atau lebih kelompok sampel yang berasal dari dua atau lebih kelompok populasi yang sama.
Pada penelitian menggunakan uji beda rata – rata untuk
mengetahui apakah ada perbedaan persepsi atmosfir restoran antara pengunjung DIY dengan non-DIY. Untuk uji beda rata-rata
digunakan rumus sebagai berikut:
Di mana: t =
nilai distribusi t =
nilai rata- rata perbedaan di antara pengamatan berpasangan
= standar deviasi dari perbedaan di antara
pengamatan berpasangan n =
jumlah data berpasangan d =
perbedaan di antara data berpasangan Langkah Penyelesaian uji beda rata
– rata: 2 Perumusan hipotesis
Hipotesis yang akan diuji adalah ada perbedaan persepsi atmosfir restoran antara pengunjung DIY dan non
– DIY.
: = 0
:
Tanda pada
menunjukan uji dua arah dengan daerah penolakan
berada di sebelah kiri dan kanan. 3 Menentukan taraf nyata, yaitu 1. Nilai
dengan tarif nyata 5 uji dua arah dimana 0,052=0,025 dengan df = n
–1 4 Melakukan uji statistik
5 Mengambil keputusan dengan kriteria: a
–t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak b t
hitung
-t
tabel
, atau t
hitung
t
tabel
maka H
1
di terima dan H ditolak
75