B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan Meldarianda dan Lisan 2010 tentang “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Pada
Resort Café Amosphere Bandung”. Tujuan dari penelitian ini untuk
menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap minat beli koknsumen pada Resort Café Atmosphere. Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat Kota Bandung dengan sampel 150 responden. Pengumpulan data yang dilakukan melalui survei dengan menggunakan instrumen
penelitian berupa kuesioner. Peneliti menggunakan alat statisitik regresi linier berganda, dengan melakukan pengujian hipotesa. Tujuan dari
penelitian ini untuk menganalisis pengaruh store atmosfir terhadap minat beli konsumen pada Resort Café Atmosphere. Penelitian tersebut
memiliki beberapa keterbatasan diantaranya tidak menyebarkan kuesioner langsung di tempat yang menjadi objek penelitian. Selain itu, peneliti
tidak menjelaskan secara signifikan mengenai detail out store atmosphere sehingga responden tidak mengetahui banyak tentang elemen-elemen
tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Azhari, Farida, dan Saryadi
2014 tentang “Pengaruh Store Image, Store Atmosphere, Brand
Association, dan Brand Awarness terhadap Keputusan Pembelian Ulang Repurchas
e” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh store image, store atmosphere, brand association, dan brand awareness
terhadap keputusan pembelian ulang dengan populasi sebanyak 100
responden yang diambil menggunakam teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Skala pengukurannya
menggunakan skala Likert. Analisa data menggunakan koefisien korelasi, koefisien determinasi, analisis regresi, uji t, dan uji F dengan
menggunakan aplikasi SPSS 20.0. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa variabel store image, store atmosphere, brand association, dan
brand awareness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ulang. Berdasarkan hasil penelitian, maka
perusahaan disarankan untuk terus meningkatkan pembelian dengan memperluas ruang gerak di dalam toko, dan memperbanyak variasi
produk untuk konsumen pria. Penelitian yang dilakukan oleh Utami 2012 dengan judul
“Pengaruh Store Atmosphere terhadap brand image Giigle Box Café dan Resto Bandung 2012
”. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari Giggle Box Café dan Resto Bandung. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah pengungjung Giggle Box Café dan resto Bandung berjumlah 381 pengunjung. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh
simultan store atmosphere terhadap brand image sebesar 65,7. Store atmosphere terdiri dari 4 sub variabel yaitu eksterior, general interior,
store layout dan interior display. General interior memiliki pengaruh yang besar terhadap brand image yaitu sebesar 25,6, hal tersebut di
dorong oleh pencahayaan yang pas, musik yang sesuai suasana, warna dinding yang sesuai tema, lorong yang luas, karyawan yang rapih dan
kebersihan yang selalu dijaga. Eksterior memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap brand image yaitu sebesar 10,29, hal tersebut
dikarenakan papan nama di Giggle Box Café dan Resto kurang terlihat jelas dan lokasi yang kurang strategis, sedangkan store layout memiliki
pengaruh 12,3 terhadap brand image dan interior display memiliki pengaruh 17,08 terhadap brand image.
C. Perumusan Hipotesis
1. Relasi antara atmosfir restoran dan brand image
Atmosfir restoran merupakan suasana toko yang berusaha dibangun oleh manajer untuk membuat konusmen merasa nyaman dan
memberikan nilai tambah. Elemen – elemen store atmosphere yang
membuat konsumen merasa nyaman dan memberikan nilai tambah terdiri dari exterior, general interior, layout ruangan, dan interior
point of interest display. konsumen yang merasa nyaman akan memberikan nilai positif pada perusahaan dan secara langsung akan
membangun brand image yang baik dibenak pengunjung The House of Raminten. Berdasarkan argumen tersebut, penelitian hipotesis
sebagai berikut:
H1 : Elemen – elemen atmosfir restoran berpengaruh positif pada
brand imge