Elemen Penelitian Tahap Kedua

15 Warna ruangan bangunan menambah selera makan pengunjung. 357 3,57 0,79 16 Restoran mempunyai ruang tunggu yang nyaman, seperti diberi kursi dan TV LCD untuk menambah kenyaman. 388 3,88 0,76 17 Suhu udara di dalam ruangan membuat pengunjung nyaman untuk makan. 384 3,84 0,77 18 Peletakan wastafel tidak terlalu jauh dari meja makan 350 3,5 0,81 19 Plafon membuat keamanan dan kenyamanan saat makan 362 3,62 0,79 20 Pemilihan lantai sesuai dengan tema dari segi warna dan bahan. 392 3,92 0,66 Layout 1 Penempatan ruangan jelas dan tepat sesuai dengan fungsi. 376 3,76 0,71 2 Sirkulasi dalam ruangan jelas dan tidak sempit. 365 3,65 0,83 Berdasarkan tabel 5.8 dapat disimpulkan bahwa data elemen- elemen atmosfir restoran pada The House of Raminten yang dihasilkan dari jawaban para responden sudah cukup baik dilihat dari jumlah rata- rata dan standar deviasi perpertanyaan. Standar deviasi mencerminkan jawaban dari responden beragam dan tidak monoton di setiap butir pertanyaan yang diberikan. Responden menilai berdasarkan keadaan yang dirasakan di The House House of Raminten. Semua elemen atmosfir restoran terdapat pada The House of Raminten dengan rata – rata tertinggi 4,43. Elemen tersebut berisi tentang “Bentuk bangunan The House of Raminten sesuai konsep antik, unik, elegan dan bernu ansa tradisional Yogyakarta” dan elemen atmosfir yang paling rendah terdapat pada The House of Raminten adalah lahan parkir dengan rata – rata 2,56.

4. Uji Asumsi Klasik.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah bebas dari masalah normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas. Jika salah satu asumsi klasik tidak terpenuhi maka akan menyebabkan bias pada persamaan regresi yang akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Pengujian asumsi klasik merupakan syarat utama yang harus dipenuhi sebelum dilakukan analisis data dengan uji regresi.

a. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

1 Uji Multikolonieritas. Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa nilai tolerance variabel lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolonieritas pada model regresi. Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Tolerance VIF Eksterior 0,672 1,488 Interior 0,489 2,044 Layout 0,561 1,784 2 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil output gambar 5.1, hasil titik – titik atau pola menyebar di bawah dan di atas sumbu y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, kesimpulan yang dapat ditarik bahwa variabel tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas 3 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Berikut hasil uji nomarlitas dalam penelitian ini : Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas Normal P-P Plot Regression Standardized Residual Pada grafik diatas menunjukan bahwa distribusi titik-titik membentuk satu garis lurus diagonal. Hal ini berarti bahwa data variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal.

b. Uji Asumsi Klasik Regresi Sederhana

1 Uji Heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil output gambar 5.3, hasil titik – titik atau pola menyebar di bawah dan di atas sumbu y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, kesimpulan yang dapat ditarik bahwa variabel tidak terjadi heteroskedastisitasas.